BAB I
TINJAUAN Ilmu budaya dasar
Mata kuliah Ilmu budaya dasat, adalah
salah satu mata kuliah yang membicarakan mengenai :
1. Nilai-nilai kehidupan /
norma-norma
2. Kebudayaan
3. Berbagai macam masalah yang
dihadapi manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Mahasiswa diharapkan dapat memperlihatkan :
1. Minat dan kebiasaan menyelidiki
apa-apa yang terjadi di lingkungannya.
2. Kesadaran akan pola-pola nilai yang
dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari.
3. Kerelaan memikirkan kembali dengan
hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara
berdiri sendiri membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri.
4. Keberanian moral untuk mempertahankan
nilai-nilai yang dirasakan sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggung jawab
dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Ilmu Budaya Dasar sebagai
Mata Kuliah Dasar Umum (MKDU) salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang
nilai- nilai tentang kebudayaan, dan berbagai macam masalah yang dihadapi
manusia dalam kehidupannya sehari-hari dan pengetahuan yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Latar belakang Ilmu budaya dasar
dalam konteks budaya dan masyarakat :
1. Bangsa Indonesia terdiri atas
berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman dan tidak bisa lepas dari
ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
2. Proses pembangunan menimbulkan
perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga mental manusiapun terkena
pengaruhnya.
3. Kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia.
Kemajuan IPTEK menimbulkan
perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dan tata nilai
budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah
diciptakannya. Hal ini merupakan akibat, sifat nambivalen teknologi, yang di
samping memiliki segi-segi negatif. Akibatnya dampak negatif teknologi, manusia
kini menjadi resah & gelisah.
Diberikan mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar diharapkan mahasiswa mampu:
1. Berjiwa Pancasila pengamalan
nilai-nilai Pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang
mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2. Taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
mengamalkan ajaran agamanya, dan tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3. Berwawasan komprehensif dan
pendekatan integral di dalam menyikapi permasalahan kehidupan sosial, ekonomi,
politik kebudayaan maupun pertahanan keamanan.
4. Berwawasan budaya yang luas tentang
kehidupan masyarakat dan secara bersama–sama mampu berperan serta meningkatkan
kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan secara bersama–sama berperan serta
di dalam pelestariannya.
5. Mengenal lebih dalam
dirinya sendiri maupun orang lain
Mengenal perilaku diri sendiri maupun orang lain.
6. Sebagai bekal penting untuk
pergaulan hidup.
7. Perlu bersikap luwes dalam
pergaulan setelah mendalami jiwa dan perasaan manusia serta mau tahu perilaku
manusia.
8. Tanggap terhadap hasil
budaya manusia secara lebih mendalam sehingga lebih peka terhadap masalah
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Menurut Prof. Dr. Harsya Bachtiar
mengemukan bahwa Ilmu Pengetahuan dikelompokan dalam tiga kelompok besar :
1.
Ilmu–ilmu Alamiah (Natural Science): mengetahui keteraturan-keteraturan
yang terdapat di alam semesta.Contoh: Astronomi, Fisika, Kimia, Biologi,
Kedokteran dan Mekanika.
2. Ilmu-ilmu Sosial (Social Science):
mengkaji keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Contoh: Ilmu
Ekonomi, Sosiologi, Politik, Demografi, Psikologi, Antropolgi Sosial, Sosiologi
Hukum, dan sebagainya.
3.
Pengetahuan Budaya (The Humanities): memamhami dan mencari arti
kenyataan yang bersifat manusiawi.
Secara sederhana
Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan
pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang di kembangkan
untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan.
Tujuan Ilmu budaya dasar
1. Mengusahakan kepekaan mahasiswa
terhadap lingkungan budaya, sehingga mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan
yang baru.
2. Memberi kesempatan pada mahasiswa
untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta
mengembangkan daya kritis.
3. Mengusahakan mahasiswa sebagai calon
pemimpin bangsa dan negara ahli dalam bidang masing–masing, memiliki rasa
nasionalisme yang tinggi.
4. Menguasai wahana komunikasi para
akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain.
Dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah- masalah manusia dan kebudayaan dan Bahan
pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup dalam mempelajari dan memperluas
ilmu sosial dan berbudaya.
Ruang Lingkup Ilmu Budaya Dasar
1. Berbagai aspek kehidupan yang
seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya.
2. Hakekat manusia yang satu atau
universal, akan tetapi beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan
masing-masing zaman dan tempat.
bertitik
tolak dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa
dipakai sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup dalam
mempelajari tentang ilmu bersosial.
Dalam melihat
dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan
kesamaan-kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara
tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan
coral: ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan
mereka.
Pokok bahasan yang akan dikembangkan
:
1. Manusia dan Cinta Kasih.
2. Manusia dan Keindahan.
3. Manusia dan Penderitaan.
4. Manusia dan Keadilan.
5. Manusia dan Pandangan Hidup.
6. Manusia dan Tanggungjawab.
7. Manusia dan Kegelisahan.
8. Manusia dan Harapan.
BAB II
MANUSIA & KEBUDAYAAN
Unsur manusia :
A. Jasad : badan kasar manusia yang
nampak pada luarnya,
B. Hayat : mengandung unsur hidup yang
ditandai dengan gerak
C. Ruh : bimbingan dan pimpinan Tuhan,
daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran
D. Nafs : kesadaran tentang diri
sendiri.
Manusia dan
kebudayaan merupakan salah satu ikatan yang tak bisa dipisahkan dalam
kehidupan. Manusia sebagai makhluk Tuhan yang paling sempurna menciptakan
kebudayaan mereka sendiri dan melestarikannya secara turun menurun. Budaya tercipta
dari kegiatan sehari hari dan juga dari kejadian – kejadian yang sudah diatur
oleh Yang Maha Kuasa.
Manusia sebagai satu kepribadian
mengandung tiga unsur
I.
ID,
merupakan kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak,.
II.
EGO,
berperanan dalam menghubungkan energi ID dalam saluran sosial yang dapat
dimengerti orang lain.
III.
SUPER
EGO, terbentuk dari lingkungan eksternal, merupakan kesatuan standar moral.
Hakekat Manusia
o
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan utuh
o
Makhluk
ciptaan Tuhan yan sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya,
1. Perasaan Intelektual 4. Perasaan Diri
2. Perasaan Estetis 5. Perasaan
Sosial
3. Perasaan Etis 6. Perasaan religius
o
Makhluk
biokultural, yaitu mahluk hayati yang budayawi.
o
Makhluk
ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), mempunyai kualitas dan
martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Manusia
diciptakan oleh Tuhan sebagai makhluk hidup yang paling sempurna, melebihi
ciptaan Tuhan yang lain. Manusia terdiri dari jiwa dan raga yang dilengkapi
dengan akal pikiran serta hawa nafsu. Tuhan menanamkan akal dan pikiran kepada
manusia agar dapat digunakan untuk kebaikan mereka masing – masing dan untuk
orang di sekitar mereka.
Ø Pengertian Kebudayaan
o
Menurut
E.B. Taylor (1871), Kebudayaan adalah kompleks yang mencakup pengetahuan,
kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat,
o
Menurut
Selo Sumarjan dan Soelaeman Soemardi merumuskan kebudayaan sebagai semua hasil
karya, rasa dan cipta masyarakat
o
Menurut
Sutan Takdir Alisyahbana, Kebudayaan adalah manifestasi dari cara berpikir.
o
Menurut
Koentjaraningrat, Kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan karya manusia yang
harus dibiasakannya dengan belajar beserta keseluruhan dari hasil budi
pekertinya,
o
Menurut
A.L. Krober dan C. Kluckhon, bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau
penjelmaan kerja jiwa manusia dalam arti seluas- luasnya.
o
Menurut
C.A. Van Peursen mengatakan bahwa kebudayaan sebagai manifestasi kehidupan
setiap orang, dan kehidupan setiap kelompok orang-orang berlainan dengan
hewan-hewan, maka manusia tidak hidup begitu saja ditengah alam, melainkan
selalu mengubah alam
o
Krober
dan Kluckhon,kebudayaan terdiri atas berbagai pola, bertingkah laku mantap,
pikiran, perasaan dan reaksi yang diperoleh dan terutama diturunkan oleh
simbol-simbol yang menyusun pencapaiannya secara tersendiri dari
kelompok-kelompok manusia, termasuk di dalamnya perwujudan benda-benda materi,
pusat esensi kebudayaan terdiri atas tradisi dan cita-cita atau paham, dan
terutama keterikatan terhadap nilai-nilai.
