menggapai impian dengan blog's

menggapai impian dengan blog's

Senin, 28 Mei 2012

sejarah jepang

A. Tentang Jepang Jepang (bahasa Jepang: 日本 Nippon/Nihon, nama resmi: Nipponkoku/Nihonkoku Tentang suara ini dengarkan (bantuan•info)) adalah sebuah negara kepulauan di Asia Timur. Letaknya di ujung barat Samudra Pasifik, di sebelah timur Laut Jepang, dan bertetangga dengan Republik Rakyat Cina, Korea, dan Rusia. Pulau-pulau paling utara berada di Laut Okhotsk, dan wilayah paling selatan berupa kelompok pulau-pulau kecil di Laut Cina Timur, tepatnya di sebelah selatan Okinawa yang bertetangga dengan Taiwan. Jepang terdiri dari 6.852 pulau yang membuatnya merupakan suatu kepulauan. Pulau-pulau utama dari utara ke selatan adalah Hokkaido, Honshu (pulau terbesar), Shikoku, dan Kyushu. Sekitar 97% wilayah daratan Jepang berada di keempat pulau terbesarnya. Sebagian besar pulau di Jepang bergunung-gunung, dan sebagian di antaranya merupakan gunung berapi. Gunung tertinggi di Jepang adalah Gunung Fuji yang merupakan sebuah gunung berapi. Penduduk Jepang berjumlah 128 juta orang, dan berada di peringkat ke-10 negara berpenduduk terbanyak di dunia. Tokyo secara de facto adalah ibu kota Jepang, dan berkedudukan sebagai sebuah prefektur. Tokyo Raya adalah sebutan untuk Tokyo dan beberapa kota yang berada di prefektur sekelilingnya. Sebagai daerah metropolitan terluas di dunia, Tokyo Raya berpenduduk lebih dari 30 juta orang. Menurut mitologi tradisional, Jepang didirikan oleh Kaisar Jimmu pada abad ke-7 SM. Kaisar Jimmu memulai mata rantai monarki Jepang yang tidak terputus hingga kini. Meskipun begitu, sepanjang sejarahnya, untuk kebanyakan masa kekuatan sebenarnya berada di tangan anggota-anggota istana, shogun, pihak militer, dan memasuki zaman modern, di tangan perdana menteri. Menurut Konstitusi Jepang tahun 1947, Jepang adalah negara monarki konstitusional di bawah pimpinan Kaisar Jepang dan Parlemen Jepang. Sebagai negara maju di bidang ekonomi, Jepang memiliki produk domestik bruto terbesar nomor dua setelah Amerika Serikat, dan masuk dalam urutan tiga besar dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Jepang adalah anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa, G8, OECD, dan APEC. Jepang memiliki kekuatan militer yang memadai lengkap dengan sistem pertahanan moderen seperti AEGIS serta suat armada besar kapal perusak. Dalam perdagangan luar negeri, Jepang berada di peringkat ke-4 negara pengekspor terbesar dan peringkat ke-6 negara pengimpor terbesar di dunia. Sebagai negara maju, penduduk Jepang memiliki standar hidup yang tinggi (peringkat ke-8 dalam Indeks Pembangunan Manusia) dan angka harapan hidup tertinggi di dunia menurut perkiraan PBB. Dalam bidang teknologi, Jepang adalah negara maju di bidang telekomunikasi, permesinan, dan robotika. B. Etimologi Jepang disebut Nippon atau Nihon dalam bahasa Jepang. Kedua kata ini ditulis dengan huruf kanji yang sama, yaitu 日本 (secara harfiah: asal-muasal matahari). Sebutan Nippon sering digunakan dalam urusan resmi, termasuk nama negara dalam uang Jepang, prangko, dan pertandingan olahraga internasional. Sementara itu, sebutan Nihon digunakan dalam urusan tidak resmi seperti pembicaraan sehari-hari. Kata Nippon dan Nihon berarti "negara/negeri matahari terbit". Nama ini disebut dalam korespondensi Kekaisaran Jepang dengan Dinasti Sui di Cina, dan merujuk kepada letak Jepang yang berada di sebelah timur daratan Cina. Sebelum Jepang memiliki hubungan dengan Cina, negara ini dikenal sebagai Yamato (大和). Di Cina pada zaman Tiga Negara, sebutan untuk Jepang adalah negara Wa (倭). Dalam bahasa Cina dialek Shanghai yang termasuk salah satu dialek Wu, aksara Cina 日本 dibaca sebagai Zeppen ([zəʔpən]). Dalam dialek Wu, aksara 日 secara tidak resmi dibaca sebagai [niʔ] sementara secara resmi dibaca sebagai [zəʔ]. Dalam beberapa dialek Wu Selatan, 日本 dibaca sebagai [niʔpən] yang mirip dengan nama dalam bahasa Jepang. Kata Jepang dalam bahasa Indonesia kemungkinan berasal dari bahasa Cina, tepatnya bahasa Cina dialek Wu tersebut. Bahasa Melayu kuno juga menyebut negara ini sebagai Jepang (namun ejaan bahasa Malaysia sekarang: Jepun). Kata Jepang dalam bahasa Melayu ini kemudian dibawa ke Dunia Barat oleh pedagang Portugis, yang mengenal sebutan ini ketika berada di Malaka pada abad ke-16. Mereka lah yang pertama kali memperkenalkan nama bahasa Melayu tersebut ke Eropa. Dokumen tertua dalam bahasa Inggris yang menyebut tentang Jepang adalah sepucuk surat dari tahun 1565, yang di dalamnya bertuliskan kata Giapan. C. Sejarah 1) Prasejarah Sebuah bejana dari periode Jomon Pertengahan (3000-2000 SM). Penelitian arkeologi menunjukkan bahwa Jepang telah dihuni manusia purba setidaknya 600.000 tahun yang lalu, pada masa Paleolitik Bawah. Setelah beberapa zaman es yang terjadi pada masa jutaan tahun yang lalu, Jepang beberapa kali terhubung dengan daratan Asia melalui jembatan darat (dengan Sakhalin di utara, dan kemungkinan Kyushu di selatan), sehingga memungkinkan perpindahan manusia, hewan, dan tanaman ke kepulauan Jepang dari wilayah yang kini merupakan Republik Rakyat Cina dan Korea. Zaman Paleolitik Jepang menghasilkan peralatan bebatuan yang telah dipoles yang pertama di dunia, sekitar tahun 30.000 SM. Dengan berakhirnya zaman es terakhir dan datangnya periode yang lebih hangat, kebudayaan Jomon muncul pada sekitar 11.000 SM, yang bercirikan gaya hidup pemburu-pengumpul semi-sedenter Mesolitik hingga Neolitik dan pembuatan kerajinan tembikar terawal di dunia. Diperkirakan bahwa penduduk Jomon merupakan nenek moyang suku Proto-Jepang dan suku Ainu masa kini. Dimulainya periode Yayoi pada sekitar 300 SM menandai kehadiran teknologi-teknologi baru seperti bercocok tanam padi di sawah yang berpengairan dan teknik pembuatan perkakas dari besi dan perunggu yang dibawa serta migran-migran dari Cina atau Korea. Dalam sejarah Cina, orang Jepang pertama kali disebut dalam naskah sejarah klasik, Buku Han yang ditulis tahun 111. Setelah periode Yayoi disebut periode Kofun pada sekitar tahun 250, yang bercirikan didirikannya negeri-negeri militer yang kuat. Menurut Catatan Sejarah Tiga Negara, negara paling berjaya di kepulauan Jepang waktu itu adalah Yamataikoku. 2) Zaman Klasik Bagian sejarah Jepang meninggalkan dokumen tertulis dimulai pada abad ke-5 dan abad ke-6 Masehi, saat sistem tulisan Cina, agama Buddha, dan kebudayaan Cina lainnya dibawa masuk ke Jepang dari Kerajaan Baekje di Semenanjung Korea. Jepang dapat mengusir dua kali invasi Mongol ke Jepang (1274 dan 1281). Perkembangan selanjutnya Buddhisme di Jepang dan seni ukir rupang sebagian besar dipengaruhi oleh Buddhisme Cina. Walaupun awalnya kedatangan agama Buddha ditentang penguasa yang menganut Shinto, kalangan yang berkuasa akhirnya ikut memajukan agama Buddha di Jepang, dan menjadi agama yang populer di Jepang sejak zaman Asuka. Melalui perintah Reformasi Taika pada tahun 645, Jepang menyusun ulang sistem pemerintahannya dengan mencontoh dari Cina. Hal ini membuka jalan bagi filsafat Konfusianisme Cina untuk menjadi dominan di Jepang hingga abad ke-19. Periode Nara pada abad ke-8 menandai sebuah negeri Jepang dengan kekuasaan yang tersentralisasi. Ibu kota dan istana kekaisaran berada di Heijo-kyo (kini Nara). Pada zaman Nara, Jepang secara terus menerus mengadopsi praktik administrasi pemerintahan dari Cina. Salah satu pencapaian terbesar sastra Jepang pada zaman Nara adalah selesainya buku sejarah Jepang yang disebut Kojiki (712) dan Nihon Shoki (720). Patung Buddha di Todaiji, Nara, yang dibuat pada tahun 752. Pada tahun 784, Kaisar Kammu memindahkan ibu kota ke Nagaoka-kyō, dan berada di sana hanya selama 10 tahun. Setelah itu, ibu kota dipindahkan kembali ke Heian-kyō (kini Kyoto). Kepindahan ibu kota ke Heian-kyō mengawali periode Heian yang merupakan masa keemasan kebudayaan klasik asli Jepang, terutama di bidang seni, puisi dan sastra Jepang. Hikayat Genji karya Murasaki Shikibu dan lirik lagu kebangsaan Jepang Kimi ga Yo berasal dari periode Heian. 3) Zaman Pertengahan Sekelompok orang-orang Portugis dari periode Nanban, abad ke-17. Abad pertengahan di Jepang merupakan zaman feodalisme yang ditandai oleh perebutan kekuasaan antarkelompok penguasa yang terdiri dari ksatria yang disebut samurai. Pada tahun 1185, setelah menghancurkan klan Taira yang merupakan klan saingan klan Minamoto, Minamoto no Yoritomo diangkat sebagai shogun, dan menjadikannya pemimpin militer yang berbagi kekuasaan dengan Kaisar. Pemerintahan militer yang didirikan Minamoto no Yoritomo disebut Keshogunan Kamakura karena pusat pemerintahan berada di Kamakura (di sebelah selatan Yokohama masa kini). Setelah wafatnya Yoritomo, klan Hōjō membantu keshogunan sebagai shikken, yakni semacam adipati bagi para shogun. Keshogunan Kamakura berhasil menahan serangan Mongol dari wilayah Cina kekuasaan Mongol pada tahun 1274 dan 1281. Meskipun secara politik terbilang stabil, Keshogunan Kamakura akhirnya digulingkan oleh Kaisar Go-Daigo yang memulihkan kekuasaan di tangan kaisar. Kaisar Go-Daigo akhirnya digulingkan Ashikaga Takauji pada 1336. Keshogunan Ashikaga gagal membendung kekuatan penguasa militer dan tuan tanah feodal (daimyo) dan pecah perang saudara pada tahun 1467 (Perang Ōnin) yang mengawali masa satu abad yang diwarnai peperangan antarfaksi yang disebut masa negeri-negeri saling berperang atau periode Sengoku. Pada abad ke-16, para pedagang dan misionaris Serikat Yesuit dari Portugal tiba untuk pertama kalinya di Jepang, dan mengawali pertukaran perniagaan dan kebudayaan yang aktif antara Jepang dan Dunia Barat (Perdagangan dengan Nanban). Orang Jepang menyebut orang asing dari Dunia Barat sebagai namban yang berarti orang barbar dari selatan. Salah satu kapal segel merah Jepang (1634) yang dipakai berdagang di Asia. Oda Nobunaga menaklukkan daimyo-daimyo pesaingnya dengan memakai teknologi Eropa dan senjata api. Nobunaga hampir berhasil menyatukan Jepang sebelum tewas terbunuh dalam Peristiwa Honnōji 1582. Toyotomi Hideyoshi menggantikan Nobunaga, dan mencatatkan dirinya sebagai pemersatu Jepang pada tahun 1590. Hideyoshi berusaha menguasai Korea, dan dua kali melakukan invasi ke Korea, namun gagal setelah kalah dalam pertempuran melawan pasukan Korea yang dibantu kekuatan Dinasti Ming. Setelah Hideyoshi wafat, pasukan Hideyoshi ditarik dari Semenanjung Korea pada tahun 1598. Sepeninggal Hideyoshi, putra Hideyoshi yang bernama Toyotomi Hideyori mewarisi kekuasaan sang ayah. Tokugawa Ieyasu memanfaatkan posisinya sebagai adipati bagi Hideyori untuk mengumpulkan dukungan politik dan militer dari daimyo-daimyo lain. Setelah mengalahkan klan-klan pendukung Hideyori dalam Pertempuran Sekigahara tahun 1600, Ieyasu diangkat sebagai shogun pada tahun 1603. Pemerintahan militer yang didirikan Ieyasu di Edo (kini Tokyo) disebut Keshogunan Tokugawa. Keshogunan Tokugawa curiga terhadap kegiatan misionaris Katolik, dan melarang segala hubungan dengan orang-orang Eropa. Hubungan perdagangan dibatasi hanya dengan pedagang Belanda di Pulau Dejima, Nagasaki. Pemerintah Tokugawa juga menjalankan berbagai kebijakan seperti undang-undang buke shohatto untuk mengendalikan daimyo di daerah. Pada tahun 1639, Keshogunan Tokugawa mulai menjalankan kebijakan sakoku ("negara tertutup") yang berlangsung selama dua setengah abad yang disebut periode Edo. Walaupun menjalani periode isolasi, orang Jepang terus mempelajari ilmu-ilmu dari Dunia Barat. Di Jepang, ilmu dari buku-buku Barat disebut rangaku (ilmu belanda) karena berasal dari kontak orang Jepang dengan enklave orang Belanda di Dejima, Nagasaki. Pada periode Edo, orang Jepang juga memulai studi tentang Jepang, dan menamakan "studi nasional" tentang Jepang sebagai kokugaku. 