menggapai impian dengan blog's

menggapai impian dengan blog's

Rabu, 18 Januari 2012

teori antropologi dalam pis


Teori Clyde Kluckhohn Kay Maben

Clyde Kluckhohn Kay Maben lahir pada 11 Januari 1905, di Le Mars, Iowa, anak dari pasangan Clyde Clofford dan Caroline Mabem. Ibunya meninggal saat melahirkan Kluckhohn dan ketika ia berusia lima tahun ia diadopsi oleh paman dari pihak ibunya, George Wesley Kluckhohn. Ia sekolah menengah di Le Mars lalu pindah di Culver Military Academy dan di tahun 1921-1922 di Lawrenceville School (New Jersey). Karena kesehatanya yang buruk Kluckhohn  berhenti kuliah dan diharuskan untuk tinggal di tempat beriklim kering. Akhirnya ia tinggal di peternakan domba milik  bibinya, Evon Z. Vogt di tepi sebuah reservasi Navajo di Mexico.
Setelah tujuh bulan di peternakan dan setelah ulang tahunnya yang kedelapan belas, Kluckhohn berkelana sendirian menggunakan kuda sejauh 3000 mil di Negara Amerika bagian selatan. Selama berminggu-minggu  ia tidak bertemu dengan bahasa Inggris, hanya Spanyol-Amerika, Zuni dan Navajo Indian.
Dibulan Desember 1922 Kluckhohn menerbitkan makalah pertama berbahasa Navajo berjudul El Palacio, jurnal untuk New Mexico State Musium. Perhatian Kluckhohn terhadap bidang penyelidikan Culture and Personality mulai sewaktu ia menulis buku berjudul Navaho Witchcraft dimana ia membuat gambaran yang sangat baik tentang ilmu dukun dan ilmu sihir orang Navaho dengan menganalisa secara psikoanalisa dalam berbagai gejala dan unsur-unsur dalam ilmu sihir tersebut untuk mencapai pengertian yang mendalam tentang berbagai unsur kebudayaan tertentu.
Konsep dalam bidang penyelidikan kebudayaan dan watak manusia dikembangkan Kluckhohn bersama dengan ahli psikologi O.H. Mowrer untuk mempertajam pengertian mengenai pengaruh kebudayaan terhadap watak manusia dan sebaliknya dan konsep itu diumumkan kepada dunia ilmiah melalui sebuah karangan yang berjudul Culture and Personality, A Conceptual Scheme (1941) , ia menyimpulkan bahwa watak manusia merupakan suatu rangkaian dari proses-proses fungsional yang berpusat kepada alam rohani yang letaknya di daerah otak dan saraf dari individu tersebut. Proses-proses fungsional tersebut dipengaruhi oleh lingkungan sekitar individu yaitu wilayah sekitar fisiknya (alam dan gejala-gejala fisik sekitarnya), wilayah sekitar sosialnya (sesame manusia dan kelompok-kelompok manusia sekitarnya), wilayah sekitar kebudayaannya (nilai-nilai, adat istiadat dan benda-benda kebudayaan sekitarnya) dan juga alam rohani sub-sadar individu tersebut).


Pengertian  Kebudayaan  A.L Krober dan C.Kluckhon
Kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas-luasnya.
Unsur kebudayaan (menurut C.kluckhohn) :
  1. Sistem Religi
  2. Sistem organisasi kemasyarakatan
  3. Sistem pengetahuan
  4. Sistem mata pencaharian hidup dan system-sistem ekonomi
  5. Sistem Teknologi dan Peralatan
  6. Bahasa
  7. Kesenian



Orientasi nilai budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki system nilai. Menurut C.Kluckhohn dalam karyanya Variations in Value Orientation (1961) system nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara Universal menyangkut 5 masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1.  Hakekat hidup manusia (MH)
Hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern; ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula yang dengan pola-pola kelakuan tertentu menganggap hidup sebagai suatu hal yang baik, “mengisi hidup”.
2.  Hakekat karya manusia (MK)
Setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, diantaranya ada yang beranggapan bahwa karya bertujuan untuk hidup, karya memberikan kedudukan atau kehormatan, karya merupakan gerak hidup untuk menambah karya lagi.
3.  Hakekat waktu manusia (WM)
Hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda; ada yang berpandangan mementingan orientasi masa lampau, ada pula yang berpandangan untuk masa kini atau masa yang akan datang.
4.  Hakekat alam manusia (MA)
Ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam atau memanfaatkan alam semaksimal mungkin, ada pula kebudayaan yang beranggapan manusia harus harmonis dengan alam dan manusia harus menyerah kepada alam.
5.  Hakekat hubungan manusia (MN)
Dalam hal ini ada yang mementingkan hubungan manusia dengan manusia, baik secara horizontal (sesamanya) maupun secara vertikal (orientasi kepada tokoh-tokoh). Ada pula yang berpandangan individualistis ( menilai tinggi kekuatan sendiri ).
Pengaruh budaya pada perilaku
Dalam essainya yang berjudul “A Mirror for Man” dia berpendapat bahwa yang menentukan perilaku individu bukan dari faktor genetic, namun pengaruh budaya dalam pola pengasuhan. Kluckhohn berpendapat bahwa mengapa suatu individu berperilaku demikian karena “mereka dibesarkan seperti itu”. Budaya ditempat seseotang sibesarkan mencerminkan nilai-nilai mereka, sikap dan perilaku. Dalam sebuah pencarian terus-menerus untuk lebih memahami perilaku manusia, orang ditantang untuk melihat ke dalam. . Memahami akar dari psikologi manusia adalah kunci untuk memahami mengapa manusia menampilkan perilaku tertentu, sikap tertentu pelabuhan, dan bereaksi terhadap situasi dengan emosi tertentu. Kluckhohn menggunakan beberapa paradigma untuk menggambarkan pengaruh budaya terhadap perilaku dia melibatkan adat perkawinan yang berbeda dari Amerika Serikat dan orang-orang Koryak Siberia.