Kebudayaan
berasal dari kata budaya yang berarti hal-hal yang berkaitan dengan budi dan
akal manusia. Definisi Kebudyaan itu sendiri adalah sesuatu yang akan
mempengaruhi tingkat pengetahuan dan meliputi sistem ide atau gagasan yang
terdapat dalam pikiran manusia, sehingga dalam kehidupan sehari-hari,
kebudayaan itu bersifat abstrak. Namun kebudayaan juga dapat kita nikmati dengan
panca indera kita. Lagu, tari, dan bahasa merupakan salah satu bentuk
kebudayaan yang dapat kita rasakan.
Unsur- Unsur Kebudayaan
a.
Menurut
Melville J. Herkovits mengajukan pendapatnya tentang unsur kebudayaan adalah
terdiri dari 4 unsur yaitu : alat teknologi, sistem ekonomi, keluarga dan
kekuatan politik
b.
Menurut
Bronislaw Malinowski unsur kebudayaan
terdiri dari sistem norma, organisasi ekonomi, alat-alat atau lembaga ataupun
petugas pendidikan dan organisasi kekuatan
c. Menurut C. Kluckhon ada tujuh unsur
kebudayaan universal yaitu :Sistem religi, Sistem organisasi kemasyarakatan,
Sistem pengetahuan,Sistem mata pencaharian hidup dan sistem ekonomi, Sistem
teknologi dan peralatan, Bahasa, Kesenian.
Unsur-unsur
kebudayaan meliputi semua kebudayaan yang ada dunia, baik yang kecil, sedang,
besar, maupun yang kompleks. Menurut konsepnya Malinowski, kebudayaan di dunia
ini mempunyai tujuh unsur universal, yaitu bahasa, sistem teknologi, sistem
mata pencaharian, organisasi sosial, sistem pengetahuan, religi, dan kesenian
.Seluruh unsur itu saling terkait antara yang satu dengan yang lain dan tidak
bisa dipisahkan.
dalam unsur-unsur yang
lebih kecil :
1. kegiatan kebudayaan
(cultural activity)
a. trait complex: unsure
kebudayaan yang lebih kecil disbanding dengan cultural activity
b. traits : unsure yang lebih
kecil dibanding dengan trait complex
c. Item : unsure kebudayaan
yang paling kecil yang sudah tidak bias dibagi-bagi lagi
Orientasi Nilai Budaya
Kebudayaan sebagai karya manusia
memiliki sistem nilai, menurut C. Kluckhon dalam karyanya variations in value
orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan di dunia, secara
universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu:
1. Hakekat hidup manusia: hakekat hidup
untuk setiap kebudayaan berbeda secara ekstern. Ada yang berusaha untuk
memadamkan hidup, ada pula dengan pola-pola kelakuan tertentu.
2. Hakekat karya manusia: setiap
kebudayaan hakekatnya berbeda-beda, untuk hidup, kedudukan/kehormatan, gerak
hidup untuk menambah karya.
3. Hakekat waktu manusia: hakekat waktu untuk setiap
kebudayaan berbeda, orientasi masa lampau atau untuk masa kini.
4. Hakekat alam manusia: ada kebudayaan
yang menganggap manusia harus mengeksploitasi alam, ada juga yang harus
harmonis dengan alam atau manusia menyerah kepada alam.