4) Zaman Modern Kekaisaran Jepang terdiri dari sebagian besar Asia Timur dan Tenggara pada tahun 1942. Pada 31 Maret 1854, kedatangan Komodor Matthew Perry dan "Kapal Hitam" Angkatan Laut Amerika Serikat memaksa Jepang untuk membuka diri terhadap Dunia Barat melalui Persetujuan Kanagawa. Persetujuan-persetujuan selanjutnya dengan negara-negara Barat pada masa Bakumatsu membawa Jepang ke dalam krisis ekonomi dan politik. Kalangan samurai menganggap Keshogunan Tokugawa sudah melemah, dan mengadakan pemberontakan hingga pecah Perang Boshin tahun 1867-1868. Setelah Keshogunan Tokugawa ditumbangkan, kekuasaan dikembalikan ke tangan kaisar (Restorasi Meiji) dan sistem domain dihapus. Semasa Restorasi Meiji, Jepang mengadopsi sistem politik, hukum, dan militer dari Dunia Barat. Kabinet Jepang mengatur Dewan Penasihat Kaisar, menyusun Konstitusi Meiji, dan membentuk Parlemen Kekaisaran. Restorasi Meiji mengubah Kekaisaran Jepang menjadi negara industri modern dan sekaligus kekuatan militer dunia yang menimbulkan konflik militer ketika berusaha memperluas pengaruh teritorial di Asia. Setelah mengalahkan Cina dalam Perang Sino-Jepang dan Rusia dalam Perang Rusia-Jepang, Jepang menguasai Taiwan, separuh dari Sakhalin, dan Korea. Pada awal abad ke-20, Jepang mengalami "demokrasi Taisho" yang dibayang-bayangi bangkitnya ekspansionisme dan militerisme Jepang. Semasa Perang Dunia I, Jepang berada di pihak Sekutu yang menang, sehingga Jepang dapat memperluas pengaruh dan wilayah kekuasaan. Jepang terus menjalankan politik ekspansionis dengan menduduki Manchuria pada tahun 1931. Dua tahun kemudian, Jepang keluar dari Liga Bangsa-Bangsa setelah mendapat kecaman internasional atas pendudukan Manchuria. Pada tahun 1936, Jepang menandatangani Pakta Anti-Komintern dengan Jerman Nazi, dan bergabung bergabung bersama Jerman dan Italia membentuk Blok Poros pada tahun 1941. Pada tahun 1937, invasi Jepang ke Manchuria memicu terjadinya Perang Sino-Jepang Kedua (1937-1945) yang membuat Jepang dikenakan embargo minyak oleh Amerika Serikat Pada 7 Desember 1941, Jepang menyerang pangkalan Angkatan Laut Amerika Serikat di Pearl Harbor, dan menyatakan perang terhadap Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda. Serangan Pearl Harbor menyeret AS ke dalam Perang Dunia II. Setelah kampanye militer yang panjang di Samudra Pasifik, Jepang kehilangan wilayah-wilayah yang dimilikinya pada awal perang. Amerika Serikat melakukan pengeboman strategis terhadap Tokyo, Osaka dan kota-kota besar lainnya. Setelah AS menjatuhkan bom atom di Hiroshima dan Nagasaki, Jepang akhirnya menyerah tanpa syarat kepada Sekutu pada 15 Agustus 1945 (Hari Kemenangan atas Jepang). Perang membawa penderitaan bagi rakyat Jepang dan rakyat di wilayah jajahan Jepang. Berjuta-juta orang tewas di negara-negara Asia yang diduduki Jepang di bawah slogan Kemakmuran Bersama Asia. Hampir semua industri dan infrastruktur di Jepang hancur akibat perang. Pihak Sekutu melakukan repatriasi besar-besaran etnik Jepang dari negara-negara Asia yang pernah diduduki Jepang. Pengadilan Militer Internasional untuk Timur Jauh yang diselenggarakan pihak Sekutu mulai 3 Mei 1946 berakhir dengan dijatuhkannya hukuman bagi sejumlah pemimpin Jepang yang terbukti bersalah melakukan kejahatan perang. Pencakar langit di Shinjuku, Tokyo. Pada tahun 1947, Jepang memberlakukan Konstitusi Jepang yang baru. Berdasarkan konstitusi baru, Jepang ditetapkan sebagai negara yang menganut paham pasifisme dan mengutamakan praktik demokrasi liberal. Pendudukan AS terhadap Jepang secara resmi berakhir pada tahun 1952 dengan ditandatanganinya Perjanjian San Francisco. Walaupun demikian, pasukan AS tetap mempertahankan pangkalan-pangkalan penting di Jepang, khususnya di Okinawa. Perserikatan Bangsa-Bangsa secara secara resmi menerima Jepang sebagai anggota pada tahun 1956. Seusai Perang Dunia II, Jepang mengalami pertumbuhan ekonomi yang pesat, dan menempatkan Jepang sebagai kekuatan ekonomi terbesar nomor dua di dunia, dengan rata-rata pertumbuhan produk domestik bruto sebesar 10% per tahun selama empat dekade. Pesatnya pertumbuhan ekonomi Jepang berakhir pada awal tahun 1990-an setelah jatuhnya ekonomi gelembung. D. Politik 1) Parlemen Jepang menganut sistem negara monarki konstitusional yang sangat membatasi kekuasaan Kaisar Jepang. Sebagai kepala negara seremonial, kedudukan Kaisar Jepang diatur dalam konstitusi sebagai "simbol negara dan pemersatu rakyat". Kekuasaan pemerintah berada di tangan Perdana Menteri Jepang dan anggota terpilih Parlemen Jepang, sementara kedaulatan sepenuhnya berada di tangan rakyat Jepang. Kaisar Jepang bertindak sebagai kepala negara dalam urusan diplomatik. Parlemen Jepang adalah parlemen dua kamar yang dibentuk mengikuti sistem Inggris. Parlemen Jepang terdiri dari Majelis Rendah dan Majelis Tinggi. Majelis Rendah Jepang terdiri dari 480 anggota dewan. Anggota majelis rendah dipilih secara langsung oleh rakyat setiap 4 tahun sekali atau setelah majelis rendah dibubarkan. Majelis Tinggi Jepang terdiri dari 242 anggota dewan yang memiliki masa jabatan 6 tahun, dan dipilih langsung oleh rakyat. Warganegara Jepang berusia 20 tahun ke atas memiliki hak untuk memilih. Kabinet Jepang beranggotakan Perdana Menteri dan para menteri. Perdana Menteri adalah salah seorang anggota parlemen dari partai mayoritas di Majelis Rendah. Partai Demokrat Liberal (LDP) berkuasa di Jepang sejak 1955, kecuali pada tahun 1993. Pada tahun itu terbentuk pemerintahan koalisi yang hanya berumur singkat dengan partai oposisi. Partai oposisi terbesar di Jepang adalah Partai Demokratik Jepang. Perdana Menteri Jepang adalah kepala pemerintahan. Perdana Menteri diangkat melalui pemilihan di antara anggota Parlemen. Bila Majelis Rendah dan Majelis Tinggi masing-masing memiliki calon perdana menteri, maka calon dari Majelis Rendah yang diutamakan. Pada praktiknya, perdana menteri berasal dari partai mayoritas di parlemen. Menteri-menteri kabinet diangkat oleh Perdana Menteri. Kaisar Jepang mengangkat Perdana Menteri berdasarkan keputusan Parlemen Jepang, dan memberi persetujuan atas pengangkatan menteri-menteri kabinet. Perdana Menteri memerlukan dukungan dan kepercayaan dari anggota Majelis Rendah untuk bertahan sebagai Perdana Menteri. 2) Keluarga kekaisaran Kaisar Akihito dan Permaisuri Michiko (tampak tengah), serta Pangeran Naruhito dan istri (di sebelah kanan). Kaisar Akihito adalah Kaisar Jepang yang sekarang. Kaisar Akihito naik takhta sebagai kaisar ke-125 setelah ayahandanya, Kaisar Hirohito mangkat pada 7 Januari 1989. Upacara kenaikan tahta Kaisar Akihito dilangsungkan pada 12 November 1990.[34] Putra Mahkota Naruhito, menikah dengan Putri Mahkota Masako yang berasal dari kalangan rakyat biasa, dan dikaruniai anak perempuan bernama Aiko (Putri Toshi). Adik dari Putra Mahkota Naruhito bernama Pangeran Akishino, menikah dengan Kiko Kawashima yang juga berasal dari rakyat biasa. Pangeran Akishino memiliki dua anak perempuan (Putri Mako dan Putri Kako), serta anak laki-laki bernama Pangeran Hisahito. E. Geografi Gunung Fuji, bunga sakura, dan shinkansen. Ketiganya merupakan simbol Jepang. Jepang memiliki lebih dari 3.000 pulau yang terletak di pesisir Lautan Pasifik di timur benua Asia. Istilah Kepulauan Jepang merujuk kepada empat pulau besar, dari utara ke selatan, Hokkaido, Honshu, Shikoku, dan Kyushu, serta Kepulauan Ryukyu yang berada di selatan Kyushu. Sekitar 70% hingga 80% dari wilayah Jepang terdiri dari pegunungan yang berhutan-hutan, dan cocok untuk pertanian, industri, serta permukiman. Daerah yang curam berbahaya untuk dihuni karena risiko tanah longsor akibat gempa bumi, kondisi tanah yang lunak, dan hujan lebat. Oleh karena itu, permukiman penduduk terpusat di kawasan pesisir. Jepang termasuk salah satu negara berpenduduk terpadat di dunia. Gempa bumi berkekuatan rendah dan sesekali letusan gunung berapi sering dialami Jepang karena letaknya di atas Lingkaran Api Pasifik di pertemuan tiga lempeng tektonik. Gempa bumi yang merusak sering menyebabkan tsunami. Setiap abadnya, di Jepang terjadi beberapa kali tsunami. Gempa bumi besar yang terjadi akhir-akhir ini di Jepang adalah Gempa bumi Chūetsu 2004 dan Gempa bumi besar Hanshin tahun 1995. Keadaan geografi menyebabkan Jepang memiliki banyak sumber mata air panas, dan sebagian besar di antaranya telah dibangun sebagai daerah tujuan wisata. Jepang berada di kawasan beriklim sedang dengan pembagian empat musim yang jelas. Walaupun demikian, terdapat perbedaan iklim yang mencolok antara wilayah bagian utara dan wilayah bagian selatan. Pada musim dingin, Jepang bagian utara seperti Hokkaido mengalami musim salju, namun sebaliknya wilayah Jepang bagian selatan beriklim subtropis. Iklim juga dipengaruhi tiupan angin musim yang bertiup dari benua Asia ke Lautan Pasifik pada musim dingin, dan sebaliknya pada musim panas. Iklim Jepang terbagi atas enam zona iklim: • Hokkaido: Kawasan paling utara beriklim sedang dengan musim dingin yang panjang dan membekukan, serta musim panas yang sejuk. Presipitasi tidak besar, namun salju banyak turun ketika musim dingin. • Laut Jepang: Di pantai barat Pulau Honshu, tiupan angin dari barat laut membawa salju yang sangat lebat. Pada musim panas, kawasan ini lebih sejuk dibandingkan kawasan Pasifik. Walaupun demikian, suhu di kawasan ini kadangkala dapat menjadi sangat tinggi akibat fenomena angin fohn. • Dataran Tinggi Tengah: Wilayah ini beriklim pedalaman dengan perbedaan suhu rata-rata musim panas-musim dingin yang sangat mencolok. Perbedaan suhu antara malam hari dan siang hari juga sangat mencolok. • Laut Pedalaman Seto: Barisan pegunungan di wilayah Chugoku dan Shikoku menghalangi jalur tiupan angin musim, sehingga kawasan ini sepanjang tahun beriklim sedang. • Samudra Pasifik: Kawasan pesisir bagian timur Jepang mengalami musim dingin yang sangat dingin, namun tidak banyak turun salju. Sebaliknya, musim panas menjadi begitu lembap akibat tiupan angin musim dari tenggara. • Kepulauan Ryukyu: Kepulauan di barat daya Jepang termasuk Kepulauan Ryukyu beriklim subtropis, hangat sewaktu musim dingin dan suhu yang tinggi sepanjang musim panas. Presipitasi sangat tinggi, terutama selama musim hujan. Taifun sangat sering terjadi. Suhu tertinggi yang pernah tercatat di Jepang adalah 40,9 °C (105,6 °F) pada 16 Agustus 2007. Musim hujan dimulai lebih awal di Okinawa, yakni sejak awal Mei. Garis depan musim hujan bergerak ke utara, namun berakhir di Jepang utara sebelum mencapai Hokkaido. Di sebagian besar wilayah Honshu, awal musim hujan dimulai pertengahan Juni dan berlangsung selama enam minggu. Taifun sering terjadi sepanjang September dan Oktober. Penyebabnya adalah tekanan tropis di garis khatulistiwa yang bergerak dari barat daya ke timur laut, dan sering membawa hujan yang sangat lebat. F. Hubungan luar negeri dan militer Kapal pengangkut helikopter kelas Hyuga milik Angkatan Laut Bela Diri Jepang. Jepang memiliki hubungan ekonomi dan militer yang erat dengan Amerika Serikat, dan menjalankan kebijakan luar negeri berdasarkan pakta keamanan Jepang-AS. Sejak diterima menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa pada tahun 1956, Jepang telah sepuluh kali menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, termasuk tahun 2009-2010. Jepang adalah salah satu negara G4 yang sedang mengusulkan perluasan anggota tetap Dewan Keamanan PBB. Sebagai negara anggota G8, APEC, ASEAN Plus 3, dan peserta Konferensi Tingkat Tinggi Asia Timur, Jepang aktif dalam hubungan internasional dan mempererat persahabatan Jepang dengan negara-negara lain di seluruh dunia. Pakta pertahanan dengan Australia ditandatangani pada Maret 2007, dan dengan India pada Oktober 2008.Pada tahun 2007, Jepang adalah negara donor Bantuan Pembangunan Resmi (ODA) terbesar kelima di dunia. Negara penerima bantuan ODA terbesar dari Jepang adalah Indonesia, dengan total bantuan lebih dari AS$29,5 miliar dari tahun 1960 hingga 2006. Jepang bersengketa dengan Rusia mengenai Kepulauan Kuril dan dengan Korea Selatan mengenai Batu Liancourt. Kepulauan Senkaku yang di bawah pemerintahan Jepang dipermasalahkan oleh Republik Rakyat Cina dan Taiwan. Pasal 9 Konstitusi Jepang berisi penolakan terhadap perang dan penggunaan kekuatan bersenjata untuk menyelesaikan persengketaan internasional. Pasal 9 Ayat 2 berisi pelarangan kepemilikan angkatan bersenjata dan penolakan atas hak keterlibatan dalam perang. Jepang memiliki Pasukan Bela Diri yang berada di bawah Kementerian Pertahanan, dan terdiri dari Angkatan Darat Bela Diri Jepang (JGSDF), Angkatan Laut Bela Diri Jepang (JMSDF), dan Angkatan Udara Bela Diri Jepang (JASDF). Pada tahun 1991, kapal penyapu ranjau Angkatan Laut Bela Diri Jepang ikut membersihkan ranjau laut di Teluk Persia (lepas pantai Kuwait) bersama kapal penyapu ranjau dari delapan negara. Atas permintaan Pemerintahan Transisi PBB di Kamboja (1992-1993), Jepang mengirimkan pengamat gencatan senjata, pemantau pemilihan umum, polisi sipil, dan dukungan logistik seperti perbaikan jalan dan jembatan. Di Irak, pasukan nontempur Jepang membantu misi kemanusiaan dan kegiatan rekonstruksi infrastruktur mulai Desember 2003 hingga Februari 2009. G. Prefektur dan daerah Peta prefektur di Jepang berikut kode ISO 3166-2:JP Jepang terdiri dari 47 prefektur yang masing-masing diperintah oleh gubernur bersama dewan legislatif daerah. Dari utara ke selatan, prefektur-prefektur ini adalah: Hokkaido, Aomori, Iwate, Miyagi, Akita, Yamagata, Fukushima, Ibaraki, Tochigi, Gunma, Saitama, Chiba, Tokyo, Kanagawa, Niigata, Toyama, Ishikawa, Fukui, Yamanashi, Nagano, Gifu, Shizuoka, Aichi, Mie, Shiga, Kyoto, Osaka, Hyogo, Nara,Wakayama, Tottori, Shimane, Okayama, Hiroshima, Yamaguchi, Tokushima, Kagawa, Ehime, Kochi, Fukuoka, Saga, Nagasaki, Kumamoto, Oita, Miyazaki, Kagoshima, Okinawa. Dalam pembagian wilayah menurut letak geografis, Jepang dibagi menjadi 10 wilayah, yakni: Hokkaido, Tohoku, Hokuriku, Kanto, Chubu, Kansai (Kinki), Chugoku, Shikoku, Kyushu, dan Kepulauan Ryuky. H. Ekonomi Bursa Saham Tokyo, bursa efek terbesar nomor dua di dunia. Sejak periode Meiji (1868-1912), Jepang mulai menganut ekonomi pasar bebas dan mengadopsi kapitalisme model Inggris dan Amerika Serikat. Sistem pendidikan Barat diterapkan di Jepang, dan ribuan orang Jepang dikirim ke Amerika Serikat dan Eropa untuk belajar. Lebih dari 3.000 orang Eropa dan Amerika didatangkan sebagai tenaga pengajar di Jepang. Pada awal periode Meiji, pemerintah membangun jalan kereta api, jalan raya, dan memulai reformasi kepemilikan tanah. Pemerintah membangun pabrik dan galangan kapal untuk dijual kepada swasta dengan harga murah. Sebagian dari perusahaan yang didirikan pada periode Meiji berkembang menjadi zaibatsu, dan beberapa di antaranya masih beroperasi hingga kini. Pertumbuhan ekonomi riil dari tahun 1960-an hingga 1980-an sering disebut "keajaiban ekonomi Jepang", yakni rata-rata 10% pada tahun 1960-an, 5% pada tahun 1970-an, dan 4% pada tahun 1980-an. Dekade 1980-an merupakan masa keemasan ekspor otomotif dan barang elektronik ke Eropa dan Amerika Serikat sehingga terjadi surplus neraca perdagangan yang mengakibatkan konflik perdagangan. Setelah ditandatanganinya Perjanjian Plaza 1985, dolar AS mengalami depresiasi terhadap yen. Pada Februari 1987, tingkat