Teori orientasi nilai budaya
a.Dalam kaitannya dengan makna hidup manusia.
b.Berkenaan dengan hubungan manusia dengan alam sekitarnya.
c.Dalam kaitannya dengan persepsi manusia dengan waktu.
d.Dalam kaitannya dengan makna dari pekerjaan.
e.Dalam kaitannya dengan hubungan antar sesama manusia.




Teori evolusi sosiokultural

a.Evolusi sosiokultural meliputi seluruh sistem sosiokultural maupunkomponen-komponen yang terpisah dari sistem tersebut.
b.Evolusi sosiokultural bukanlah proses tunggal
c.Perbedaan tersebut dapat dirinci sebagai evolusi paralelel, evolusikonvergen, dan evolusi divergen.
d.Evolusi paralel, merupakan evolusi yang terjadi dalam dua atau lebihsosiobudaya tang berkembang dengan cara yang sama dan dengantingkat yang pada dasarnya sama.
e.Evolusi konvergen, terjadi ketika berbagai masyarakat berbeda perkembangannya, namun akhirnya mengikuti pola yang serupakemajuannya.
f.Evolusi divergen, terjadi ketika berbagi masyarakat yang semulamengikuti banyak persamaan yang serupa, namun akhirnya mencapaitingkat perkembangan yang jauh berbeda

































Teori Evolusi Kebudayaan: Morgan
Teori Evolusi Kebudayaan
L.H.Morgan

L.H.Morgan (1818-1881) adalah seorang peristis antropologi di Amerika terdahulu. Awal kariernya adalah sebagai ahli hukum yang tinggal bersama dengan suku-suku Indian Iroquois di Hulu suangi St. Lawrence ( New York). Ia juga banyak melakukan penelitiannya di sana yaitu untuk meneliti suku Indian Iroquois. Salah satu judul buku terutama dari karya L.H.Morgan adalah Ancient Society (1877) yang berisikan tentang delapan tahapan proses terjadinya evolusi kebudayaan secara universal.

Skema Teori

Zaman Liar >> Zaman Barbar >> Peradaban Purba >> Peradaban Masa Kini

Menurut Morgan evolusi kebudayaan secara universal melalui delapan tahapan ( Dadang Suparlan, 2007:223) yaitu:
1. Zaman Liar Tua. Zaman sejak manusia ada samapai menemukan api, kemudian manusia menemukan keahlian meramu dan mencari akar-akar tumbuhan liar untuk hidup.
2. Zaman Liar Madya. Zaman di mana manusia menemukan senjata busur dan panah. Pada zaman ini manusia mulai merobah mata pencahariannya dari meramu menjadi pencari ikan.
3. Zaman Liar Muda. Pada zaman manusia menemukan senjata busur dan panah sampai memiliki kepandaian untuk membuat alat-alat dari tembikar namun kehidupannya masih berburu.
4. Zaman Barbar Tua. Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat tembikar sampai manusia beternak dan bercocok tanam.
5. Zaman Barbar Madya. Zaman sejak manusia beternak dan bercocok tanam samapai menemukan kepandaian membuat alat-alat atau benda-benda dari logam
6. Zaman Barbar Muda. Zaman sejak manusia memiliki kepandaian membuat alat-alat dari logam sampai manusia mengenal tulisan.
7. Zaman Peradaban Purba, menghasilakan beberapa peradapan klasik zaman batu dan logam
8. Zaman Masa Kini,zaman peradapan klasik sampai sekarang.

Teori evolusi kebudayaan
a.Zaman liar tua
b.Zaman liar madya
c.Zaman liar muda
d.Zaman barbar tua
e.Zaman barbar madya
f.Zaman barbar muda
g.Zaman peradaban purba
h.Zaman peradaban masa kini




Teori evolusi keluarga J.J. Bachofen

Menurut Bechofen bahwa di seluruh dunia ini, evolusi keluarga berkembang melalui empat tahapan ( Koentjaraningrat, 1980 ) yaitu sebagai berikut :
1. Tahapan Promiskuitas : di mana manusia hidup serupa sekawan binatang berkelompok, laki-laki dan wanita berhubungan bebas…sehingga melahirkan keturuna tanpa ada ikatan ( Koentjaranigrat, 1980: 38 ) pada tahapan ini kehidupan manusia sama dengan kehidupan binatang yang hidup berkelompok. Pada tahapan ini, laki-laki dan perempuan bebas melakukan hubungan perkawinan dengan yang lain tanpa ada ikatan kelurga dan menghasilkan keturunan tanpa ada terjadi ikatan keluarga seperti sekarang ini.
2. Lambat laun manusia semakin sadar akan hubungan ibu dan anak, tetapi anak belum mengenal ayahnya melaikan hanya masih mengenal ibunya. Dalam keluarga inti, ibulah yang menjadi kepala keluarga dan yang mewarisi garis keturunan. Pada tahapan ini disebut tahapan matriarchate. Pada tahapan ini perkawinan ibu dan anak dihindari sehingga muncullah adat exogami
3. Sistem Patriarchate : dimana ayahlah yang menjadi kepala keluarga serta ayah yang mewarisi garis keturunan. Perubahan dari matriarchate ke tingkat patriarcahte terjadi karena laki-laki merasa tidak puas dengan situasi keadaan sosial yang menjadikan wanita sebagai kepala keluarga. Sehingga para pria mengambil calon istrinya dari kelompok-kelompok yang lain dan dibawanya ke kelompoknya sendiri serta menetap di sana. Sehingga keturunannyapun tetap menetap bersama mereka.
4. Pada tahapan yang terakhir, patriarchate lambat laun hilang dan berobah menjadi susunan kekerabatan yang disebut Bachofen susunan parental. Pada tingkat terakhir ini perkawinan tidak selalu dari luar kelopok (exogami) tetapi juga dari dalam kelompok yang sama (endogami). Hal ini menjadikan anak-anak bebas berhubungan langsung dengan kelurga ibu maupun ayah.