diskonto resmi diturunkan hingga 2,5% agar produk manufaktur Jepang bisa kembali kompetitif setelah terjadi kemerosotan volume ekspor akibat menguatnya yen. Akibatnya, terjadi surplus likuiditas dan penciptaan uang dalam jumlah besar. Spekulasi menyebabkan harga saham dan realestat terus meningkat, dan berakibat pada penggelembungan harga aset. Harga tanah terutama menjadi sangat tinggi akibat adanya "mitos tanah" bahwa harga tanah tidak akan jatuh. Ekonomi gelembung Jepang jatuh pada awal tahun 1990-an akibat kebijakan uang ketat yang dikeluarkan Bank of Japan pada 1989, dan kenaikan tingkat diskonto resmi menjadi 6%. Pada 1990, pemerintah mengeluarkan sistem baru pajak penguasaan tanah dan bank diminta untuk membatasi pendanaan aset properti. Indeks rata-rata Nikkei dan harga tanah jatuh pada Desember 1989 dan musim gugur 1990. Pertumbuhan ekonomi mengalami stagnasi pada 1990-an, dengan angka rata-rata pertumbuhan ekonomi riil hanya 1,7% sebagai akibat penanaman modal yang tidak efisien dan penggelembungan harga aset pada 1980-an. Institusi keuangan menanggung kredit bermasalah karena telah mengeluarkan pinjaman uang dengan jaminan tanah atau saham. Usaha pemerintah mengembalikan pertumbuhan ekonomi hanya sedikit yang berhasil dan selanjutnya terhambat oleh kelesuan ekonomi global pada tahun 2000. Jepang adalah perekonomian terbesar nomor dua di dunia setelah Amerika Serikat, dengan PDB nominal sekitar AS$4,5 triliun., dan perekonomian terbesar ke-3 di dunia setelah AS dan Republik Rakyat Cina dalam keseimbangan kemampuan berbelanja. Industri utama Jepang adalah sektor perbankan, asuransi, realestat, bisnis eceran, transportasi, telekomunikasi, dan konstruksi. Jepang memiliki industri berteknologi tinggi di bidang otomotif, elektronik, mesin perkakas, baja dan logam non-besi, perkapalan, industri kimia, tekstil, dan pengolahan makanan. Sebesar tiga perempat dari produk domestik bruto Jepang berasal dari sektor jasa. Distrik Minato Mirai 21 di Yokohama. Ekonomi Jepang sangat mengandalkan sektor jasa. Hingga tahun 2001, jumlah angkatan kerja Jepang mencapai 67 juta orang. Tingkat pengangguran di Jepang sekitar 4%. Pada tahun 2007, Jepang menempati urutan ke-19 dalam produktivitas tenaga kerja. Menurut indeks Big Mac, tenaga kerja di Jepang mendapat upah per jam terbesar di dunia. Toyota Motor, Mitsubishi UFJ Financial, Nintendo, NTT DoCoMo, Nippon Telegraph & Telephone, Canon, Matsushita Electric Industrial, Honda, Mitsubishi Corporation, dan Sumitomo Mitsui Financial adalah 10 besar perusahaan Jepang pada tahun 2008. Sejumlah 326 perusahaan Jepang masuk ke dalam daftar Forbes Global 2000 atau 16,3% dari 2000 perusahaan publik terbesar di dunia (data tahun 2006). Bursa Saham Tokyo memiliki total kapitalisasi pasar terbesar nomor dua di dunia. Indeks dari 225 saham perusahaan besar yang diperdagangkan di Bursa Saham Tokyo disebut Nikkei 225. Dalam Indeks Kemudahan Berbisnis, Jepang menempati peringkat ke-12, dan termasuk salah satu negara maju dengan birokrasi paling sederhana. Kapitalisme model Jepang memiliki sejumlah ciri khas. Keiretsu adalah grup usaha yang beranggotakan perusahaan yang saling memiliki kerja sama bisnis dan kepemilikan saham. Negosiasi upah (shuntō) berikut perbaikan kondisi kerja antara manajemen dan serikat buruh dilakukan setiap awal musim semi. Budaya bisnis Jepang mengenal konsep-konsep lokal, seperti Sistem Nenkō, nemawashi, salaryman, dan office lady. Perusahaan di Jepang mengenal kenaikan pangkat berdasarkan senioritas dan jaminan pekerjaan seumur hidup. Kejatuhan ekonomi gelembung yang diikuti kebangkrutan besar-besaran dan pemutusan hubungan kerja menyebabkan jaminan pekerjaan seumur hidup mulai ditinggalkan. Perusahaan Jepang dikenal dengan metode manajemen seperti The Toyota Way. Aktivisme pemegang saham sangat jarang. Dalam Indeks Kebebasan Ekonomi, Jepang menempati urutan ke-5 negara paling laissez-faire di antara 41 negara Asia Pasifik. Mobil hibrida Toyota Prius. Produk otomotif dan elektronik adalah komoditas ekspor unggulan Jepang. Total ekspor Jepang pada tahun 2005 adalah 4.210 dolar AS per kapita. Pasar ekspor terbesar Jepang tahun 2006 adalah Amerika Serikat 22,8%, Uni Eropa 14,5%, Cina 14,3%, Korea Selatan 7,8%, Taiwan 6,8%, dan Hong Kong 5,6%. Produk ekspor unggulan Jepang adalah alat transportasi, kendaraan bermotor, elektronik, mesin-mesin listrik, dan bahan kimia. Negara sumber impor terbesar bagi Jepang pada tahun 2006 adalah Cina 20,5%, AS 12,0%, Uni Eropa 10,3%, Arab Saudi 6,4%, Uni Emirat Arab 5,5%, Australia 4,8%, Korea Selatan 4,7%, dan Indonesia 4,2%. Impor utama Jepang adalah mesin-mesin dan perkakas, minyak bumi, bahan makanan, tekstil, dan bahan mentah untuk industri. Jepang adalah negara pengimpor hasil laut terbesar di dunia (senilai AS$ 14 miliar). Jepang berada di peringkat ke-6 setelah RRC, Peru, Amerika Serikat, Indonesia, dan Chili, dengan total tangkapan ikan yang terus menurun sejak 1996. Pertanian adalah sektor industri andalan hingga beberapa tahun seusai Perang Dunia II. Menurut sensus tahun 1950, sekitar 50% angkatan kerja berada di bidang pertanian. Sepanjang "masa keajaiban ekonomi Jepang", angkatan kerja di bidang pertanian terus menyusut hingga sekitar 4,1% pada tahun 2008. Pada Februari 2007 terdapat 1.813.000 keluarga petani komersial, namun di antaranya hanya kurang dari 21,2% atau 387.000 keluarga petani pengusaha. Sebagian besar angkatan kerja pertanian sudah berusia lanjut, sementara angkatan kerja usia muda hanya sedikit yang bekerja di bidang pertanian. I. Demografi Pemandangan perempatan Shibuya pada malam hari. Perempatan Shibuya dikenal sangat ramai dengan penyeberang jalan. Kuil Shinto Itsukushima Situs Warisan Dunia UNESCO. Populasi Jepang diperkirakan sekitar 127,614 juta orang (perkiraan 1 Februari 2009). Masyarakat Jepang homogen dalam etnis, budaya dan bahasa, dengan sedikit populasi pekerja asing. Di antara sedikit penduduk minoritas di Jepang terdapat orang Korea Zainichi, Cina Zainichi, orang Filipina, orang Brazil-Jepang, dan orang Peru-Jepang. Pada 2003, ada sekitar 136.000 orang Barat yang menjadi ekspatriat di Jepang. Kewarganegaraan Jepang diberikan kepada bayi yang dilahirkan dari ayah atau ibu berkewarganegaraan Jepang, ayah berkewarganegaraan Jepang yang wafat sebelum bayi lahir, atau bayi yang lahir di Jepang dengan ayah/ibu tidak diketahui/tidak memiliki kewarganegaraan. Suku bangsa yang paling dominan adalah penduduk asli yang disebut suku Yamato dan kelompok minoritas utama yang terdiri dari penduduk asli suku Ainu dan Ryukyu, ditambah kelompok minoritas secara sosial yang disebut burakumin. Pada tahun 2006, tingkat harapan hidup di Jepang adalah 81,25 tahun, dan merupakan salah satu tingkat harapan hidup tertinggi di dunia. Namun populasi Jepang dengan cepat menua sebagai dampak dari ledakan kelahiran pascaperang diikuti dengan penurunan tingkat kelahiran. Pada tahun 2004, sekitar 19,5% dari populasi Jepang sudah berusia di atas 65 tahun. Perubahan dalam struktur demografi menyebabkan sejumlah masalah sosial, terutama kecenderungan menurunnya populasi angkatan kerja dan meningkatnya biaya jaminan sosial seperti uang pensiun. Masalah lain termasuk meningkatkan generasi muda yang memilih untuk tidak menikah atau memiliki keluarga ketika dewasa. Populasi Jepang dikhawatirkan akan merosot menjadi 100 juta pada tahun 2050 dan makin menurun hingga 64 juta pada tahun 2100. Pakar demografi dan pejabat pemerintah kini dalam perdebatan hangat mengenai cara menangani masalah penurunan jumlah penduduk. Imigrasi dan insentif uang untuk kelahiran bayi sering disarankan sebagai pemecahan masalah penduduk Jepang yang semakin menua. Perkiraan tertinggi jumlah penganut agama Buddha sekaligus Shinto adalah 84-96% yang menunjukkan besarnya jumlah penganut sinkretisme dari kedua agama tersebut. Walaupun demikian, perkiraan tersebut hanya didasarkan pada jumlah orang yang diperkirakan ada hubungan dengan kuil, dan bukan jumlah penduduk yang sungguh-sungguh menganut kedua agama tersebut. Professor Robert Kisala (dari Universitas Nanzan) memperkirakan hanya 30% dari penduduk Jepang yang mengaku menganut suatu agama. Taoisme dan Konfusianisme dari Cina juga memengaruhi kepercayaan dan tradisi Jepang. Agama di Jepang cenderung bersifat sinkretisme dengan hasil berupa berbagai macam tradisi, seperti orang tua membawa anak-anak ke upacara Shinto, pelajar berdoa di kuil Shinto meminta lulus ujian, pernikahan ala Barat di kapel atau gereja Kristen, sementara pemakaman diurus oleh kuil Buddha. Penduduk beragama Kristen hanya minoritas sejumlah (2.595.397 juta atau 2,04%). Kebanyakan orang Jepang mengambil sikap tidak peduli terhadap agama dan melihat agama sebagai budaya dan tradisi. Bila ditanya mengenai agama, mereka akan mengatakan bahwa mereka beragama Buddha hanya karena nenek moyang mereka menganut salah satu sekte agama Buddha. Selain itu, di Jepang sejak pertengahan abad ke-19 bermunculan berbagai sekte agama baru (Shinshūkyō) seperti Tenrikyo dan Aum Shinrikyo (atau Aleph). Lebih dari 99% penduduk Jepang berbicara bahasa Jepang sebagai bahasa ibu. Bahasa Jepang adalah bahasa aglutinatif dengan tuturan hormat (kata honorifik) yang mencerminkan hirarki dalam masyarakat Jepang. Pemilihan kata kerja dan kosa kata menunjukkan status pembicara dan pendengar. Menurut kamus bahasa Jepang Shinsen-kokugojiten, kosa kata dari Cina berjumlah sekitar 49,1% dari kosa kata keseluruhan, kata-kata asli Jepang hanya 33,8% dan kata serapan sekitar 8,8%. Bahasa Jepang ditulis memakai aksara kanji, hiragana, dan katakana, ditambah huruf Latin dan penulisan angka Arab. Bahasa Ryukyu yang juga termasuk salah satu keluarga bahasa Japonik dipakai orang Okinawa, tapi hanya sedikit dipelajari anak-anak. Bahasa Ainu adalah bahasa mati dengan hanya sedikit penutur asli yang sudah berusia lanjut di Hokkaido. Murid sekolah negeri dan swasta di Jepang hanya diharuskan belajar bahasa Jepang dan bahasa Inggris. L, b, s. J. Pendidikan Auditorium Yasuda di Universitas Tokyo Pendidikan dasar dan menengah, serta pendidikan tinggi diperkenalkan di Jepang pada 1872 sebagai hasil Restorasi Meiji. Sejak 1947, program wajib belajar di Jepang mewajibkan setiap warga negara untuk untuk bersekolah selama 9 tahun di Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama (dari usia 6 hingga 15 tahun). Di kalangan penduduk berusia 15 tahun ke atas, tingkat melek huruf sebesar 99%, laki-laki: 99%; perempuan: 99% (2002). Hampir semua murid meneruskan ke Sekolah Menengah Atas, dan menurut MEXT sekitar 75,9% lulusan sekolah menengah atas pada tahun 2005 melanjutkan ke universitas, akademi, sekolah keterampilan, atau lembaga pendidikan tinggi lainnya. Pendidikan di Jepang sangat kompetitif, khususnya dalam ujian masuk perguruan tinggi. Dua peringkat teratas universitas di Jepang ditempati oleh Universitas Tokyo dan Universitas Keio. Dalam peringkat yang disusun Program Penilaian Pelajar Internasional dari OECD, pengetahuan dan keterampilan anak Jepang berusia 15 tahun berada di peringkat nomor enam terbaik di dunia. K. Budaya Budaya Jepang mencakup interaksi antara budaya asli Jomon yang kokoh dengan pengaruh dari luar negeri yang menyusul. Mula-mula Cina dan Korea banyak membawa pengaruh, bermula dengan perkembangan budaya Yayoi sekitar 300 SM. Gabungan tradisi budaya Yunani dan India, memengaruhi seni dan keagamaan Jepang sejak abad ke-6 Masehi, dilengkapi dengan pengenalan agama Buddha sekte Mahayana. Sejak abad ke-16, pengaruh Eropa menonjol, disusul dengan pengaruh Amerika Serikat yang mendominasi Jepang setelah berakhirnya Perang Dunia II. Jepang turut mengembangkan budaya yang original dan unik, dalam seni (ikebana, origami, ukiyo-e), kerajinan tangan (pahatan, tembikar, persembahan (boneka bunraku, tarian tradisional, kabuki, noh, rakugo), dan tradisi (permainan Jepang, onsen, sento, upacara minum teh, taman Jepang), serta makanan Jepang. Kini, Jepang merupakan salah sebuah pengekspor budaya pop yang terbesar. Anime, manga, mode, film, kesusastraan, permainan video, dan musik Jepang menerima sambutan hangat di seluruh dunia, terutama di negara-negara Asia yang lain. Pemuda Jepang gemar menciptakan trend baru dan kegemaran mengikut gaya mereka memengaruhi mode dan trend seluruh dunia. Pasar muda-mudi yang amat baik merupakan ujian untuk produk-produk elektronik konsumen yang baru, di mana gaya dan fungsinya ditentukan oleh pengguna Jepang, sebelum dipertimbangkan untuk diedarkan ke seluruh dunia. • Chakinzushi, sushi yang dibungkus telur dadar tipis. Baru-baru ini Jepang mula mengekspor satu lagi komoditas budaya yang bernilai: olahragawan. Popularitas pemain bisbol Jepang di Amerika Serikat meningkatkan kesadaran warga negara Barat tersebut terhadap segalanya mengenai Jepang. Orang Jepang biasanya gemar memakan makanan tradisi mereka. Sebagian besar acara TV pada waktu petang dikhususkan pada penemuan dan penghasilan makanan tradisional yang bermutu. Makanan Jepang mencetak nama di seluruh dunia dengan sushi, yang biasanya dibuat dari pelbagai jenis ikan mentah yang digabungkan dengan nasi dan wasabi. Sushi memiliki banyak penggemar di seluruh dunia. Makanan Jepang bertumpu pada peralihan musim, dengan menghidangkan mi dingin dan sashimi pada musim panas, sedangkan ramen panas dan shabu-shabu pada musim dingin. L. Peringkat internasional • Indeks Pembangunan Manusia - peringkat ke-8 • Reporters Without Borders/Kebebasan Pers - peringkat ke-37 • PDB per kapita - peringkat ke-22