Teori evolusi keluarga
a.Tahap promiskuitas
b.Lambat laun manusia sadar akan hubungan antara ibu dengan anaknyasebagai suatu kelompok keluarga inti dalam masyarakat.
c.Sistem patriarchate, dimana ayah menjadi kepala keluarga.
d.Perkawinan tidak selalu dari luar kelompok, tetapi dapat juga daridalam kelompok yang sama












Teoti evolusi animisme ; Sigmund Freud

Animisme adalah kepercayaan bahwa obyek dan gagasan termasuk hewan, perkakas, dan fenomena alam mempunyai atau merupakan ekspresi roh hidup. Dalam beberapa pandangan dunia animisme yang ditemukan di kebudayaan pemburu dan pengumpul, manusia sering dianggap (secara kasarnya) sama dengan hewan, tumbuhan, dan kekuatan alam. Sehingga, secara moral merupakan kewajiban untuk memperlakukan benda-benda tersebut secara hormat. Dalam pandangan dunia ini, manusia dianggap sebagai penghuni, atau bagian, dari alam, bukan sebagai yang lebih unggul atau yang terpisah darinya. Dalam kemasyarakatan ini, ritual / upacara agama dianggap penting untuk kelangsungan hidup, karena dapat memenangkan kemurahan hati roh-roh sumber makanan tertentu, roh tempat bermukim, dan kesuburan serta menangkis roh berhati dengki. Dalam ajaran animisme yang berkembang, seperti Shinto, ada sebuah makna yang lebih mendalam bahwa manusia adalah sebuah tokoh istimewa yang memisahkan mereka dari segenap benda dan hewan, sementara masih pula menyisakan pentingnya ritual untuk menjamin keberuntungan, panen yang memuaskan, dan sebagainya.

Kebanyakan sistem kepercayaan animisme memegang erat konsep roh abadi setelah kematian fisik. Dalam beberapa sistem, roh tersebut dipercaya telah beralih ke suatu dunia yang penuh dengan kesenangan, dengan panen yang terus-menerus berkelimpahan atau bahkan permainan yang berlebih-lebih. Sementara di sistem lain (misal: agama Nawajo), roh tinggal di bumi sebagai hantu, seringkali yang berwatak buruk. Kemudian tersisa sistem lain yang menyatukan kedua unsur ini, mempercaya bahwa roh tersebut harus berjalan ke suatu dunia roh tanpa tersesat dan menggeluyur sebagai hantu. Upacara pemakaman, berkabung dan penyembahan nenek moyang diselenggarakan oleh sanak yang masih hidup, keturunannya, sering dianggap perlu untuk keberhasilan penyelesaian perjalanan tersebut.

Ritual dalam kebudayaan animisme sering dipentaskan oleh dukun atau imam (cenayang), yang biasanya tampak kesurupan tenaga roh, lebih dari atau di luar pengalaman manusia biasa.

Pemraktekan tradisi penyusutan kepala sebagaimana ditemukan di beberapa kebudayaan, berasal dari sebuah kepercayaan animisme bahwa seorang musuh perang, jika rohnya tak terperangkap di kepala, dapat meloloskan diri dari tubuhnya dan, setelah roh itu berpindah ke tubuh lain, mengambil bentuk hewan pemangsa dan pembalasan setimpal.

1.Teori evolusi animisme dan magic
a.Animisme adalah suatu kepercayaan pada semua benda.
b.Asal mula religi adalah kesadaran manusia akan adanya jiwa
c.Manusia memecahkan beberapa persoalan hidupnya selalu denganakal dan sisitem pengetahuannya.
d.Ilmu gaib mulanya hanya untuk mengatasi pemecahan masalah hidupyang berada diluar kemampuan akal dan sistem pengetahuannya.
e.Karena penggunaan magic tidak selalu berhasil maka mulailahdiyakini bahwa alam semesta dihuni oleh makhluk-makhluk halusyang lebih berkuasa daripada manusia.

Antara agama dan magic itu berbeda.
.Magic memiliki 2 prinsip utama. Pertama magic simpatetis, keduamagic senggol.
Sigmund Freud, psikolog sekuler, mengatakan bahwa Animisme menjelaskan konsep-konsep psikis teori tentang keberadaan spiritual secara umum. Animisme sebenarnya berasal dari wawasan bangsa-bangsa primitif yang luar biasa tentang alam semesta dan dunia. Bangsa-bangsa primitif menempati dunia bersama-sama dengan begitu banyak roh. Bangsa primitif ini mampu menjelaskan keterkaitan proses gerakan alam dengan gerakan roh-roh ini. Mereka juga memercayai bahwa manusia juga mengalami ’animasi’. Manusia memiliki jiwa yang bisa meninggalkan tempatnya dan memasuki makhluk lain. Karena itulah, manusia bisa menjelaskan mengenai mimpi, meditasi, atau alam bawah sadar. Animisme adalah suatu sistem pemikiran yang tidak hanya memberikan penjelasan atas suatu fenomena saja, tetapi memungkinkan manusia memahami keseluruhan dunia. Menurutfilosof lain seperti Tylor dan Comte, mereka menyebutkan bahwa animisme adalahtahap pertama pembentukan agama. Dalam istilah mereka, peradaban itu dimulaidengan adanya pemikiran animisme, kemudian berkembang menjadi agama.

































Teori Mengenai Ilmu Gaib dan Religi
J.G. Frazer

Pada mulanya manusia hanya menggunakan akalnya untuk memecahkan masalah. Namun lambat laun sistem pengetahuan manusai semakin terbatas untuk memecahkan masalah bahkan tidak sanggup lagi memecahkan masalah. Sehingga manusia memecahkannya dengan magic, ilmu gaib. Magic adalah semua tindakan manusia untuk mencapai sesuatu dengan menggunakan kekuatan-kekuatan alam dan luar lainnya. (Koentjaraningrat 1980:54)

Namun dalam perkembangan selanjutnya kekuatan magic tersebut tidak selamnya berhasil. Maka manusia mulai sadar bahwa di alam ini ada yang menempatinya yaitu mahluk-mahluk halus. Mulailah manusai mencari hubungannya dengan mahluk-mahluk halus tersebut. Dengan itu timbullah religi. Religi adalah segala sistem tingkah laku manusia untuk memproleh sesuatu dengan cara memasrahkan diri kepada penciptanya.Teori upacara sesaji

a.Disamping sistem keyakinan dan doktrin sisitem upacara punmerupakan suatu perwujudan dan religi yang memerlukan studianalisis khusus.
b.Upacara religi tersebut, biasnya dilaksanakan oleh banyak wargamasyarakat dan memiliki fungsi sosial untuk mengintensifkansolidaritas masyarakat.
c.Pada prinsipnya, upacara sesaji, dimana manusia menyajikan sebagiandari seekor binatang, terutama darahnya kepada dewa, kemudianmemakan sendiri sisa daging dan darahnya

materi isbd smester 1


BAB I

TINJAUAN Ilmu budaya dasar



Mata kuliah Ilmu budaya dasat, adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan mengenai :

1. Nilai-nilai kehidupan / norma-norma

2. Kebudayaan

3. Berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.

Mahasiswa diharapkan  dapat memperlihatkan :

1.     Minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di lingkungannya.
2.     Kesadaran akan pola-pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3.     Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4.     Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.

Ilmu Budaya Dasar sebagai Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai- nilai tentang kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.

Latar belakang Ilmu budaya dasar dalam konteks budaya dan masyarakat :

1.     Bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2.     Proses pembangunan menimbulkan perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena pengaruhnya.
3.     Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.

Kemajuan IPTEK menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan akibat, sifat nambivalen teknologi, yang di samping memiliki segi-segi negatif. Akibatnya dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah & gelisah.

Diberikan mata kuliah Ilmu Budaya Dasar diharapkan mahasiswa mampu:

1.     Berjiwa Pancasila pengamalan nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.     Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, mengamalkan ajaran agamanya, dan tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.     Berwawasan komprehensif dan pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan sosial, ekonomi, politik kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
4.     Berwawasan budaya yang luas tentang kehidupan masyarakat dan secara bersama–sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama–sama berperan serta di dalam pelestariannya.
5.     Mengenal lebih dalam dirinya sendiri maupun orang lain  Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
6.     Sebagai bekal penting untuk pergaulan hidup.
7.     Perlu bersikap luwes dalam pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku manusia.
8.     Tanggap terhadap hasil budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah
Pengertian Ilmu Budaya Dasar

Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :

1.   Ilmu–ilmu Alamiah (Natural Science): mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat di alam semesta.Contoh: Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi, Kedokteran dan Mekanika.

2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science): mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Contoh: Ilmu Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropolgi Sosial, Sosiologi Hukum, dan sebagainya.

3.   Pengetahuan Budaya (The Humanities): memamhami dan mencari arti kenyataan yang bersifat manusiawi.

Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.


Tujuan Ilmu budaya dasar

1.     Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru.
2.     Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis.
3.     Mengusahakan mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dan negara ahli dalam bidang masing–masing, memiliki rasa nasionalisme yang tinggi.
4.     Menguasai wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.

Dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah- masalah manusia dan kebudayaan dan Bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup dalam mempelajari dan memperluas ilmu sosial dan berbudaya.

Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar

1.     Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.
2.     Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing zaman dan tempat.

bertitik tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup dalam mempelajari tentang ilmu bersosial.

Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan coral: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.


Pokok bahasan yang akan dikembangkan :

1.     Manusia dan Cinta Kasih.
2.     Manusia dan Keindahan.
3.     Manusia dan Penderitaan.
4.     Manusia dan Keadilan.
5.     Manusia dan Pandangan Hidup.
6.     Manusia dan Tanggungjawab.
7.     Manusia dan Kegelisahan.
8.     Manusia dan Harapan.