sejarah jepang

Senin, 02 April 2012

pengertian agama

Berbicara tentang manusia dan agama –dalam hal ini Islam– adalah membicarakan sesuatu yang sangat klasik namun senantiasa aktual. Berbicara tentang kedua hal tersebut sama saja dengan berbicara tentang kita sendiri dan keyakinan asasi kita sebagai makhluk Tuhan. Dikatakan klasik, karena kedua tema ini telah begitu ‘tua’ untuk dibacarakan, dan dikatakan aktual karena kedua tema tersebut begitu melekat dalam kehidupan sehari-hari kita. Sejumlah pertanyaan pun muncul ketika kedua tema tersebut diangkat, misalnya saja, apakah hakekat dari manusia dan agama itu sendiri? Bagaimanakah hubungan antara manusia dan agama? Seberapa besar pengaruh agama terhadap kehidupan manusia? Bagaimanakah manusia harus beragama? Apa fungsi manusia di muka bumi ini? Dan serangkaian pertanyaan lainnya yang akan muncul ketika kita berbicara seputar kedua tema tersebut. Terlebih dahulu, tentunya kita harus mengetahui dulu apa itu manusia dan apa itu agama? Pengertian Manusia Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, ‘manusia’ diartikan sebagai ‘makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain); insan; orang’ (1989:558). Menurut pengertian ini manusia adalah makhluk Tuhan yang diberi potensi akal dan budi, nalar dan moral untuk dapat menguasai makhluk lainnya demi kemakmuran dan kemaslahatannya. Dalam bahasa Arab, kata ‘manusia’ ini bersepadan dengan kata-kata nâs, basyar, insân, mar’u, ins dan lain-lain. Meskipun bersinonim, namun kata-kata tersebut memiliki perbedaan dalam hal makna spesifiknya. Kata nâs misalnya lebih merujuk pada makna manusia sebagai makhluk sosial. Sedangkan kata basyar lebih menunjuk pada makna manusia sebagai makhluk biologis. Begitu juga dengan kata-kata lainnya. Manusia diciptakan oleh Allah swt dalam bentuk yang sebaik-baiknya (QS. At-Tîn[95]:4). Manusia memiliki dua unsur yaitu jasad dan roh, jasmani dan rohani. Kedua unsur inilah yang mempengaruhi kehidupan manusia selanjutnya. Masing-masing unsur memiliki kebutuhan tersendiri. Dalam prosesnya, manusia berusaha memenuhi kebutuhan kedua unsur tersebut agar ia dapat hidup dengan bahagia dan sejahtera. Kebutuhan fisik/jasmani diantaranya meliputi sandang(QS. Al-A’raf:31), pangan (QS. dan papan (QS). Sedangkan kebutuhan spiritual/rohani diantaranya kebutuhan akan kebahagiaan, kebutuhan untuk memiliki sistem keyakinan, kebutuhan akan keadilan dan kebutuhan lainnya. Agama dalam berbagai pandangan Secara leksikal, agama diartikan sebagai ‘kepercayaan kepada Tuhan (dewa, dsb) dengan ajaran kebaktian dan kewajiban-kewajiban yang bertalian dengan kepercayaan itu’ (KBBI, 1989:9). Dalam bahasa Arab, padanan kata agama adalah kata dîn dan dalam Al-Qur’ân disebutkan sebanyak 92 kali.. Menurut Ashfahani dalam kitab al-Mufradât, kata dîn mengandung dua dimensi yaitu ketaatan dan balasan. Sedangkan menurut Abul A ‘lâ al-Mawdûdi, Alquran menggunakan kata dîn dalam arti: (1) keperkasaan dan kekuasaan tertinggi (40:64), (2) ketaatan dan ketundukan pada kekuasaan tertinggi, (3) aturan pemikiran dan perbuatan dari penguasa tertinggi, dan (4) balasan yang setimpal dari ketaatan dan pelanggaran pada aturan penguasa tertinggi. Sementara itu, Abdullah ad-Darrâz mengemukakan bahwa agama adalah ‘undang-undang Tuhan yang mendorong orang-orang yang berakal sehat dengan ikhtiar mereka pada kebaikan hidup di dunia dan di akhirat’. (1969:29). Bagi kaum sekuler, agama tak lain hanyalah bentuk keterpaksaan individu atau masyarakat dan kebutuhan yang bersifat sementara. Agama tumbuh sebagai akibat dari keadaan tertentu yang menimpa individu atau masyarakat. Berbeda dengan pandangan kaum sekuler, kaum Marxis berpandangan bahwa agama diwujudkan agar kelas penindas tetap dapat mempertahankan kedudukan dan kekuasaanya di kalangan bangsa-bangsa. Para ahli psikologi memandang agama sebagai dorongan-dorongan antara apa yang ada yang ada di dalam diri individu dan interaksi dengan lingkungan di luar dirinya. Freud misalnya, memandang agama sebagai sesuatu yang berasal dari ketidakmampuan manusia menghadapi kekuatan alam di luar diri dan juga kekuatan insting dari dalam diri. Sedangkan Jung berpendapat bahwa hakekat dari pengalaman keagamaan adalah ketundukan pada kekuatan yang lebih tinggi daripada kekuatan kita sendiri. Masih menurut Jung, agama merupakan fenomena yang lahir dari ketidaksadaran. Dalam pandangan para sosiolog, agama dianggap sebagai suatu fenomena sosial dengan melihat kelembagaan suatu agama dan perilaku para pemeluk agama. Salah seorang sosiolog Barat, Durkheim, menyatakan bahwa agama adalah suatu kesatuan sistem kepercayaan dan pengalaman terhadap sesuatu yang sakral, yang lain dari yang lain; kepercayaan dan pengalaman yang menyatu dalam suatu komunitas moral yaitu gereja. Terlepas dari berbagai pandangan-pandangan di atas, terdapat ciri-ciri umum yang biasanya terdapat dalam sistem-sistem kepercayaan dan aktivitas keagamaan, yaitu: (1) adanya unsur kebaktian, (2) pemisahan antar sakral dan profan, (3) kepercayaan terhadap dewa-dewa atau Tuhan, (4) penerimaan atas wahyu yang supranatural, dan (5) pencarian keselamatan. Mengapa Manusia Harus Beragama? Kelebihan manusia dibanding makhluk Allah lainnya terletak pada unsur ruhani (mencakup hati dan akal, keduanya bukan materi). Dengan akalnya, manusia yang lemah secara fisik dapat menguasai dunia dan mengatur segala yang ada di atasnya. Karena unsur inilah Allâh menciptakan segala yang ada di langit dan di bumi untuk manusia (QS. Luqmân [31] ayat 20). Dalam salah satu ayat Al-Qur’an ditegaskan, “Sungguh telah kami muliakan anak-anak Adam, kami berikan kekuasaan kepada mereka di darat dan di laut, serta kami anugerahi mereka rizki. Dan sungguh kami utamakan mereka di atas kebanyakan makhluk Kami lainnya.” (QS. Al-Isra [17]:70). Unsur akal pada manusia, awalnya masih berupa potensi (bil-quwwah) yang perlu difaktualkan (bil-fi’li) dan ditampakkan. Oleh karena itu, jika sebagian manusia lebih utama dari sebagian lainnya, maka hal itu semata-mata karena hasil usahanya sendiri, karena itu dia berhak berbangga atas lainnya. Sebagian mereka ada pula yang tidak berusaha memfaktualkan dan menampakkan potensinya itu, atau memfaktualkannya hanya untuk memuaskan tuntutan hewaninya, maka orang itu sama dengan binatang, bahkan lebih hina dari binatang (QS. Al-A’râf [7]: 170 dan Al-Furqân [25]: 42).[2] Termasuk ke dalam unsur ruhani adalah fitrah. Dari segi bahasa, kata fithrah terambil dari akar kata al-fathr yang berarti belahan, dan dari makna ini lahir makna-makna lain antara lain “penciptaan” atau “kejadian”. Konon sahabat Nabi Ibnu Abbas tidak tahu persis makna kata fathir pada ayat-ayat yang berbicara tentang penciptaan langit dan bumi sampai ia mendengar pertengkaran tentang kepemilikan satu sumur. Salah seorang berkata. “Ana fathartuhu”. Ibnu Abbas memahami kalimat ini dalam arti, “Saya yang membuatnya pertama kali. “ Dan dari situ Ibnu Abbas memahami bahwa kata ini digunakan untuk penciptaan atau kejadian sejak awal. Fithrah manusia adalah kejadiannya sejak semula atau bawaan sejak lahirnya. Dalam Al-Quran kata ini dalam berbagai bentuknya terulang sebanyak dua puluh delapan kali. empat belas di antaranya dalam konteks uraian tentang bumi dan atau langit. Sisanya dalam konteks penciptaan manusia baik dari sisi pengakuan bahwa penciptanya adalah Allah. maupun dari segi uraian tentang fitrah manusia. Yang terakhir ini ditemukan sekali yaitu pada surat Al-Rum ayat 30: Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama. (pilihan) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia atas fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. ltulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahuinya. Merujuk kepada fitrah yang dikemukakan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa manusia sejak asal kejadiannya, membawa potensi beragama yang lurus, dan dipahami oleh para ulama sebagai tauhid. Selanjutnya dipahami juga, bahwa fitrah adalah bagian dari khalq (penciptaan) Allah. Kalau kita memahami kata la pada ayat tersebut dalam arti “tidak”, maka ini berarti bahwa seseorang tidak dapat menghindari fitrah itu. Dalam konteks ayat ini, ia berarti bahwa fitrah keagamaan akan melekat pada diri manusia untuk selama-lamanya, walaupun boleh jadi tidak diakui atau diabaikannya.[3] Manusia memiliki fitrah yang merupakan modal terbesar manusia untuk maju dan sempurna. Dîn adalah bagian dari fitrah manusia. Muthahhari, seorang pemikir Iran, menyebutkan adanya lima macam fitrah (kecenderungan) dalam diri manusia, yaitu mencari kebenaran (haqiqat), condong kepada kebaikan, condong kepada keindahan, berkarya (kreasi) dan cinta (‘isyq) atau menyembah (beragama). Meskipun kecenderungan beragama adalah suatu yang fitri, namun untuk menentukan siapa atau apa yang pantas dicintai dan disembah bukan merupakan bagian dari fitrah, melainkan tugas akal yang dapat menentukannya. Jadi jawaban dari pertanyaan mengapa manusia harus beragama, adalah bahwa beragama merupakan fitrah manusia. Allâh swt berfirman, “Maka hadapkanlah wajahmu kepada dîn dengan lurus, sebagai fitrah Allâh yang atasnya manusia diciptakan.” (QS. Ar-Rûm [30]: 30). Mengenai beragama sebagai fitrah manusia, Nurcholish Madjid menyatakan, Dari sudut pandangan Islam, kebutuhan manusia kepada sistem kepercayaan itu merupakan salah satu naluri kemanusiaan yang paling mendasar, sudah tentu lebih mendasar daripada naluri manusia untuk makan dan minum. Berkenaan dengan ini, al-Qur’ân menyebutkan adanya “perjanjian primordial” (primordial covenant, perjanjian sebelum lahir) antara manusia dan Tuhan, yaitu bahwa manusia mengakui Tuhan itu dan akan hidup berbakti kepada-Nya. … Perjanjian atau covenant itu terjadi dalam alam ruhani, sehingga tidak menjadi bagian dari kesadaran psikologis kita. Karena adanya perjanjian itu, setiap orang lahir dengan kemanusiaan primordial (fithrah) yang suci dan cenderung kepada kebaikan (hanîf). Bersamaan dengan itu ialah adanya naluri untuk kembali ke asal, dan perasaan bahagia dan tenteram karena kembali ke asal itu. Dalam berbagai manifestasinya, dorongan untuk kembali ke asal merupakan sumber energi yang kuat sekali pada manusia (seperti drama tahuan “mudik” saat Lebaran). Salah satu wujud dorongan kembali ke asal itu ialah naluri untuk berbakti kepada Tuhan Demikian kuatnya dorongan untuk berbakti kepada Tuhan dan kembali kepada-Nya itu sehingga harus selalu ada jalan penyalurannya. Jika usaha pencarian saluran itu terjadi tanpa bimbingan, maka manusia akan berbakti kepada apapun yang dikiranya memiliki kualitas sebagai suatu “Tuhan” yang menjadi tujuan pembaktian diri). Karena itu, problema manusia bukanlah tidak percaya kepada adanya suatu jenis “Tuhan”; justru semua manusia, sepanjang sejarahnya, pasti mempercayai suatu jenis “Tuhan”. Maka timbullah politheisme, atau pantheisme, berupa pemujaan kepada obyek-obyek yang dipandang memiliki unsur mysterium, tremendum et fascinans (istilah sosiolog Rudolph Otto). Mitologi dan legenda pun muncul. Tetapi, sebagaimana disebutkan di atas, suatu kepercayaan yang terbukti palsu akan berakibat amat merugikan. Kerugian itu (yang dalam bahasa al-Qur’ân sering disebut al-khusrân), akan menjilma menjadi kesengsaraan. Karena kesengsaraan itu terjadi pada peringkat keruhanian yang lebih mendalam dan hakiki daripada peringkat kejiwaan atau nafsani (psikologis), apalagi jasmani (fisiologis), maka dimensinya pun lebih mendalam dan lebih hakiki. Esensi Islam dan Tauhid Secara etimologis, Islam merupakan mashdar (gerund) dari kata aslama-yuslimu-islâman yang berarti ‘ketundukan, kepasrahan, kepatuhan’(Ali, A & Muhdlor, A.Z, 1996:124). Dalam definisi lain Islam diartikan sebagai ‘agama yang diajarkan oleh Nabi Muhammad saw. berpedoman pada kitab suci Alquran yang diturunkan ke dunia melalui wahyu Allah swt’(KBBI, 1989:340). Sedangkan secara terminologis, ad-Darrâz mengemukakan bahwa lafal “Islam” dalam Alquran dan Hadits mencakup dua pengertian, umum dan khusus; (1) Islam dalam pengertian umum berarti ‘penyerahan diri seseorang kepada Allâh swt. dengan perasaan tunduk sebagai hamba-Nya dengan akidah tauhid tanpa mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, serta mengerjakan segala perintah dan meninggalkan larangannya’. Dengan kata lain, pengertian ini merupakan hakekat dan inti dari agama samawi yang diajarkan oleh para nabi dan rasul (QS. 3:19&64, 42:13 dan 22:78), dan (2) Islam dalam pengertian khusus berarti ‘nama agama yang disiarkan oleh Muhammad saw’ (QS. 3:19&85 dan 5:3)( Ad-Darrâz, 1969:183-184). Muthahhari mengemukakan pengertian lain, “Islam adalah nama agama Allah yang unik, semua nabi diangkat untuk agama ini, dan mereka, pada gilirannya, menyeru manusia untuk memasukinya. Agama ini disampaikan kepada manusia dalam bentuk yang paling menyeluruh dan lengkap oleh Muhammad bin Abdullah, nabi terakhir. Kenabian berakhir dengan beliau dan sekarang ini agama tersebut dikenal di seluruh dunia”(1991:87) Karakteristik Islam yang sangat mencolok dibanding agama lain adalah tidak dinisbatkannya ajaran Islam dengan nama pembawanya yaitu Nabi Muhammad saw. Islam bukanlah Mohemmedanism seperti yang dituduhkan sementara kalangan orientalis Barat. Ajaran Islam bersifat universal dan abadi sepanjang zaman. Universalitas Islam pada hakekatnya bersumber pada pokok dari seluruh konsep Islam yaitu tauhid. Konsep tauhid adalah konsep khas Islam sekaligus fundamen yang paling esensial yang dapat melahirkan jiwa kaum Muslimin yang merdeka dan bebas dari intervensi, penekanan dan intimidasi dari manusia lainnya. Di sisi lain, konsep tauhid ini melahirkan pula ketundukan, kepasrahan dan ketaatan terhadap undang-undang dan peraturan Allah swt. Manusia dalam Perspektif Islam Berbicara mengenai manusia dalam perpektif Islam tentunya tidak akan terlepas dari bagaimana Alquran dan Hadits sebagai sumber ajaran Islam membicarakan manusia itu sendiri. Dalam konteks Alquran konsep manusia diwakili oleh kata-kata nafs, basyar, ins, insân, unâs, mar’ dan nâs. Kata-kata yang paling sering digunakan Alquran ketika membicarakan manusia adalah kata basyar, insân dan nâs. Kata basyar lebih dikaitkan dengan manusia dalam kapasitasnya sebagai makhluk biologis. Semua kata basyar dalam Alquran menunjukkan gejala umum yang nampak pada fisik manusia. Dengan demikian, pengertian basyar lebih menunjuk pada aktivitas lahir manusia yang dipengaruhi oleh dorongan kodrat alamiahnya, seperti makan, minum, kawin dan akhirnya mati sebagai akhir kegiatannya di dunia. Sedangkan kata insân -sebagai kata yang paling banyak digunakan Alquran tentang manusia- menerangkan manusia dalam berbagai konteks, antara lain: (1) manusia sebagai makhluk yang dianugerahi pengetahuan (ilmu) (96:1-4), (2) manusia memiliki musuh yang nyata yaitu syetan (12: , (3) manusia sebagai pemikul amanat (33:72), (4) manusia dituntut mengoptimalkan waktu sebaik-baiknya agar tidak tergolong orang yang merugi (103:1-3), (5) manusia dituntut pertanggungjawabannya atas peran dan usahanya di dunia (53:34. konsep basyar dan insan ini merupakan konsep Islam tentang manusia sebagai individu. Dalam konteks manusia sebagai makhluk sosial, Alquran menamai manusia dengan sebutan nâs. Manifestasi dari kualitas manusia tidak terlepas dari konteks sosial dan tidak hanya bersifat individual semata. Dalam Alquran surat Ali Imran ayat 112, dinayatakan bahwa kualitas kemanusiaan sangat tergantung dari kualitas berkomunikasi dengan Allah melalui ibadah dan kualitas berinteraksi sosial melalui muamalah. Dalam kaitannya dengan tugas dan peran hidupnya di dunia, Alquran menyebut manusia dengan istilah khalifah. Khalifah berarti pengganti atau wakil, dalam hal ini, manusia menajdi khalifah Tuhan untuk mewujudkan kemakmuran di muka bumi. Kekuasaan yang diberikan kepada manusia sebagai mandataris Tuhan bersifat kreatif namun dibatasi oleh aturan-atuaran yang telah digariskan Tuhan sebagai yang diwakilinya, baik yang tersurat maupun tersirat. Penggunaan wewenang ini sepenuhnya akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah (39:35). Selain sebagai khalifah, manusia juga berperan sebagai hamba Allah. Esensi dari abd adalah ketaatan, ketundukan dan kepatuhan. Dalam kapasitas sebagai ciptaan Tuhan, manusia memiliki keharusan untuk taat dan payuh kepada Penciptanya. Keengganan manusia mengabdikan dirinya kepada Sang Pencipta akan menggiringnya pada penghambban terhadap diri sendirei, pada hawa nafsunya. Kapasitas manusia sebagai khalifah dan hamba Allah sekaligus, bukanlah dua hal yang kontradiktif, melainkan suatu kesatuan yang padu dan tak bisa dipisahkan. Kekhalifahan merupakan manifestasi pengabdian manusia kepada Allah, Tuhan Sang Pencipta. Wallâhu a‘lam bish-shawâb.