 BAB II

MANUSIA & KEBUDAYAAN

Unsur manusia :

A.    Jasad : badan kasar manusia yang nampak pada luarnya,

B.     Hayat : mengandung unsur hidup yang ditandai dengan gerak

C.     Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual   dan memahami kebenaran

D.    Nafs : kesadaran tentang diri sendiri.

Manusia dan kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam kehidupan. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur oleh Yang Maha Kuasa.

Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur

       I.            ID, merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak,.

     II.            EGO, berperanan dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat dimengerti orang lain.

  III.            SUPER EGO, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar moral.

Hakekat Manusia

o   Makhluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh

o   Makhluk ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk  lainnya,
1.     Perasaan Intelektual                          4. Perasaan Diri
2.     Perasaan Estetis                                  5. Perasaan Sosial
3.     Perasaan Etis                                       6. Perasaan religius

o   Makhluk biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.

o   Makhluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.

Manusia diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk orang di sekitar mereka.

Ø Pengertian Kebudayaan

o   Menurut E.B. Taylor (1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,

o   Menurut Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil karya, rasa dan cipta masyarakat

o   Menurut Sutan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.

o   Menurut Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi pekertinya,

o   Menurut A.L. Krober dan C. Kluckhon, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.

o   Menurut C.A. Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan selalu mengubah alam

o   Krober dan Kluckhon,kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap, pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi, pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.

Kebudayaan berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari, kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk kebudayaan yang dapat kita rasakan.

Unsur- Unsur Kebudayaan

a.     Menurut Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan kekuatan politik

b.     Menurut Bronislaw  Malinowski unsur kebudayaan terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun petugas pendidikan dan organisasi kekuatan

c.      Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan, Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.


Unsur-unsur kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia, baik yang kecil, sedang, besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya Malinowski, kebudayaan di dunia ini mempunyai tujuh unsur universal, yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian .Seluruh unsur itu saling terkait antara yang satu dengan yang lain dan tidak bisa dipisahkan.

dalam unsur-unsur yang lebih kecil :
1. kegiatan kebudayaan (cultural activity)
a.     trait complex: unsure kebudayaan yang lebih kecil disbanding dengan cultural activity
b.     traits : unsure yang lebih kecil dibanding dengan trait complex
c.      Item : unsure kebudayaan yang paling kecil yang sudah tidak bias dibagi-bagi lagi

Orientasi Nilai Budaya

Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:

1.     Hakekat hidup manusia: hakekat hidup untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
2.     Hakekat karya manusia: setiap kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak hidup untuk menambah karya.
3.     Hakekat waktu  manusia: hakekat waktu untuk setiap kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
4.     Hakekat alam manusia: ada kebudayaan yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
5.     Hakekat hubungan manusia: mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis

nilai itu menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab, nilai – nilai tersebut merupakan  wujud  ideal  dari  lingkungan  sosialnya.  Dapat  pula  dikatakan  bahwa sistem   nilai   budaya   suatu   masyarakat   merupakan   wujud   konsepsional   dari kebudayaan mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga masyarakat itu.
Hidup itu buruk tetapi manusia wajib berihtiar supaya hidup itu menjadi baik Hakekat karya : Karya itu untuk menambah karya Orientasi waktu : Sebagai Orientasi ke masa depan Pandangan terhadap alam : manusia berusaha menguasai alam Hubungan manusia dengan manusia : Individualisme menilai usaha atas kekuatan sendiri

Perubahan Kebudayaan

Terjadinya gerak perubahan kebudayaan ini disebabkan oleh :

a.     Sebab-sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan jumlah dan komposisi penduduk

b.     Sebab-sebab perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup

Dalam masyarakat maju, perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai hubungan dua gejala atau lebih.

Faktor Yang Mempengaruhi Diterima Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :

a.     Terbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut

b.     Pandangan  hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama

c.      Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru

d.     Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut

e.     Apabila unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

Kaitan Manusia Dan Kebudayaan

Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap yaitu :

a.     Eksternalisasi, proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;

b.     Obyektivasi, proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,

c.      Internalisasi, proses dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.


Secara sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia. Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ?    Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu keSatuan. Contoh sederhana yang dapat k it a lihat adalah hubungan antara manusia dengan peraturan-peraturan kemasyarakatan.


BAB III

KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTERAAN

A. Pendekatan Kesusasteraan

IBD semula Basic Humanities, berasal dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus, yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.

Sastra lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Istilah prosa kadang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.

Sastra dalam arti khusus yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang lahir dari perasaan dan pemikirannya.

B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa

Dalam kesusasteraan Indonesia kita mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.

o  Prosa Lama meliputi :             o  Prosa Baru meliputi

1. Dongeng.                                        1. Cerpen

2. Hikayat.                                           2. Novel.

3. Sejarah.                                            3. Biografi.

4. Epos.                                                 4. Kisah

5. Cerita Pelipur Lara.                         5. Otobiografi

Istilah prosa biasanya kita kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.

C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi

Adapun nilai-nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain  :

1. Prosa fiksi memberikan kesenangan

pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.

2. Prosa fiksi memberikan informasi

Fiksi memberi informasi yang tidak terdapat di dalam ensiklopedi.

3. Prosa fiksi memberikan warisan kultural

merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti dan warisan budaya bangsa.

4. Prosa memberikan keseimbangan wawasan

Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.

karya sastra dapat dibagi menjadi dua:

1.         Karya sastra yang menyuarakan aspirasi zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.

2.         Karya sastra yang menyuarakan gejolak zamannya, biasanya untuk merenung.


D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan Dengan Puisi

Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.

Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :

1.Figura bahasa seperti gaya personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan), sehingga puisi menjadi segar dan menarik.

2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu kata-kata yang bermakna ganda.

3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi   perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.

4.Kata-kata yang konotatif yaitu kata-kata yang sudah diberi tambahan  nilai rasa dan asosiasi tertentu.

Puisi termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian, dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Jika kita pikirkan puisi adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.

Alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu  Budaya Dasar  adalah sebagai berikut:

1. Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia

Pendekatan terhadap pengalaman perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.

2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran individual;

Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian dalam hati manusia.

3. Puisi dan keinsyafan sosial.

Puisi juga memberikan kepada manusia tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa:

o   Penderitaan atas ketidakadilan;

o   Perjuangan untuk kekuasaan;

o   Konflik dengan sesamanya;

o   Pemberontakan kepada hukum Tuhan.

Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.

Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
Puisi–puisi umumnya sarat akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Cinta kasih itu kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
Kepuitisan, keartistikan atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun puisinya

BAB IV

MANUSIA DAN CINTA KASIH

A. Pengertian Cinta Kasih

Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun sangat tertarik hatinya. Pengertian  cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta, Cinta  adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah, lembut, dan kasih sayang.

Cinta adalah rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta (kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
Cinta dan Kasih adalah sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu sama semua menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat tercapai dengan indah.

Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono memiliki tiga unsur, yaitu :

1. Keterikatan (Cinta Setia)

2. Keintiman (Cinta Saudara)

3. Kemesraan (Cinta Rayuan)

Cinta memiliki tiga tingkatan: tinggi (Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua, anak, saudara, istri/suami,keluarga) dan rendah ( kerabat, harta dan tempat tinggal).

Cinta tingkat rendah adalah cinta yang paling keji , hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam misalnya :

1. Cinta kepada thagut (syetan), selain Allah

2. Cinta berdasarkan hawa nafsu

3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan kepada orang tua, anak, istri, perniagaan dsb


Hikmah cinta adalah sangat besar, hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :

1.     Cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
2.     Cinta yang telah melekat di dalam jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan lingkungan
3.     Cinta merupakan faktor utama di dalam kelanjutan hidup manusia

4.     Cinta merupakan pengikat yang paling kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,

Hikmah Cinta itu sebenarnya sesuatu yang paling di butuhkan manusia (cinta) untuk menjalani hidupnya dengan lebih baik atau tidak ,pada awalnya mungkin cinta itu indah seperti perasaan yang sedang bahagia ,namun cinta dapat di  bagi-bagi dalam beberapa bagian ,contoh :
Cinta pada orang tua dari sang anak yaitu kasih sayang yang begitu pentingnya dalam arti apapun akan di lakukan agar orang tua bahagia dari anaknya .
Cinta pada pasangan yaitu kasih sayang yang dilakukan agar sang pasangan merasa lebih bahagia dan mencintainya juga ,dalam hal ini cinta dapat di artikan umpan balik ,jika kita mencintai seseorang maka secara tak sadar atau sadar dia juga akan mencintai kita juga .
Cinta terhadap benda yaitu benda yang paling ia suka sampai-sampai tak mau kehilangan benda itu ,mungkin dalam hal ini cinta di artikan dalam bentuk nilai atau harga barang . Cinta yang hakiki adalah sebentuk perasaan yang mendorong kita untuk semakin semangat mendekat kepada allah.Cinta  hakiki adalah ibadah hati yang membantu kita untuk lebih ringan mengerjakan perintah allah dan menjauhi larangannya

B. Cinta Menurut Ajaran Agama

1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8, QS. Fushilat, 41:49).

2. Cinta Kepada Sesama Manusia

3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)

4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam, 19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)

5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran, 3:31)

6. Cinta Kepada Rasul.

 Cinta Diri

Al-Qur’an telah mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, melalui ucapan Nabi Muhammad SAW bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu beliau akan memperbanyak hal-hal baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari segala keburukan.

Cinta Kepada Sesama

Al-Qur’an menyeru kepada orang-orang beriman agar saling cinta mencintai seperti mencintai diri sendiri. Cinta kepaad sesame dapat merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.

Cinta Seksual

Islam mengakui dorongan seksual  dan tidak mengingkarinya. Jelas dengan sendirinya ia mengakui cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut. Sebab merupakan emosi alamiah dalam diri yang tidak bisa diingkari. Yang diserukan dalam Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini melalui jalur yang sah yaitu pernikahan.

Cinta Ke Ayah

Cinta kepada orang tua laki laki sangatlah perlu, karena beliaulah yang telah menafkahkan keluarga. Cinta seorang Ayah dapat dilihat dari perhatian, asuhan, nasihat, dan pengarahan yang diberikan kepada keluarganya.

Cinta Kepada Allah SWT

Cinta yang ikhlas manusia kepada ALLAH SWT akan menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan dalam kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.


C. Kasih Sayang

Cara pemberian cinta kasih ini dapat dibedakan:

1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat pasif.

2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat aktif.

3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak bersifat pasif.

4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak bersifat aktif.

Dalam hal ini orang tua dan anak saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya

Kasih sayang adalah satu istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.
Kasih sayang ini sadar atau tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.