kerajaan tarumanagara

Kerajaan tarumanagara Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Taruma merupakan salah satu kerajaan tertua di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu. Batu besar dengan berat delapan ton itu nampak kokoh sekali bernaung dibawah cungkup. Sepasang "pandatala" (tapak kaki) nampak tercetak jelas pada bagian atasnya dihiasi dengan sederet prasati berhuruf Palawa dan berbahasa Sangsekerta. Konon tapak kaki tersebut adalah bekas tapak kaki Maharaja Purnawarman yang memimpin dan menguasai kerajaan Tarumanegara. [navigasi.net] Budaya - Prasasti Ciaruteun Prasasti Kebun Kopi (Tapak Gajah) yang pada awal masa penemuannya terletak di areal perkebunan kopi Dari informasi yang diberikan oleh juru kunci lokasi tersebut, bahwa pada awalnya letak batu tersebut adalah di pinggiran sungai yang terletak kurang lebih 100 meter di bawah lokasi dimana batu prasasti tersebut berada saat ini. Dan pada tahun 1981 batu itu diangkat dan diletakkan di bawah cungkup seperti apa yang terlihat sekarang. Karena lokasi awal batu tersebut di tepi Sungai Ciaruteun, maka batu tersebut dikenal dengan nama Prasasti Ciaruten. Prasasti Ciaruteun ditulis dalam bentuk puisi 4 baris berbunyi "vikkrantasyavanipateh shrimatah purnavarmmanah tarumanagararendrasya vishnoriva padadvayam". Yang dapat diartikan sebagai "Kedua (jejak) telapak kaki yang seperti (telapak kaki) Wisnu ini kepunyaan raja dunia yang gagah berani yang termashur Purnawarman penguasa Tarumanagara". Tak jauh dari lokasi ini terdapat pula tiga situs lainnya yakni Prasasti Kebun Kopi (S006.52774 E106.69037), Situs Congklak (S006.52661 E106.69022) dan Prasasti Batutulis (S006.52328 E106.69109). Prasasti Kebun Kopi dinamakan demikian karena prasasti ini diitemukan di kebun kopi milik Jonathan Rig, dibuat sekitar 400 Masehi (H Kern 1917). Prasasti ini dikenal pula dengan Prasasti Tapak Gajah karena terdapat cetakan sepasang kaki gajah beserta juga sebuah prasasti yang berbunyi "jayavis halasya tarumendrsaya hastinah airavatabhasya vibhatidam padadavayam" (Kedua jejak telapak kaki adalah jejak kaki gajah yang cemerlang seperti Airawata kepunyaan penguasa Tarumanagara yang jaya dan berkuasa). Menurut mitologi Hindu, Airawata adalah nama gajah tunggangan Batara Indra dewa perang dan penguasa Guntur. Menurut Pustaka Parawatwan I Bhumi Jawadwipa parwa I, sarga 1, gajah perang Purnawarman diberi nama Airawata seperti nama gajah tunggangan Indra. Bahkan diberitakan juga, bendera Kerajaan Tarumanagara berlukiskan rangkaian bunga teratai di atas kepala gajah. Berbeda dengan kedua prasasti diatas, pada situs Batu Congklak penulis sama sekali tidak menemukan artikel-artikel terkait yang menjelaskannya. Pada situs Batu Congklak ini juga tidak terdapat sebuah prasasti apapun. Pemberian nama Batu Congklak untuk situs ini disebabkan batu-batu yang ada disana meiliki cekungan mirip dengan permainan congklak yang telah lazim dikenal masayrakat. Di situs ini pula tidak terdapat cungkup yang menaunginya, sehingga praktis akan terkena sinar matahari dan hujan secara langsung. Sekitar 300 meter dari situs Batu Congklak ke arah Utara, menyusuri kebun singkong dan jalan setapak di tepi sungai, terdapat prasasti Batu Tulis. Ukuran prasasti ini paling besar dibandingkan dengan ketiga prasasti lainnya, dan bagian bawahnya masih terendam aliran sungai. Ukurannya yang cukup besar dan tentunya mempunyai bobot yang lebih berat ini pulalah yang mungkin menjadi alasan mengapa prasati ini tidak dipindahkan ke lokasi yang lebih memadai. Sederet tulisan dalam bahasa Sangsekerta juga terlihat cukup jelas pada batu ini, namun sayang sekali tidak ada literatur yang menjelaskan maknanya Secara keseluruhan Prasasati Ciaruteun, merupakan objek wisata mengandung nilai sejarah yang cukup menarik untuk dikunjungi. Hanya saja untuk mencapainya, pengunjung harus berjalan kaki kurang lebih 1,5 kilometer dari jalan raya atau dapat pula menggunakan fasilitas ojek yang tersedia. Tidak adanya areal parkir yang memadai bagi kendaraan roda empat juga menjadi kendala, karena praktis kendaraan yang parkir akan menyita badan jalan dan cukup membahayakan dikarenakn lokasi parkir tersebut dekat dengan tikungan jalan.

sejarah asia timur ( prasasti Qing )