D. Kemesraan.

Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan dan bakatnya.

kemesraan berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.

G. Cinta Kasih Erotis

Cinta kasih sering kali dicampur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan cinta kasih keibuan.

Dengan demikian maka bahwa cinta kasih erotis merupakan atraksi individual  belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari pada  perbuatan kemauan keduanya, lebih tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang  satu, juga tidak pada yang lain.

Pertama-tama cinta kasih erotis kerap kali di campur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, tetapi seperti yang di katakan yang terlebih dahulu, pengalaman intimitas, kemesraan yang tiba tiba ini pada hakekatnya hanya sementara saja.
Dalam surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita.Beda antara cinta amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil.
Cinta terhdap sesame merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya,penderitaannya.


kesimpulan:
 jadi  c inta kasih sesungguhnya penting untuk kehidupan manusia dan tidak hanya itu saja kita harus  dapat menyaring segala apapun yg kita cintai dan kasihi oleh sebab itu kita juga harus dapat mengatur agr tidak berlebihan dalam mencintai yg mengasihi segala sesuatu


BAB V

MANUSIA DAN KEINDAHAN

A. KEINDAHAN

a. Pengertian

Kata keindahan berasal dari kata indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan keindahan:

    Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan intelektual.
    Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
    Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.

Keindahan itu suatu konsep abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi.


b.Nilai Estetik

Nilai estetik adalah nilai suatu benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri. Nilai digolongkan menjadi:

    Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal lainnya
    Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri

Nilai adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.

pengertian keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya.

c. Kontemplasi dan Ekstansi

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.

Kontemplasi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.

Ekstansi adalah: dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

Apabila kedua dasar tersebut dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian bahwa sesuatu itu indah.

Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.

d. Sebab Manusia Menciptakan Keindahan

    Tata nilai yang telah usang
    Kemerosotan zaman
    Penderitaan manusia
    Keagungan Tuhan

e. Keindahan Menurut Pandangan Romantik

Dalam buku An Essay on Man (1954), Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats (1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :

A thing of beauty is a joy forever its loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak pernah berlalu ketiadaan).

Kata keindahan bersal dari kata indah, artinya bagus, permao, cantik, elok, molek, dan sebagainya.bandayg mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia, rumah, tatanan, perabotan rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya . kawasan keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai pula dengan perkembangan peradaban teknologis, sosial, dan budaya . karena itu keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.

B. RENUNGAN

Renungan artinya diam-diam memikirkan sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa teori, yaitu  :



    Teori Pengungkapan.

Dalil teori ini adalah ‘art is an expression of human  feeling’. Tokoh: Benedeto Croce, Leo Tolstoi

    Teori Metafisik.

Orang yang menggunakan firasat sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
Renungan berasal dari kata renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan dalam - dalam.

    Teori Psikologis.

Penciptaan seni didasarkan pada kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan (dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert  Spencer 1820 – 1903).

Renungan adalah aktifitas berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan termenung. termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran, tentu saja ia kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang out of control. Biasanya manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.

C.  KESERASIAN

Keserasian, artinya cocok, kena benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang

The Liang Gie dalam bukunya garis besar estetika menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :

a. Teori Objektif dan Teori Subjektif

    Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang yang mengamatinya.
    Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu benda.

b. Teori Perimbangan

Teori perimbangan tentang keindahan dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka

Teori perimbangan berlaku dari abad ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.

Para seniman romantik umumnya berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan, yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan perasaan.

Keserasian berasal dari kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, karena benar, dan sesuai benar. kata cocok, kena dan sesuai itu menandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang .
Pertentangan menghasilkan keserasian misal, dalam dunia musik pada hakekatnya irama yang mengalun itu merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang, pendek dan keras lembut.



BAB VI

MANUSIA DAN PENDERITAAN

A. Pengertian Penderitaan

Penderitaan berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau batin atau lahir batin.

penderitaan adalah menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik), penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis). Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya untuk muncul. Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah penderitaan.

Jika Diklasifikasikan berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.

Penderitaan bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.


B.   S i k s a a n

Siksaan dapat diartikan sebagai siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani. Akibat  siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.

Siksaan atau penyiksaan digunakan untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati korban.
Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : ketakutan, kesakitan, kegagalan.

Siksaan yang sifatnya psikis misalnya:

1.     Kebimbangan: dialami seseorang bila ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.

2.     Ketakutan: rasa ingin menghindar dari sesuatu  yang menyebabkan ketakutannya.



Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :

Claustrophobia       : takut terhadap ruangan tertutup
Agorophobia            : takut terhadap ruangan terbuka
Gamang                    : takut berada di tempat ketinggian
Kegelapan                 : takut bila berada di tempat gelap
Kesakitan                  : takut yang disebabkan rasa sakit
Kegagalan                 : takut akan mengalami kegagalan.



C.  Kekalutan Mental

Kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar

Penderitaan maupun siksaan yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.

kekalutan mental sangat mungkin terjadi pada setiap individu terutama di usia remaja.kekalutan mental dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu baik secara lingkungan,ekonomi atau keluarga.kekalutan mental dapat dicegah dan di atasi oleh faktor agama dan keluarga juga lingkungan pergaulan yang baik.

.Gejala-gejala permulaan seseorang mengalami kekalutan mental :

1.     Nampak pada jasmani : pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
2.     Nampak pada kejiwaan:cemas, takut patah hati, apatis, cemburu, mudah marah

Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :

1.     Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala kehidupan baik jasmani maupun rohani
2.     Usaha mempertahankan diri dengan cara negatif;
3.     Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown).

Sebab-sebab timbulnya kekalutan mental :

1.     Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani /mental yang kurang sempurna
2.     Terjadinya konflik sosial budaya akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
3.     Cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.

Kekalutan mental yang dialami seseorang mendorongnya ke arah :

    Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
    Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.

Bentuk-bentuk frustasi

    Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
    Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
    Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
    Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif pada orang lain;
    Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
    Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
    Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan fantasinya sendiri.

 Penderitaan jiwa, berat maupun ringan, sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia di zaman modern ini. Sadar atau tak sadar, banyak orang merasakan penderitaan dan rintihan dalam batinnya. Terhibur dalam keramaian tapi gelisah dalam kesendirian, menjerit dalam kesunyian, menemukan orang yang tepat untuk curhat sulit, orang tua tidak mengerti, Mengatasi penderitaan jiwa dengan bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan. Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang lagi. Begitulah seterusnya. Karena sudah menjadi sistem kesadaran yang berlangsung lama, akhirnya penderitaan muncul terus-menerus. Di hadapan orang, mungkin penderitaan itu bisa kita sembunyikan, kita seolah biasa-biasa saja, tapi hati tidak bisa dipungkiri apalagi saat-saat menyendiri.
Setiap orang selalu berharap kebahagiaan di dalam kehidupan keluarganya langgeng, abadi, sehingga terkadang lupa hidup berkeluarga pada suatu hari nanti akan meninggalkan atau ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian ataupun perpisahan yang kita mengenal dengan istilah 'perceraian.' Kehilangan teman hidup karena kematian ataupun perpisahan merupakan pengalaman yang menimbulkan luka perih dihati yang cukup dalam sekaligus menghancurkan kondisi kejiwaan.

D. Penderitaan Dan Perjuangan

Penderitaan sebagai kodrat manusia, artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan. Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.

Setiap manusia pasti mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan menghindari atau menghilangkan sama sekali.

E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman

Dalam dunia modern sekarang ini kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh kemajuan teknologi dan sebagainya  mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.

Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.

Berita mengenai penderitaan manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet, dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat sesuatu.
Media masa merupakan alat yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.


F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya

Berdasarkan sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :

A)   Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :

    Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
    Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
    Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
    Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor, perbuatan lalai : gas beracun.

B)   Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan

    Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
    Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
    Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.

Akibat yang terjadi dari penderitaan yaitu jika penderitaan yang dialami seseorang atau banyak orang tidak dapat di atasi menggunakan hati, maka kemungkinan besar akan berdampak pada emosi,dan hal buruk lainnya.

G. Pengaruh penderitaan

Sikap yang timbul pada orang yang mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif.  Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup.

Kita sudah tahu bahwa faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang bersangkutan. Penderitaan itu bukan merupakan akibat ulah manusia yang bersangkutan.

Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.

Apabila sikap negatif dan sikap positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.

Sikap positif biasanya kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya Apabila sikap negatif dan positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton, maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.


manusia dan penderitaan saya berpendapat bahwa sebuah penderitaan dan cobaan hidup itu merupakan bagian dari kehidupan seseorang,jadi kita harus bisa menghadapi berbagai penderitaan di hidup ini dan kita jadikan sebagai pelajaran dan perenungan agar melakuka hal yang lebih baik.
BAB VII

MANUSIA DAN KEADILAN

A. Pengertian Keadilan

Keadilan menurut Beberapa para pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :

    Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
    Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya dikendalikan oleh akal.
        Socrates, memproyeksikan keadilan pada pemerintahan.
        Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakkan kewajibannya.

Menurut pendapat yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.

adil berarti tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang.
Keadilan adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Jika kita hanya menuntut hak dan lupa menjalankan kewajiban , maka sikap dan tindakan kita akan mengarah pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas orang lain.


B. Keadilan Sosial

Pancasila sila kelima yang berbunyi “keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak ada kemiskinan dalam  Indonesia merdeka. Bung Hatta dalam uraiannya mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
1.     Perbuatan luhur yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2.     Sikap adil terhadap sesama, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang lain
3.     Sikap suka memberi pertolongan kepada orang yang memerlukan
4.     Sikap suka bekerja keras
5.     Sikap menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan bersama

Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam ekonomi ialah dapat mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata diuraikan secara terperinci.
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966 memberikan perumusan sebagai berikut :
"Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik, ekonomi dan kebudayaan".
Dalam ketetapan MPR RI No.II/MPR/ 1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut Dengan sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam kehidupan masyarakat Indonesia.

Asas terciptanya keadilan sosial dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :

1.     pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
2.     pemerataan memperoleh pendidikan dan pelayanan kesehatan
3.     pemerataan pembagian pendapatan
4.     pemerataan kesempatan kerja
5.     pemerataan kesempatan berusaha
6.     pemerataan kesempatan berpartisipasi dalam pembangunan
7.     pemerataan penyebaran pembangunan
8.     pemerataan memperoleh keadilan

Keadilan dan ketidak adilan tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia menghadapi keadilan / ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.

C. Berbagai macam keadilan

1.  Keadilan legal atau keadilan moral

Plato berpendapat bahwa keadilan dan hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the gun).
Pendapat Plato itu disebut keadilan moral
Keadilan timbul karena penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik menurut kemampuannya.

2.  Keadilan distributive