Nama : Taufik Prody : sejarah Mk : sejarah asia timur Tingkat : semester ll Dinasti Qing Dinasti Qing (Hanzi: 清朝, hanyu pinyin: Qīng Chao) (1644 - 1911), dikenal juga sebagai Dinasti Manchu dan adalah satu dari dua dinasti asing yang memerintah di Cina setelah dinasti Yuan Mongol dan juga adalah dinasti yang terakhir di Cina. Asing dalam arti adalah sebuah dinasti pemerintahan non-Han yang dianggap sebagai entitas Cina di zaman dulu. Dinasti ini didirikan oleh orang Manchuria dari klan Aisin Gioro (Hanyu Pinyin: Aixinjueluo), kemudian mengadopsi tata cara pemerintahan dinasti sebelumnya serta meleburkan diri ke dalam entitas Cina itu sendiri. Dinasti Qing yang berkuasa antara tahun 1644 dan 1911 adalah dinasti terakhir dalam sejarah Tiongkok dengan sepuluh kaisar berturut-turut naik takhta di Beijing dengan masa berkuasanya berlangsung selama 268 tahun. Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah mencpai 12 juta kilometer persegi. Pada tahun 1644, pasukan pemberontakan pimpinan Li Zicheng menyerbu masuk ke Beijing dan menggulingkan pemerintahan Dinasti Ming. Kaisar terakhri Dinasti Ming, yaitu Kaisar Chongzhen gantung diri di sekitar istana. Pasukan Dinasti Qing menggunakan kesempatan runtuhnya pemerintah Dinasti Ming menyerbu masuk dari Benteng Shanghaiguan, tempat strategis yang sebelumnya dikuasai oleh pasukan Dinasti Ming, dan mengalahkan pasukan pemberontakan petani Li Zicheng. Setelah itu, Dinasti Ming memindahkan ibu kotanya dari Shengjing (Shenyang sekarang) Tiongkok Timur Laut ke Beijing. Setelah itu, pasukan Dinasti Qing berangsur-angsur menindas pasukan pemberontakan petani dan kekuatan-kekuatan anti Dinasti Ming sehingga setapak demi setapak menyatukan Tiongkok. Pada awal masa berkuasanya, pemerintah Dinasti Qing mengambil kebijakan yang menganjurkan penggarapan tanah tandus serta mengurangi dan membebas pajak sehingga masyarakat dan ekonomi baik di pedalaman maupun di daerah perbatasan mengalami perkembangan tertentu. Sampai pada pertengahan abad ke-18, ekonomi feodal mencapai satu puncak yang baru dan masa itu dipuji sejarahwan sebagai “Masa Makmur Kangxi, Yongzheng dan Qianlong”. Pada waktu itu, sistem monarki pemerintah pusat berkembang lebih lanjut, kekuatan negara meningkat, tata tertib sosial stabil. Pada akhir abad ke-18, jumlah penduduk di Tiongkok sudah mencapai 300 juta jiwa kurang lebih. Tahun 1661, Zheng Chenggong memimpin armada menyeberangi Selat Taiwan dan mengalahkan kolonialis Belanda yang sudah bercokol di Taiwan selama 38 tahun. Pada awal tahun kedua, kolonialis Belanda menyerah diri dan Taiwan kembali ke pangkuan tanah air. Pada akhir abad ke-16, Rusia Tsar mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Qing menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Rusia Tasar dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu?. Pemerintah Dinasti Qing berkali-kali menuntut agresor Rusia Tasar menarik diri dari wilayah Tiongkok. Tahun 1685 dan 1686, Kaisar Kangxi memerintahkan tentara Dinasti Qing dua kali menyerbu pasukan Rusia Tsar di Yaksa. Tentaran Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan prundingan di Nichersink? Dan secara resmi menandatangani perjanjian perbatasan pertama, yaitu Perjanjian Nibuchu? Pada masa pertengahan berkuasanya Kaisar Qianlong, tentara Dinasti Qing menaklukkan kekuatan-kekuatan separatis di Xinjiang Tiongkok Barat Laut dan berhasil menyatukan daerah tersebut. Sementara itu, pemerintah Dinasti Qing mengambil serentetan kebijakan untuk mengembangkan ekonomi, kebudayaan dan hubungan lalu lintas di daerah perbatasan. Sebelum masa berkuasanya Kaisar Daoguang. pemerintah Dinasti Qing pernah mencapai prestasi gemilang di bidang kebudayaan dengan munculnya banyak pemikir dan pujangga yang terkemuka, antara lain, Wang Fuzhi, Huang Zongxi dan Cao Xueqin. Ensiklopedia Siku dan Kumpulan Buku Zaman Kuno Dan Zaman Sekarang, yang merupakan kitab berpengaruh besar yang disusun oleh pemerintah. Di bidang iptek, Dinasti Qing juga mencapai taraf yang cukup tinggi, khuusnya di bidang arsitektur. Pada masa Dinasti Qing, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri. Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Qing mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan Balianjiao mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Qing. Akibat Perang Opium pada tahun 1840 dan agresi imperialisme setelah itu, pemerintah Dinasti Qing terpaksa menandatangani serentetan perjanjian pincang dengan agresor. Berdasarkan perjanjian-perjanjian pincang tersebut, Tiongkok berangsur-angsur terjerumus ke dalam sosial semi feodal dan semi kolonial. Pada akhir masa Dinasti Qing, pemerintahannya sangat bobrok dan pikirannya kaku. Tiongkok pada waktu kelihatannya seperti pengecut yang penuh rasa rendah diri sehingga setapak demi setapak memasuki masa bangkrut dan rakyatnya hidup dalam kesengsaraan. Dengan demikian di Tiongkok meletuslah serentetan gerakan anti imperialisme dan feodalisme, antara lain, pembeorntakan Taiping Tianguo dan Nianjun. Untuk menyelamatkan kekuasaannya, kelas pengusasa juga mengadakan sebagian kegiatan reformasi di tubuh intern, misalnya Gerakan Belajar Ilmuwan Barat dan Reformasi Wuxu, dengan tujuan membawa Tiongkok ke jalan makmur dan merdeka, tapi upaya itu semuanya berakhir dengan kegagalan. Pada waktu itu tak terbilang banyaknya tokoh berjuang bermandi darah untuk menyelamatkan bangsa dari krisis. Sejarah modern Tiongkok merupakan suatu masa yang penuh patriotisme. Tahun 1911, kekuasan Dinasti Qing digulingkan oleh Revolusi Xinhai. Dengan demikian berakhirlah sistem kekaisaran feodal yang sudah berlangsung selama dua ribu tahun lebih. Tiongkok pun mulai maju ke satu periode yang baru. Sejarah Pembentukan Negara Jin Setelah melepaskan diri dari pengaruh Dinasti Ming yang kian melemah, Aisin Gioro Nurhachi (Pinyin: Aixīnjuéluó Nǔ'ěrhāchì 爱新觉罗努尔哈赤努/愛新覺羅努爾哈赤) menyatukan clan-clan suku Jurchen (sebutan sebelum diubah menjadi Manchu) dan mendirikan dinasti Jin akhir (Hou Jin) pada tahun 1609 di yang sekarang adalah wilayah timur laut Cina. Nurhachi menjadi Kaisar dan Khan dari Negara Jin sampai ia meninggal setelah terluka dalam peperangan dengan dinasti Ming yang dipimpin jendral Yuan Chonghuan. Anaknya yang ke-empat Huangtaiji naik tahta menjadi Khan agung negara Jin yang baru (setelah diisukan menyingkirkan saudara2nya yang layak menjadi kandidat Khan). Huangtaiji mengubah nama negaranya dari 'Jin' (secara harfiah berarti emas) menjadi 'Qing' (secara harfiah artinya murni) sehingga naman negaranya Kekaisaran Qing Agung (Hanzi: 大清帝国/大清帝國; Pinyin: dàqīng diguó) dan juga nama bangsanya dari Jurchen menjadi Manchu. Ia meninggal sebelum bangsa Manchu benar-benar menguasai seluruh Cina. Anaknya yang ke-sembilan, Aixinjueluo Fulin naik tahta menjadi Kaisar negara Qing raya dengan gelar Kaisar Shunzhi sementara pamannya Pangeran Rui,Duo'ergun sebagai Wali Negara karena kaisar masih berumur 4 tahun saat itu, bersama-sama dengan Ji'erhalang. Jatuhnya dinasti Ming Bendera Qing Raya pada tahun 1888 Keadaan negara Ming saat itu kacau balau terutama setelah gerombolan pemberontak yang dipimpin Li Zicheng berhasil memasuki dan merebut ibukota, Beijing. Kaisar dinasti Ming yang terakhir, Chongzhen bunuh diri dengan gantung diri setelah membunuh seluruh keluarga kerajaan untuk menghindari tertangkap oleh para pemberontak. Dinasti Ming pun secara resmi berakhir. Li Zicheng mendirikan dinasti Shun dengan Xi'an sebagai ibukota. Wu Sangui, jendral dinasti Ming yang menjaga gerbang Shanhai menolak bergabung dengan Li Zicheng dan meminta bantuan bangsa Manchu di bawah pimpinan pangeran wali Duo'ergun. Kesempatan ini diambil oleh pasukan-pasukan delapan bendera dinasti Qing untuk mengambil alih Beijing dan bergerak ke selatan. Jendral Wu Sangui membuka gerbang tembok besar dan pasukan delapan bendera dinasti Qing berhasil merebut Beijing dari Li Zicheng. Pada tahun 1644 pangeran Duo'ergun menyatakan dinasti Qing dengan kaisarnya Shunzhi menjadi pengganti dan pewaris dinasti Ming dan mandat langit telah beralih dari dinasti Ming kepada dinasti Qing. Dengan bantuan jendral-jendral dinasti Ming yang membelot ke dinasti Qing seperti Wu Sangui, Hong Chengchou, Kong Youde, Shang Kexi, Shi Lang dan lain-lain, pasukan delapan bendera bangsa Manchu bergerak ke selatan menghabisi sisa-sisa dinasti Ming yang mendirikan tahta baru di selatan ('dinasti Ming selatan'). Baru pada tahun 1664 dinasti Qing benar-benar telah mengambil alih seluruh daratan Cina. Di bawah pemerintahan Kaisar Kangxi, pulau Taiwan akhirnya berhasil direbut dari sisa pasukan yang setia kepada dinasti Ming pada tahun 1683. Dinasti Qing terkenal dengan kebijakannya yang tidak populer di kalangan bangsa Han dengan memaksa mereka menuruti cara berpakaian dan gaya rambut bangsa Manchu. Gaya rambut bangsa Manchu yang mencukur rambut bagian depan dan mengepang rambut bagian belakang dianggap penghinaan oleh bangsa Han, yang menganggap rambut adalah turunan yang didapatkan dari leluhur. Di zaman tersebut, bagi orang Han yang tidak mematuhi peraturan ini akan menghadapi hukuman penggal. Satu istilah yang populer di zaman tersebut adalah ingin kepala, potong rambut; ingin rambut, potong kepala. Di bidang pemerintahan, dinasti Qing mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan. Masa Keemasan Dinasti Qing mencapai puncaknya pada masa pemerintahan Kaisar Kangxi (memerintah 1662 - 1722), Yongzheng (1723 - 1735) dan Qianlong (1735 - 1796). Pada tahun 1661 kaisar Shunzhi meninggal pada usia 24 tahun dan digantikan oleh putra keempatnya, Aixinjueluo Xuanyue sebagai Kaisar Kangxi. Pada masa awal pemerintahannya, Kaisar Kangxi dibantu oleh 4 Mentri Wali dan dibina oleh neneknya, Ibusuri Xiaozhuang. Pada tahun 1669, Kaisar Kangxi berhasil menggagalkan rencana salah satu Mentri Walinya, Aobai yang ingin memberontak. Ia juga berhasil meredam Pemberontakan Tiga Raja Muda (salah satunya adalah Wu Sangui, yang diberi wilayah dan gelar pangeran karena jasanya) dan pemberontakan suku-suku dari Mongolia. Taiwan yang dikuasai keluarga Zheng yang setia pada dinasti Ming, berhasil dikuasai pada tahun 1683. Perjanjian perbatasan dengan Rusia juga dibuat tahun 1689. Sepeninggal Kaisar Kangxi pada tahun 1722, putranya yang keempat pangeran Yong (terlahir Aixinjueluo Yinzhen) naik tahta sebagai Yongzheng. Pemerintahannya diwarnai dengan sengketa antara pangeran, yang merasa naiknya Kaisar Yongzheng adalah rekayasa. Kaisar Yongzheng dikenal sebagai kaisar yang pekerja keras. Pada masa pemerintahannya ekonomi negara Qing menguat. Pangeran Bao (Aixinjueluo Hongli) menggantikan ayahnya dengan era Qianlong pada tahun 1735. Pada masa pemerintahannya wilayah Qing Raya diperluas oleh kesuksesan Kampanye-kampanye Militernya yang dikenal sebagai Sepuluh Kampanye Besar. Sayangnya masa-masa akhir pemerintahannya tercemar oleh praktek korupsi oleh para pejabat, salah satunya oleh menteri kesayangannya Heshen. Demi menunjukkan baktinya pada kakeknya kaisar Kangxi, kaisar Qianlong turun tahta sebelum lamanya memerintah menyamai kaisar Kangxi dan menyerahkan tahta pada putranya yang kelimabelas Pangeran Jia (Aixinjueluo Yongyan). Pangeran Jia menjadi Kaisar Jiaqing dan ia sendiri menjadi kaisar emeritus (Taishanghuang) tetapi tetap memegang kendali pemerintahan sampai meninggal. Sepeninggal ayahnya, Kaisar Jiaqing kemudian mengeksekusi Heshen dengan tuduhan korupsi dan menyita kekayaannya. Korupsi yang mulai merajalela dalam pemerintahan pada masa akhir kaisar Qianlong, menandakan mulai melemahnya dinasti Qing. Pemberontakan dan Imperialisme Barat Kehadiran bangsa barat pada awal abad 18 mengerogoti kekuasaan bangsa Manchu. Berbagai pemberontakan suku Han yang berniat menggulingkan dinasti Qing dan memulihkan dinasti Ming terjadi dalam berbagai skala. Namun salah satu pemberontakan besar adalah pemberontakan Taiping yang menjadikan Nanjing sebagai ibukota. Perang Candu yang diakhiri dengan kekalahan juga membawa ketidakpuasan di kalangan bangsa Han terhadap bangsa Manchu. Perang Candu I, 1838 berujung pada kekalahan dinasti Qing yang memalukan pada tahun 1842. Perjanjian Nanjing berdampak pada diserahkannya Hong Kong kepada Inggris dan dibukanya pelabuhan-pelabuhan Cina pada bangsa barat. Pemerintahan di balik tirai Setelah kekalahan Cina dalam perang Sino-Jepang (1894-1895) Kaisar Guangxu (memerintah 1875 - 1908) akhirnya memutuskan untuk melakukan pembaharuan / reformasi. Reformasi Seratus Hari tahun 1898 yang disokong oleh kaisar Guangxu banyak ditentang oleh kalangan konservatif. Dibawah pimpinan Ibu Suri Cixi (janda kaisar Xianfeng, ibu angkat kaisar Guangxu), mereka mengadakan kudeta yang mengakibatkan dilucutinya kekuasaan kaisar Guangxu. Yuan Shikai, panglima militer yang tadinya diminta bantuan militernya oleh Kaisar Guangxu, memilih untuk memihak Ibu Suri Cixi sehingga menimbulkan dendam yang dalam pada kaisar Guangxu terhadapnya. Mulai saat itu, Ibu Suri Cixi yang sudah berhenti menjadi wali kaisar Guangxu kembali berkuasa dan reformasi pun terhenti. Pada tahun 1901 Ibu Suri Cixi mendukung pemberontakan Boxer untuk mengusir bangsa barat dan menyatakan perang terhadap 8 negara asing. Gabungan delapan negara berhasil merebut Beijing sehingga Ibu Suri dan Kaisar dan keluarga kerajaan harus lari ke Xi'an. Walaupun gabungan delapan negara pada awalnya menghendaki Ibu Suri Cixi dihukum mati, berkat diplomasi dari Li Hongzhang (panglima tentara Beiyang, yang sepeninggalnya menyerahkan tentara Beiyang di bawah pimpinan Yuan Shikai) ia selamat walaupun Cina harus membayar ganti rugi yang sangat besar. Sekembalinya ke Beijing, Ibu Suri Cixi akhirnya setuju dengan reformasi, walaupun terlambat. Pihak kekaisaran Qing mengumumkan bahwa kekaisaran akan secara bertahap diubah menjadi monarki konstitusional, namun pihak nasionalis menganggap pemerintah Qing tidak mempunyai itikad baik untuk mengimplementasikannya. Jatuhnya Dinasti Yuan Shikai Pada tahun 1908 Kaisar Guangxu dan Ibu Suri Cixi wafat pada saat yang bersamaan dan tahta diserahkan kepada keponakan kaisar Guangxu, Aixinjueluo Puyi yang berumur 3 tahun dengan ayahnya Pangeran Chun sebagai pangeran wali. Pangeran Chun berniat membunuh Yuan Shikai sesuai wasiat kaisar Guangxu namun digagalkan oleh Zhang Zhidong dengan alasan membunuh Yuan dapat mengakibatkan pemberontakan tentara Beiyang. Karena kekuatan militer tentara Beiyang yang dipimpin Yuan Shikai cukup besar, Yuan dipanggil lagi untuk memerangi kekuatan nasionalis di selatan yang dipimpin oleh Dr. Sun Yat Sen. Pemberontakan di Wuchang pada 10 Oktober 1911 berhasil dan diikuti dengan didirikannya Republik Cina di selatan dengan Nanjing sebagai ibukota dan Sun Yat Sen (Sun Zhongshan) sebagai kepala sementara. Sejak saat itu berbagai propinsi di selatan menyatakan lepas dari dinasti Qing untuk bergabung dengan republik. Yuan menyingkirkan pangeran Chun dan membuat kabinet yang isinya adalah kroni-kroninya dengan Yuan sendiri sebagai Perdana Menteri. Namun Yuan berhubungan dengan Sun untuk kepentingan pribadinya. Sun setuju untuk menyerahkan tampuk kepresidenan untuk Yuan bila ia setuju untuk memaksa Kaisar Xuantong (Puyi) turun tahta. Pada tahun 1912 Yuan Shikai memaksa Ibu Suri Longyu (janda kaisar Guangxu) untuk menurunkan maklumat turun tahtanya kaisar Xuantong / Puyi. Pihak republik berjanji untuk membiarkan kaisar Puyi tetap menempati sebagian kota terlarang dan mempertahankan gelar Kaisar, walaupun hanya akan dihormati seperti layaknya Kaisar negara asing. Dinasti Qing pun berakhir pada 12 Februari 1912. Wilayah Wilayah kekuasaan Dinasti Qing Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah mencpai 12 juta kilometer persegi. Pada akhir abad ke-16, Ketsaran Rusia mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Qing menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Ketsaran Rusia dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu. Pemerintah Dinasti Qing berkali-kali menuntut agresor Ketsaran Rusia menarik diri dari wilayah Tiongkok. Tahun 1685 dan 1686, Kaisar Kangxi memerintahkan tentara Dinasti Qing dua kali menyerbu pasukan Ketsaran Rusia di Yaksa. Ketentaraan Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan perundingan di Nichersink. Dan secara resmi menandatangani perjanjian perbatasan pertama, yaitu Perjanjian Nibuchu. Sosial Budaya dan Agama Gaya rambut kepang pria Qing (taucang) Dalam pemerintahan Dinasti Qing mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan, karena hal tersebut sangatlah menghina bangsa Han, yang mana bangsa mereka sangatlah menjunjung atau menganggap bahwa rambut adalah suatu turunan dari leluhur yang memang patut untuk dilestarikan. Dalam hal arsitektur, pemerintahan Qing pada umumnya mewarisi tradisi dari Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibunegara Dinasti Qing telah memelihara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang Zhengyang di dalam kota. Istana diraja Dinasti Ming telah digunakan terus oleh Raja Dinasti Qing, sehingga raja Dinasti Qing telah membina besar-besaran taman diraja antaranya Taman Yuanmingyuan dan Taman Yihe. Rumah seorang pedagang Qing, Hanzou Dalam periode tersebut, pembinaan Cina juga telah menggunakan kaca dari luar negara. Selain itu, rumah penduduk yang bergaya bebas dan beraneka ragam telah banyak digunakan. Bangunan Agama Budhha Tibet yang bergaya unik telah banyak digunakan dalam period tersebut. Bahkan bangunan kuil telah mereka perbarui. Mereka telah menciptakan seni bangunan yang beraneka ragam, contohnya adalah bangunan Kuil Yonghe dan beberapa kuil agama Budha Tibet yang digunakan di Chengde, Provinsi Hebei Cina. Pada periode akhir Dinasti Qing, bangunan yang dibina dengan seni bina Cina dengan barat juga telah digunakan di Cina. Dinasti Qing juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan. Bahkan pakaian Cina tradisional atau yang sering disebut Hanfu, juga digantikan dengan pakaian gaya Manchu, yaitu Qipao (pakaian akar panji panji) dan Tangzhuang. Budaya tersebut harus diikuti oleh rakyat Cina. Dan apabila ada rakyat Cina yang tidak menggunakannya maka akan dikenakan hukuman. Dan hukuman bagi yang tidak mematuhi undang-undang itu adalah hukuman mati. Hubungan Luar Negeri Pada masa Dinasti Qing, pemerintah tetap menjunjung kebijakan pengembangan pertanian sebagai kebijakan pokoknya, tapi dalam hubungan dengan luar negeri, Dinasti Qing sangat terisolasi karena cenderung menutup diri. Setelah masa pertengahan, berbagai kontradiksi masyarakat Dinasti Qing mulai meruncing, sementara itu perjuangan pemberontakan juga kerap kali terjadi, di antaranya pemberontakan Balianjiao mengakhiri masa emas pemerintahan Dinasti Qing. Perhiasan legendaris milik keluarga kekaisaran dinasti Qing Luas wilayah Dinasti Qing pada masa puncaknya pernah mencpai 12 juta kilometer persegi. Pada akhir abad ke-16, Ketsaran Rusia mengadakan ekspansi ke timur. Pada waktu tentara Dinasti Qing menyerbu masuk ke pedalaman, pasukan Ketsaran Rusia dengan menggunakan kesempatan itu menduduki Yaksa dan Nibuchu. Pemerintah Dinasti Qing berkali-kali menuntut agresor Ketsaran Rusia menarik diri dari wilayah Tiongkok. tahun 1685 dan 1686, Kaisar Kangxi memerintahkan tentara Dinasti Qing dua kali menyerbu pasukan Ketsaran Rusia di Yaksa. Ketentaraan Rusia terpaksa menyetujui mengadakan perundingan untuk menyelesaikan masalah perbatasan sektor timur Tiongkok-Rusia. Tahun 1689, wakil-wakil Tiongkok dan Rusia mengadakan perundingan di Nichersink. Dan secara resmi menandatangani perjanjian perbatasan pertama, yaitu Perjanjian Nibuchu. Dalam pemerintahan Dinasti Qing mempunyai kebudayaan yang unik, yang mana kebudayaan tersebut mengikuti kebudayaan masyarakat Manchu. Masyarakat Manchu memiliki gaya rambut yang istimewa. Mereka menggunting semua rambut di bagian depan kepala dan menjadikan rambut di bagian belakang kepala sebagai tocang yang panjang. Akan tetapi hal tersebut menjadi sebuah perdebatan, karena hal tersebut sangatlah menghina bangsa Han, yang mana bangsa mereka sangatlah menjunjung atau menganggap bahwa rambut adalah suatu turunan dari leluhur yang memang patut untuk dilestarikan. Dalam hal arsitektur, pemerintahan Qing pada umumnya mewarisi tradisi dari Dinasti Ming, yang mana mereka beranggapan bahwa bangunan adalah sesuatu hal yang penting dalam teknologi pembinaan dan kemegahannya. Beijing, ibunegara Dinasti Qing telah memelihara pada asasnya keadaan asalnya daripada Dinasti Ming. Di dalam kota terdapat 20 buah gerbang yang tinggi dan megah, gerbang yang paling megah ialah Gerbang Zhengyang di dalam kota. Istana diraja Dinasti Ming telah digunakan terus oleh Raja Dinasti Qing, sehingga raja Dinasti Qing telah membina besar-besaran taman diraja antaranya Taman Yuanmingyuan dan Taman Yihe. Rumah seorang pedagang Qing, Hanzou Dalam periode tersebut, pembinaan Cina juga telah menggunakan kaca dari luar negara. Selain itu, rumah penduduk yang bergaya bebas dan beraneka ragam telah banyak digunakan. Bangunan Agama Budhha Tibet yang bergaya unik telah banyak digunakan dalam period tersebut. Bahkan bangunan kuil telah mereka perbarui. Mereka telah menciptakan seni bangunan yang beraneka ragam, contohnya adalah bangunan Kuil Yonghe dan beberapa kuil agama Budha Tibet yang digunakan di Chengde, Provinsi Hebei Cina. Pada periode akhir Dinasti Qing, bangunan yang dibina dengan seni bina Cina dengan barat juga telah digunakan di Cina. Dinasti Qing juga mengadopsi cara-cara dari dinasti Ming terutama anutan Konghucu. Walaupun pada awalnya pembauran antara bangsa Han dan Man dilarang demi untuk mempertahankan budaya dan ciri bangsa Manchu, pada akhir abad ke 19 bangsa Manchu sudah sangat membaur dengan bangsa Han dan kehilangan banyak identitas mereka, contohnya bahasa Manchu yang lama kelamaan digantikan hampir sepenuhnya dengan bahasa Mandarin, bahkan dalam lingkungan keluarga kerajaan. Bahkan pakaian Cina tradisional atau yang sering disebut Hanfu, juga digantikan dengan pakaian gaya Manchu, yaitu Qipao (pakaian akar panji panji) dan Tangzhuang. Budaya tersebut harus diikuti oleh rakyat Cina. Dan apabila ada rakyat Cina yang tidak menggunakannya maka akan dikenakan hukuman. Dan hukuman bagi yang tidak mematuhi undang-undang itu adalah hukuman mati. Perhiasan Dinasti Ming

Rabu, 21 Maret 2012

ilmu alamiah dasar ( metode ilmiah )

Metode ilmiah Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Langsung ke: navigasi, cari Metode ilmiah atau proses ilmiah merupakan proses keilmuan untuk memperoleh pengetahuan secara sistematis berdasarkan bukti fisis. Ilmuwan melakukan pengamatan serta membentuk hipotesis dalam usahanya untuk menjelaskan fenomena alam. Prediksi yang dibuat berdasarkan hipotesis tersebut diuji dengan melakukan eksperimen. Jika suatu hipotesis lolos uji berkali-kali, hipotesis tersebut dapat menjadi suatu teori ilmiah. Unsur metode ilmiah Unsur utama metode ilmiah adalah pengulangan empat langkah berikut: Karakterisasi (pengamatan dan pengukuran) Hipotesis (penjelasan teoretis yang merupakan dugaan atas hasil pengamatan dan pengukuran) Prediksi (deduksi logis dari hipotesis) Eksperimen (pengujian atas semua hal di atas) Contoh,DNA Setiap langkah diilustrasikan dengan contoh dari penemuan struktur DNA: DNA/karakterisasi DNA/hipotesis DNA/prediksi DNA/eksperimen Contoh tersebut dilanjutkan pada tahap "Evaluasi dan pengulangan", yaitu DNA/pengulangan. Karakterisasi Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresiDNA/karakterisasi Sejarah penemuan struktur DNA merupakan contoh klasik dari empat tahap metode ilmiah: pada tahun 1950 telah diketahui bahwa pewarisan genetik memiliki deskripsi matematis, diawali oleh penelitian Gregor Mendel, namun mekanisme gen tersebut belumlah diketahui dengan jelas. Para peneliti di laboratorium William Lawrence Bragg di Universitas Cambridge membuat gambar-gambar difraksi sinar-X atas berbagai macam molekul. Berdasarkan susunan kimianya, dirasakan mungkin untuk mengkarakterisasikan struktur fisis DNA dengan gambar sinar-X. Lihat: DNA 2 [sunting] Karakterisasi Metode ilmiah bergantung pada karakterisasi yang cermat atas subjek investigasi. Dalam proses karakterisasi, ilmuwan mengidentifikasi sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek yang diteliti. Selain itu, proses ini juga dapat melibatkan proses penentuan (definisi) dan pengamatan; pengamatan yang dimaksud seringkali memerlukan pengukuran dan/atau perhitungan yang cermat. Proses pengukuran dapat dilakukan dalam suatu tempat yang terkontrol, seperti laboratorium, atau dilakukan terhadap objek yang tidak dapat diakses atau dimanipulasi seperti bintang atau populasi manusia. Proses pengukuran sering memerlukan peralatan ilmiah khusus seperti termometer, spektroskop, atau voltmeter, dan kemajuan suatu bidang ilmu biasanya berkaitan erat dengan penemuan peralatan semacam itu. Hasil pengukuran secara ilmiah biasanya ditabulasikan dalam tabel, digambarkan dalam bentuk grafik, atau dipetakan, dan diproses dengan perhitungan statistika seperti korelasi dan regresi. Pengukuran dalam karya ilmiah biasanya juga disertai dengan estimasi ketidakpastian hasil pengukuran tersebut. Ketidakpastian tersebut sering diestimasikan dengan melakukan pengukuran berulang atas kuantitas yang diukur DNA/hipotesis Sebagai contoh, dalam usaha untuk menentukan struktur DNA, Francis Crick dan James Watson menghipotesiskan bahwa molekul tersebut memiliki struktur heliks: dua spiral yang saling memilin. Linus Pauling yang baru akan melakukan studi serius terhadap molekul tersebut menghipotesiskan struktur heliks ganda tiga. Lihat: DNA 1|...DNA 3 Prediksi dari hipotesis Hipotesis yang berguna akan memungkinkan prediksi berdasarkan deduksi. Prediksi tersebut mungkin meramalkan hasil suatu eksperimen dalam laboratorium atau pengamatan suatu fenomena di alam. Prediksi tersebut dapat pula bersifat statistik dan hanya berupa probabilitas. Hasil yang diramalkan oleh prediksi tersebut haruslah belum diketahui kebenarannya (apakah benar-benar akan terjadi atau tidak). Hanya dengan demikianlah maka terjadinya hasil tersebut menambah probabilitas bahwa hipotesis yang dibuat sebelumnya adalah benar. Jika hasil yang diramalkan sudah diketahui, hal itu disebut konsekuensi dan seharusnya sudah diperhitungkan saat membuat hipotesis. Jika prediksi tersebut tidak dapat diamati, hipotesis yang mendasari prediksi tersebut belumlah berguna bagi metode bersangkutan dan harus menunggu metode yang mungkin akan datang. Sebagai contoh, teknologi atau teori baru boleh jadi memungkinkan eksperimen untuk dapat dilakukan. DNA/prediksi Setelah Watson dan Crick menghipotesiskan bahwa DNA merupakan heliks ganda, Francis Crick memprediksikan bahwa gambar difraksi sinar-X DNA akan menunjukkan suatu bentuk huruf X. Lihat: DNA 1 | ...DNA 4 Eksperimen Setelah prediksi dibuat, hasilnya dapat diuji dengan eksperimen. Jika hasil eksperimen bertentangan dengan prediksi, maka hipotesis yang sedak diuji tidaklah benar atau tidak lengkap dan membutuhkan perbaikan atau bahkan perlu ditinggalkan. Jika hasil eksperimen sesuai dengan prediksi, maka hipotesis tersebut boleh jadi benar namun masih mungkin salah dan perlu diuji lebih lanjut. Hasil eksperimen tidak pernah dapat membenarkan suatu hipotesis, melainkan meningkatkan probabilitas kebenaran hipotesis tersebut. Hasil eksperimen secara mutlak bisa menyalahkan suatu hipotesis bila hasil eksperimen tersebut bertentangan dengan prediksi dari hipotesis. Bergantung pada prediksi yang dibuat, berupa-rupa eksperimen dapat dilakukan. Eksperimen tersebut dapat berupa eksperimen klasik di dalam laboratorium atau ekskavasi arkeologis. Eksperimen bahkan dapat berupa mengemudikan pesawat dari New York ke Paris dalam rangka menguji hipotesis aerodinamisme yang digunakan untuk membuat pesawat tersebut. Pencatatan yang detail sangatlah penting dalam eksperimen, untuk membantu dalam pelaporan hasil eksperimen dan memberikan bukti efektivitas dan keutuhan prosedur yang dilakukan. Pencatatan juga akan membantu dalam reproduksi eksperimen. DNA/eksperimen Ketika James Watson meneliti apa yang telah ditemukan Rosalind Franklin pada gambar difraksi sinar-X DNA buatannya, Watson melihat bentuk huruf X yang telah diprediksikan Crick sebagai struktur heliks. Lihat: DNA 1 | ...DNA/pengulangan Evaluasi dan pengulangan Proses ilmiah merupakan suatu proses yang iteratif, yaitu berulang. Pada langkah yang manapun, seorang ilmuwan mungkin saja mengulangi langkah yang lebih awal karena pertimbangan tertentu. Ketidakberhasilan untuk membentuk hipotesis yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang subjek yang sedang dipelajari. Ketidakberhasilan suatu hipotesis dalam menghasilkan prediksi yang menarik dan teruji dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan kembali hipotesis tersebut atau definisi subjek penelitian. Ketidakberhasilan eksperimen dalam menghasilkan sesuatu yang menarik dapat membuat ilmuwan mempertimbangkan ulang metode eksperimen tersebut, hipotesis yang mendasarinya, atau bahkan definisi subjek penelitian itu. Dapat pula ilmuwan lain memulai penelitian mereka sendiri dan memasuki proses tersebut pada tahap yang manapun. Mereka dapat mengadopsi karakterisasi yang telah dilakukan dan membentuk hipotesis mereka sendiri, atau mengadopsi hipotesis yang telah dibuat dan mendeduksikan prediksi mereka sendiri. Sering kali eksperimen dalam proses ilmiah tidak dilakukan oleh orang yang membuat prediksi, dan karakterisasi didasarkan pada eksperimen yang dilakukan oleh orang lain, Metode Ilmiah Home Kelas X Semester 1 Metode Ilmiah Proyek Ilmiah Nilai kelas X - 3 Nilai kelas X- 4 Metode ilmiah merupakan suatu prosedur (urutan langkah) yang harus dilakukan untuk melakukan suatu proyek ilmiah (science project). Secara umum metode ilmiah meliputi langkah-langkah berikut: Observasi Awal Mengidentifikasi Masalah Merumuskan atau Menyatakan Hipotesis Melakukan Eksperimen Menyimpulkan Hasil Eksperimen Observasi awal Setelah topik yang akan diteliti dalam proyek ilmiah ditentukan, langkah pertama untuk melakukan proyek ilmiah adalah melakukan observasi awal untuk mengumpulkan informasi segala sesuatu yang berhubungan dengan topik tersebut melalui pengalaman, berbagai sumber ilmu pengetahuan, berkonsultasi dengan ahli yang sesuai. Gunakan semua referensi: buku, jurnal, majalah, koran, internet, interview, dll. Kumpulkan informasi dari ahli: instruktur, peneliti, insinyur, dll. Lakukan eksplorasi lain yang berhubungan dengan topik. kembali ke langkah-langkah metode ilmiah Mengidentifikasi masalah Permasalahan merupakan pertanyaan ilmiah yang harus diselesaikan. Permasalahan dinyatakan dalam pertanyaan terbuka yaitu pertanyaan dengan jawaban berupa suatu pernyataan, bukan jawaban ya atau tidak. Sebagai contoh: Bagaimana cara menyimpan energi surya di rumah? Batasi permasalahan seperlunya agar tidak terlalu luas. Pilih permasalahan yang penting dan menarik untuk diteliti. Pilih permasalahan yang dapat diselesaikan secara eksperimen. kembali ke langkah-langkah metode ilmiah Merumuskan atau menyatakan hipotesis Hipotesis merupakan suatu ide atau dugaan sementara tentang penyelesaian masalah yang diajukan dalam proyek ilmiah. Hipotesis dirumuskan atau dinyatakan sebelum penelitian yang seksama atas topik proyek ilmiah dilakukan, karenanya kebenaran hipotesis ini perlu diuji lebih lanjut melalui penelitian yang seksama. Yang perlu diingat, jika menurut hasil pengujian ternyata hipotesis tidak benar bukan berarti penelitian yang dilakukan salah. Gunakan pengalaman atau pengamatan lalu sebagai dasar hipotesis Rumuskan hipotesis sebelum memulai proyek eksperimen kembali ke langkah-langkah metode ilmiah Melakukan eksperimen Eksperimen dirancang dan dilakukan untuk menguji hipotesis yang diajukan. Perhitungkan semua variabel, yaitu semua yang berpengaruh pada eksperimen. Ada tiga jenis variabel yang perlu diperhatikan pada eksperimen: variabel bebas, variabel terikat, dan variabel kontrol. Varibel bebas merupakan variabel yang dapat diubah secara bebas. Variabel terikat adalah variabel yang diteliti, yang perubahannya bergantung pada variabel bebas. Variabel kontrol adalah variabel yang selama eksperimen dipertahankan tetap. Usahakan hanya satu variabel bebas selama eksperimen. Pertahankan kondisi yang tetap pada variabel-variabel yang diasumsikan konstan. Lakukan eksperimen berulang kali untuk memvariasi hasil. Catat hasil eksperimen secara lengkap dan seksama. kembali ke langkah-langkah metode ilmiah Menyimpulkan hasil eksperimen Kesimpulan proyek merupakan ringkasan hasil proyek eksperimen dan pernyataan bagaimana hubungan antara hasil eksperimen dengan hipotesis. Alasan-alasan untuk hasil eksperimen yang bertentangan dengan hipotesis termasuk di dalamnya. Jika dapat dilakukan, kesimpulan dapat diakhiri dengan memberikan pemikiran untuk penelitian lebih lanjut. Jika hasil eksperimen tidak sesuai dengan hipotesis: Jangan ubah hipotesis Jangan abaikan hasil eksperimen Berikan alasan yang masuk akal mengapa tidak sesuai Berikan cara-cara yang mungkin dilakukan selanjutnya untuk menemukan penyebab ketidaksesuaian Bila cukup waktu lakukan eksperimen sekali lagi atau susun ulang eksperime METODE ILMIAH Pengertian Metode: Metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka, metode menyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Pengertian Metode Ilmiah: Metode ilmiah adalah suatu pengajaran terhadap kebenaran yang diatur oleh pertimbangan–pertimbangan logis. Almack (1939) menyebutkan bahwa metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logis terhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Kriteria metode ilmiah : 1. Berdasarkan fakta Keterangan-keterangan yang ingin diperoleh dalam penelitian, baik yang akan dikumpulkan dan yang dianalisa haruslah berdasarkan fakta-fakta yang nyata. Janganlah penemuan atau pembuktian didasar-kan pada daya khayal, kira-kira, legenda-legenda atau kegiatan sejenis. 2. Bebas dari prasangka Metode ilmiah harus mempunyai sifat bebas prasangka, bersih dan jauh dari pertimbangan subjektif. Menggunakan suatu fakta haruslah dengan alasan dan bukti yang lengkap dan dengan pembuktian yang objektif. 3. Menggunakan prinsip analisa Dalam memahami serta memberi arti terhadap fenomena yang kompleks, harus digunakan prinsip analisa. Semua masalah harus dicari sebab-musabab serta pemecahannya dengan menggunakan analisa yang logis, Fakta yang mendukung tidaklah dibiarkan sebagaimana adanya atau hanya dibuat deskripsinya saja. Tetapi semua kejadian harus dicari sebab-akibat dengan menggunakan analisa yang tajam. 4. Menggunakan hipotesa Dalam metode ilmiah, Peneliti harus dituntun dalam proses berfikir dengan menggunakan analisa. Hipotesa harus ada untuk mengonggokkan persoalan serta memadu jalan pikiran kearah tujuan yang ingin dicapai sehingga hasil yang ingin diperoleh akan mengenai sasaran dengan tepat. Hipotesa merupakan pegangan yang khas dalam menuntun jalan pikiran peneliti. 5. Menggunakan ukuran obyektif Kerja penelitian dan analisa harus dinyatakan dengan ukuran yang objektif. Ukuran tidak boleh dengan merasa-rasa atau menuruti hati nurani. Pertimbangan-pertimbangan harus dibuat secara objektif dan dengan menggunakan pikiran yang waras. 6. Menggunakan teknik kuantifikasi Dalam memperlakukan data ukuran kuantitatif yang lazim harus digunakan, kecuali untuk atribut-atribut yang tidak dapat dikuantifikasikan Ukuran-ukuran seperti ton, mm, per detik, ohm, kilogram, dan sebagainya harus selalu digunakan Jauhi ukuran-ukuran seperti: sejauh mata memandang, sehitam aspal, sejauh sebatang rokok, dan sebagai-nya Kuantifikasi yang termudah adalah dengan menggunakan ukuran nominal, rangking dan rating Karakteristik metode ilmiah : Bersifat kritis, analistis, artinya metode menunjukkan adanya proses yang tepat untuk mengidentifikasi masalah dan menentukan metode untuk pemecahan masalah. Bersifat logis, artinya dapat memberikan argumentasi ilmiah. Kesimpulan yang dibuat secara rasional berdasarkan bukti- bukti yang tersedia. Bersifat obyektif, artinya dapat dicontoh oleh ilmuwan lain dalam studi yang sama dengan kondisi yang sama pula. Bersifat konseptual, artinya proses penelitian dijalankan dengan pengembangan konsep dan teori agar hasilnya dapat dipertanggungjawabkan. Bersifat empiris, artinya metode yang dipakai didasarkan pada fakta di lapangan. Tujuan mempelajari Metode Ilmiah : Meningkatkan keterampilan dalam mengorganisasikan dan menyajikan fakta secara sistematis Meningkatkan keterampilan dalam menulis berbagai karya tulis Meningkatkan pengetahuan tentang mekanisme penulisan karangan ilmiah Metode Ilmiah 14 Maret 2011Blog Link:http://riyandari.blogspot.com/2011/03/metode-ilmiah.html Pengertian MetodeMetode berasal dari bahasa Yunani "Methodos", sambungan kata depan meta (menuju,melalui, mengikuti) dan kata benda hodos (jalan, cara, arah) yang berarti cara atau jalan yang ditempuh. Kata methodos berarti penelitian, metode ilmiah, uraian ilmiah, yaitu carabertindak melalui sistem aturan tertentu.Sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metodemanyangkut masalah cara kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan. Fungsi metode berarti sebagai alat untuk mencapai tujuan. Pengertian IlmiahIlmiah adalah sistem berfikir rasional, argumentatif dan saintifik.Pengertian Metode IlmiahMenurut Almadk(1939), "Metode ilmiah adalah cara menerapkan prinsip-prinsip logisterhadap penemuan, pengesahan, dan penjelasan kebenaran. Sedangkan Ostle (1975)berpendapat bahwa "metode ilmiah adalah pengejaran terhadap sesuatuuntuk memperolehsesuatu interelasi".Metode ilmiah boleh dikatakan suatu pengejaran terhadap kebenaran yang diatur olehpertimbangan logis.Karena ideal dari ilmu adalah untuk memperoleh interelasi yangsistematis dari fakta-fakta, maka metode ilmiah berkehendak untuk mencari jawabantentang fakta-fakta dengan menggunakan pendekatan kesangsian sistematis Kriteria Metode IlmiahMetode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalammetode ilmiah bekerja, seperti berikut :1. Berdasarkan Fakta2. Bebas dari prasangka3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa4. Menggunakan hipotesa5. Menggunakan ukuran objektif6. Menggunakan teknik kuantitatif Tujuan Metode IlmiahTujuan metode ilmiah adalah mendapatkan pengetahuan ilmiah (yang rasional dan teruji)sehingga merupakan pengetahuan yang dapat diandalkan. Sumber :ktiptk.blogspirit.com/archive/2009/01/26/pengertian-metode.htmlsemangatbelajar.com/tag/pengertian-metode/agus.blogchandra.com/apakah-yang-dimaksud-dengan-metode-ilmiah/classassignment.wordpress.com/2009/03/30/metode-ilmiah/ Karya Ilmiah dan Non Ilmiah 23 Februari 2011Blog Link :http://riyandari.blogspot.com/2011/02/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html I. KARYA ILMIAHAda berbagai definisi tentang karya ilmiah sebagai berikut :1.Dalam buku yang di tulis Drs.Totok Djuroto dan Dr. Bambang Supriyadi disebutkan bahwakarya ilmiah merupakan serangkaian kegiatan penulisan berdasarkan hasil penelitian, yangsistematis berdasar pada metode ilmiah, untuk mendapatkan jawaban secara ilmiahterhadap permasalahan yang muncul sebelumnya.2.Menurut Brotowidjoyo, karya ilmiah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan faktadan ditulis menurut Metodologi penulisan yang baik dan benar.3.Menurut Hery Firman, karya ilmiah adalah laporan tertulis dan ai publikasikan dipaparkanhasil penelitian atau pengkajian yang teliah dilakukan oleh seorang atau sebuah tim denganmemenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.Dari berbagai macam pengertian karya ilmiah di atas dapat disimpulkan, bahwa yangdimaksud karya ilmiah adalah, suatu karangan yang berdasarkan penelitian yang ditulissecara sistematis, berdasarkan fakta di lapangan, dan dengan menggunakan pendekatanmetode ilmiah.Ciri Karya Ilmiah1. Empiris: informasi yang disampaikan bersifat faktual yang diperoleh berdasarkan hasilpengamatan, kajian pustaka, penelitian.2. Sistematis: adanya keteraturan, keterkaitan, dan ketergantungan antarbagian3. Objektif: bebas dari prasangkan perorangan/pribadi 4. Analitis: berusaha membeda-bedakan pokok soalnya ke dalam bagian yang lebih rinci.5. Verifikatif: mengandung kebenaran ilmiah yang dapat diujiSikap IlmiahMenurut Baharuddin (1982:34) mengemukakan bahwa :µSikap ilmiah pada dasarnya adalahsikap yang diperlihatkan oleh para Ilmuwan saat mereka melakukan kegiatan sebagaiseorang ilmuwan. Dengan perkataan lain kecendrungan individu untuk bertindak atauberprilaku dalam memecahkan suatu masalah secara sistematis melalui langkah-langkahilmiah. Sikap ilmiah itu antara lain :1. Ingin tahu : apabila menghadapi suatu masalah yang baru dikenalnya,maka ia beruasahamengetahuinya; senang mengajukan pertanyaan tentang obyek dan peristiea; kebiasaanmenggunakan alat indera sebanyak mungkin untuk menyelidiki suatu masalah;memperlihatkan gairah dan kesungguhan dalam menyelesaikan eksprimen.2. Kritis : Tidak langsung begitu saja menerima kesimpulan tanpa ada bukti yang kuat,kebiasaan menggunakan bukti ² bukti pada waktu menarik kesimpulan; Tidak merasa palingbenar yang harus diikuti oleh orang lain; bersedia mengubah pendapatnya berdasarkanbukti-bukti yang kuat.3. Terbuka : Bersedia mendengarkan argumen orang lain sekalipun berbeda dengan apa yangdiketahuinya.buka menerima kritikan dan respon negatif terhadap pendapatnya.4. Objektif : Melihat sesuatu sebagaimana adanya obyek itu, menjauhkan bias pribadi dantidak dikuasai oleh pikirannya sendiri. Dengan kata lain mereka dapat mengatakan secara jujur dan menjauhkan kepentingan dirinya sebagai subjek.5. Menghargai karya orang lain : Tidak akan mengakui dan memandang karya orang lainsebagai karyanya, menerima kebenaran ilmiah walaupun ditemukan oleh orang atau bangsalain.6. Sikap ingin menemukan : Selalu memberikan saran-saran untuk eksprimen baru; kebiasaanmenggunakan eksprimen-eksprimen dengan cara yang baik dan konstruktif; selalumemberikan konsultasi yang baru dari pengamatan yang dilakukannya 7. Sikap tekun : Tidak bosan mengadakan penyelidikan, bersedia mengulangi eksprimen yanghasilnya meragukan• tidak akan berhenti melakukan kegiatan ²kegiatan apabila belumselesai; terhadap hal-hal yang ingin diketahuinya ia berusaha bekerja dengan teliti.Macam-macam Karya Ilmiah1. Karya iImiah PendidikanKarya ilmiah pendidikan digunakan tugas untuk meresume pelajaran, serta sebagaipersyaratan mencapai suatu gelar pendidikan. Karya ilmiah pendidikan terdiri dari:a. Paper (Karya Tulis).Paper atau lebih populer dengan sebutan karya tulis, adalah karya ilmiah berisi ringkasanatau resume dari suatu mata kuliah tertentu atau ringkasan dari suatu ceramah yangdiberikan oleh dosen kepada mahasiswanya.Tujuan pembuatan paper ini adalah melatih mahasiswa untuk mengambil intisari dari matakuliah atau ceramah yang diajarkan oleh dosen, penulisan paper ini agak di perdalam denganbeberapa sebab antara lain, Bab I Pendahuluan , Bab II Pemaparan Data, Bab IIIPembahasan atau Analisisdan Bab IV Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.b. Pra SkripsiPra Skripsi adalah karya tulis ilmiah pendidikan yang digunakan sebagai persyaratanmendapatka gelar sarjana muda. Karya ilmiah ini disyaratkan bagi mahasiswa pada jenja0ngakademik atau setingkat diploma 3 ( D-3).Format tulisannya terdiri dari Bab I Pendahuluan (latar belakang pemikiran, permasalahan,tujuan penelitian atau manfaat penelitian dan metode penelitian). Bab II gambaran umum( menceritakan keadaan di lokasi penelitian yang dikaitkan dengan permasalahan penelitian,Bab III deskripsi data ( memaparkan data yang diperoleh dari lokasi penelitian). Bab IVanalisis (pembahasan data untuk menjawab masalah penelitian). Bab V penutup ( kesimpulanpenelitian dan saran ) c. SkripsiSkripsi adalah karya tulis ilmiah yang mengemukakan pendapat penulis berdasarkanpendapat orang lain. Pendapat yang diajukan harus didukung oleh data dan fakta- faktaempiris-objektif baik berdasarkan peneliian langsung (observasi lapangan ) maupunpenelitian tidak langsung ( study kepustakaan)skripsi ditulis sebagai syaratmendapatkan gelar sarjana S1. Pembahasan dalam skripsi harus dilakukan mengikuti alurpemikiran ilmiah yaitu logis dan emperis.d. ThesisThesis adalah suatu karya ilmiah yang sifatnya lebih mendalam dari pada skripsi, thesismerupakan syarat untuk mendapatkan gelar magister (S-2).Penulisan thesis bertujuan mensinthesikan ilmu yng diperoleh dari perguruan tinggi gunamempeluas khazanah ilmu yang telah didapatkan dari bangku kuliah master, khazanah initerutama berupa temuan-temuan baru dari hasil suatu penelitian secara mendalam tentangsuatu hal yangmenjadi tema thesis tersebut.e. DisertasiDisertasi adalah suatu karya tulis ilmiah yang mengemukakan suatu dalil yang dapatdibuktikan oleh penulis berdasarkan data dan fakta akurat dengan analisis terinci.Dalil yang dikemukakan biasanya dipertahankan oleh penulisnya dari sanggahan-sanggahansenat guru besar atau penguji pada sutu perguruan tinggi, desertasi berisi tentang hasilpenemuan-penemuan penulis dengan menggunakan penelitian yang lebih mendalam terhadapsuatu hal yang dijadikan tema dari desertasi tersebut, penemuan tersebut bersifat orisinildari penulis sendiri, penulis desertasi berhak menyandang gelar Doktor 2. Karya ilmiah Penelitian.A, Makalah seminar.1. Naskah SeminarNaskah Seminar adalah karya ilmiah tang barisi uraian dari topik yang membahas suatupermasalahan yang akan di sampaikan dalam forum seminar. Naskah ini bisa berdasarkanhasil penelitian pemikiran murni dari penulisan dalam membahas atau memecahkanpermasalahan yang dijadikan topik atau dibicarakan dalam seminar .2. Naskah BersambungNaskah Bersambung sebatas masih berdasarkan ciri-ciri karya ilmiah, bisa disebut karyatulis ilmiah. Bentuk tulisan bersambung ini juga mempunyai judul atau title dengan pokokbahasan (topik) yang sama, hanya penyajiannya saja yang dilakukan secara bersambung, ataubisa juga pada saat pengumpulan data penelitian dalam waktu yang berbeda.B. Laporan hasil penelitianLaporan adalah bagian dari bentuk karya tulis ilmiah yang cara penulisannya dilakukansecara relatif singkat. Laporan ini bisa di kelompokkan sebagai karya tulis ilmiah karenaberisikan hasil dari suatu kegiatan penelitian meskipun masih dalam tahap awal.C. Jurnal penelitianJurnal penelitian adalah buku yang terdiri karya ilmiah terdiri dari asal penilitian danresensi buku. Penelitian jurnal ini harus teratur continue) dan mendapatkan nomor dariperpustakaannasional berupa ISSN(international standard serial number).II. KARANGAN NON ILMIAHKarangan non ilmiah: karangan yang tidak terikat padakarangan baku, Misal: anekdot, opini,dongeng, hikayat, cerpen, novel, roman, dan naskah drama.Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulisberdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atauabstrak, gaya bahasanya formal dan popular.ciri-ciri karangan non ilmiah :1. Karya nonilmiah sangat bervariasi topik dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidakdidukung fakta umum.2. Karangan nonilmiah ditulis berdasarkan fakta pribadi, dan umumnya bersifat subyektif.3. ahasanya bisa konkret atau abstrak, gaya bahasanya nonformal dan populer, walaupunkadang-kadang juga formal dan teknis.4. Karya nonilmiah bersifat:a. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungandan sedikit informasi.b. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca,mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.c. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.d. Kritik tanpa dukungan bukti.Macam-macam Karya Non Ilmiah :- Dongeng : merupakan suatu kisah yang diangkat dari pemikiran fiktif dan kisah nyata,menjadi suatu alur perjalanan hidup dengan pesan moral yang mengandung makna hidup dancara berinteraksi dengan makhluk lainnya.- Cerpen : suatu bentuk naratif fiktif. Cerita pendek dan cenderung padat dan langsungpada tujuannya dibandingkan karya-karya fiksi yang lebih panjang.- Novel : sebuah karya fiksi promsa yang tertulis dannaratif. Biasanya dalam bentuk cerita.- Drama : suatu bentuk karya sastra yang memiliki bagian untuk diperankan oleh aktor - Roman : sejenis karya sastra dalam bentuk prosa atau gancaran yang isinya melukiskanperbuatan pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Sumber :http://mgmp1.wordpress.com/http://makalahdanskripsi.blogspot.com/http://fuad30.blog.friendster.com/http://blogbahrul.wordpress.com/2007/11/28/sikap-ilmiah/http://noorifada.files.wordpress.com/http://rieztyoga.blogspot.com/ Kriteria Metode IlmiahMetode ilmiah dalam meneliti mempunyai kriteria serta langkah-langkah tertentu dalammetode ilmiah bekerja, seperti berikut :1. Berdasarkan Fakta2. Bebas dari prasangka3. Menggunakan prinsip-prinsip analisa4. Menggunakan hipotesa5. Menggunakan ukuran objektif6. Menggunakan teknik kuantitatif Penalaran Deduktif 15 Februari 2011Blog Link :http://riyandari.blogspot.com/2011/02/penalaran-deduktif_15.html Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa penalaran adalah proses berpikir yangbertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsepdan pengertian.Secara sederhana penalaran dapat didefinisikan sebagai proses pengambilankesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yang mendahuluinya.Sedangkan penalaran deduktif adalah proses berfikir logis yang diawali dengan penyajianfakta yang bersifat umum, disertai pembuktian khusus, dan diakhiri simpulan khusus yangberupa prinsip, sikap, atau fakta yang berlaku khusus. Pada penalaran deduktif inimenerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisioperasional, instrumen dan operasionalisasi. Dengan kata lain, untuk memahami suatu gejalaterlebih dahulu harus memiliki konsep dan teori tentang gejala tersebut dan selanjutnyadilakukan penelitian di lapangan. Dengan demikian konteks penalaran deduktif tersebut,konsep dan teori merupakan kata kunci untuk memahami suatu gejala.Contoh : yaitu sebuah sistem generalisasi.TV adalah barang eletronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi,VCD Player adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.Penalaran deduktif terdiri dari :- Silogisme Silogisme adalah suatu argumen yang bersifat deduktif yang mengandung tiga proporsikategori yakni dua premis dan satu kesimpulan. Masing-masing premis itu yakni premismayor (premis umum) biasanya disingkat PU dan premis minor (premis khusus) bisanyadisingkat PK.Kriteria silogisme sebagai berikut :Premis Umum (PU) : Menyatakan bahwa semua anggota golongan tertentu (semua A)memiliki sifat atau hal tertentu (=B)Permis KhusuS (PK) : Menyatakan bahwa sesuatu atau seseorang itu (=C) adalah golongantertentu itu (=A)Kesimpulan (K) : Menyatakan bahwa sesuatu atau sesorang itu (=C) memiliki sifat atau haltersebut pada B (=B)Silogisme ini bagian dari penalaran deduksi. Jika dirumuskan sebagai berikut :PU : A = BPK : C = AK : C = BMacam-Macam Silogisme di dalam Penalaran Deduktif:1. Silogisme KategorialSilogisme kategorial disusun berdasarkan klasifikasi premis dan kesimpulan yang kategoris.Premis yang mengandung predikat dalam kesimpulan disebut premis mayor, sedangkanpremis yang mengandung subjek dalam kesimpulan disebut premis minor.Silogisme kategorial terjadi dari tiga proposisi, yaitu:Premis umum : Premis Mayor (My) Premis khusus :Premis Minor (Mn)Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)Dalam simpulan terdapat subjek dan predikat. Subjek simpulan disebut term mayor, danpredikat simpulan disebut term minor.Contoh:Contoh silogisme Kategorial:My : Semua mahasiswa adalah lulusan SLTAMn : Badu adalah mahasiswaK : Badu lulusan SLTA2. Silogisme HipotesisSilogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.Konditional hipotesis yaitu, bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannyamembenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolakkonsekuen.Contoh :My : Jika tidak ada air, manusia akan kehausan.Mn : Air tidak ada.K : Jadi, Manusia akan kehausan.3. Silogisme AlternatifSilogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya.Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.ContohMy : Nenek Sumi berada di Bandung atau Bogor.Mn : Nenek Sumi berada di Bandung.K : Jadi, Nenek Sumi tidak berada di Bogor.4. Silogisme EntimenSilogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan.Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.Contoh:- Dia menerima hadiah pertama karena dia telah menang dalam sayembara itu.- Anda telah memenangkan sayembara ini, karena itu Anda berhak menerima hadiahnya.Namun silogisme kategorial dapat dibedakan menjadi dua saja, yaitu silogisme kategorialdan silogisme tersusun. Dimana silogisme tersusun terbagi lagi menjadi tiga kategorial yaitu:a. EpikheremaEpikherema adalah jabaran dari silogisme kategorial yang diperluas dengan jalanmemperluas salah satu premisnya atau keduanya. Cara yang biasa digunakan adalah denganmenambahkan keterangan sebab: penjelasan sebab terjadinya, keterangan waktu, maupunpoembuktian keberadaannya. Contoh:Semua pahlawan bersifat mulia sebab mereka selalu memperjuangkan hak miliki bersamadengan menomorduakan kepentingan pribadinya. Sultan Mahmud Badaruddin adalahpahlawan. Jadi, Sultan Mahmud Badaruddin itu mulia.b. EntimemSilogisme ini merupakan jenis silogisme yang sama dengan pada penjelasan di atas.c. Sorites.Silogisme tipe ini sangat cocok untuk bentuk-bentuk tulisan atau pembicaraan yangbernuansa persuasif. Silogisme tipe ini didukung oleh lebih dari tiga premis, bergantungpada topik yang dikemukakan serta arah pembahasan yang dihubung-hubungkan demikianrupa sehingga predikat premis pertama menjadi subyek premis kedua, predikat premiskedua menjadi subyek pada premis ketiga, predikat premis kedua menjadi subyek padapremis keempat, dan seterusnya, hingga akhirnya sampailah pada kesimpulan yang diambildari subyek premis pertama dan predikat premis terakhir. Sumber :Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.2005. Jakarta : Grasindo.http://wikipedia.orghttp://kuroinoshiroyuki.blogspot.comhttp://rosicute.wordpress.comhttp://itha87.wordpress.com/ Penalaran Induktif 08 Februari 2011Blog Link :http://riyandari.blogspot.com/2011/02/penalaran-induktif.html Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (observasi empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.Secara sederhana penalaran dapatdidefinisikan sebagai proses pengambilan kesimpulan berdasarkan proposisi-proposisi yangmendahuluinya.Salah satu penalaran yaitu penalaran induktif. Penalaran induktif merupakan prosedur yangberpangkal dari peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatukesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Penalaran induktif ini bertolak daripertanyaan-pernyataan yang khusus dan menghasilkan simpulan yg lebih umum. Jadisimpulan yg di peroleh tidak lebih dari khusus dari pada pernyataan (premis).Macam-macam penalaran induktif adalah sebagai berikut :- GeneralisasiGeneralisasi adalah penalaran induktif dengan cara menarik kesimpulan secara umumberdasarkan sejumlah data. Jumlah data atau peristiwa khusus yang dikemukakan haruscukup dan dapat mewakili. Generalisasi yang berarti tanpa adanya loncatan induktif yangsempurna. Hal ini dimaksudkan keseluruhan data yang diamati dapat menghasilkankesimpulan yang sangat kuat dan kesimpulan diperoleh dari pernyataan-pernyataan yangberuntut (berkaitan).contoh :Jika dipanaskan, besi memuai.Jika dipanaskan, tembaga memuai.Jika dipanaskan, emas memuai. jadi, Jika dipanaskan, logam memuai.- AnalogiAnalogi adalah proses penalaran berdasarkan pengamatan terhadap gejala khusus denganmembandingkan atau mengumpamakan suatu objek yang sudah teridentifikasi secara jelasterhadap objek yang dianalogikan sampai dengan kesimpulan yang berlaku umum. Padaanalogy biasanya membandingan 2 hal yang memiliki karakteristik berbeda namun dicaripersamaan yang ada di tiap bagiannya. Biasanya dengan cara meramalkan, menyingkapkekeliruan maupun klasifikasi karakteristik.contoh :Ohno Satoshi adalah salah satu anggota Johnny Entertainment.Ohno Satoshi dapat melakukan backflip.Sho Sakurai anggota Johnny Entertainment.Oleh sebab itu, Sho Sakurai dapat melakukan backflip.Tujuan dari penalaran Analogi adalah :~ Analogi dilakukan untuk meramalkan kesamaan.~ Analogi dilakukan untuk menyingkap kekeliruan.~ Analogi dilakukan untuk menyusun klasifikasi.- KausalKausal adalah penalaran yg diperoleh dari gejala gejala yg saling berhubungan. Kausalmerupakan proses penalaran berdasarkan hubungan ketergabungan antargejala yangmengikuti pola sebab-akibat maupun akibat-sebab.- Sebab Akibat : pada intinya berpola A dan menyebabkan B. Selain itu, Pola A dapatMenyebabkan B,C,D dll. Jadi efek dari peristiwa bisa menjadi akibatnya. contoh : Kulitpisang yang tergeletak di lantai itu menyebabkan Sammy terpeleset. - Akibat Sebab : Dampak merupakan akibat yang dapat menyimpulkan sebab. Contoh : Ohnopergi ke laut karena ia ingin memancing. Sumber :Widjono. Bahasa Indonesia Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di Perguruan Tinggi.2005. Jakarta : Grasindo.http://v4z4.wordpress.com/2010/05/14/penalaran-induktif/http://wikipedia.orghttp://tulisanpkfarida.blogspot.com/2010/03/penalaran-induktif.html