5. Hakekat hubungan manusia:
mementingkan hubungan antar manusia baik vertikal maupun horizontal (orientasi
pada tokoh-tokoh). Ada pula berpandangan individualistis
nilai itu
menjadi pedoman yang melekat erat secara emosional pada diri seseorang atau
sekumpulan orang, malah merupakan tujuan hidup yang diperjuangkan. Oleh karena
itu, merubah sistem nilai manusia tidaklah mudah, dibutuhkan waktu. Sebab,
nilai – nilai tersebut merupakan
wujud ideal dari
lingkungan sosialnya. Dapat
pula dikatakan bahwa sistem
nilai budaya suatu
masyarakat merupakan wujud
konsepsional dari kebudayaan
mereka, yang seolah – olah berada diluar dan di atas para individu warga
masyarakat itu.
Hidup itu
buruk tetapi manusia wajib berihtiar supaya hidup itu menjadi baik Hakekat
karya : Karya itu untuk menambah karya Orientasi waktu : Sebagai Orientasi ke
masa depan Pandangan terhadap alam : manusia berusaha menguasai alam Hubungan
manusia dengan manusia : Individualisme menilai usaha atas kekuatan sendiri
Perubahan Kebudayaan
Terjadinya gerak perubahan kebudayaan
ini disebabkan oleh :
a.
Sebab-sebab
yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri misalnya: perubahan
jumlah dan komposisi penduduk
b.
Sebab-sebab
perubahan lingkungan alam dan fisik tempat mereka hidup
Dalam masyarakat maju,
perubahan kebudayaan biasanya terjadi melalui penemuan (discovery) dalam bentuk
ciptaan baru (inovatiori) dan melalui proses difusi. Discovery merupakan jenis
penemuan baru yang mengubah persepsi mengenai hakikat suatu gejala mengenai
hubungan dua gejala atau lebih.
Faktor Yang Mempengaruhi Diterima
Atau Tidaknya Suatu Unsur Kebudayaan Baru, Diantaranya :
a.
Terbatasnya
masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan
orang-orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut
b.
Pandangan hidup dan nilai-nilai yang dominan dalam
suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai-nilai agama
c.
Corak
struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan
baru
d.
Suatu
unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur-unsur kebudayaan yang
menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut
e.
Apabila
unsur baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah
dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.
Kaitan Manusia Dan Kebudayaan
Proses dialektis ini tercipta melalui
tiga tahap yaitu :
a.
Eksternalisasi,
proses dimana manusia mengekspresikan dirinya dengan membangun dunianya;
b.
Obyektivasi,
proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang
terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia,
c. Internalisasi, proses dimana
masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari
kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik.
Secara
sederhana hubungan antara manusia dan kebudayaan adalah : manusia sebagai
perilaku kebudayaan, dan kebudayaan merupakan obyek yang dilaksanakan manusia.
Tetapi apakah sesederhana itu hubungan keduanya ? Dalani sosiologi manusia dan kebudayaan
dinilai sebagai dwitunggal, maksudnya bahwa walaupun keduanya berbeda tetapi
keduanya merupakan satu kesatuan. Manusia menciptakan kebudayaan, clan setclah
kebudayaan itu tercipta maka kebudayaan mengatur hidup manusia agar sesuai
dcngannya. Tampak baliwa keduanya akhimya merupakan satu keSatuan. Contoh
sederhana yang dapat k it a lihat adalah hubungan antara manusia dengan
peraturan-peraturan kemasyarakatan.
BAB III
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM
KESUSASTERAAN
A. Pendekatan Kesusasteraan
IBD semula Basic Humanities, berasal
dari bahasa Inggris The Humanities. Istilah berasal dari bahasa Latin Humanus,
yang berarti manusiawi, berbudaya, dan halus. Dengan mempelajari The Humanities
orang akan menjadi lebih manusiawi, berbudaya, dan halus.
Sastra lebih mudah berkomunikasi,
karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Ilmu Budaya
Dasar Yang Dihubungkan Dengan Prosa
Istilah prosa kadang disebut narrative
fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah
tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan dan didefinisikan sebagai
bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan
alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan
umumnya dipakai untuk roman, atau novel, atau cerita pendek.
Sastra dalam arti khusus
yang kita gunakan dalam konteks kebudayaan, adalah ekspresi gagasan dan
perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya dapat diartikan
sebagai bentuk upaya manusia untuk mengungkapkan gagasannya melalui bahasa yang
lahir dari perasaan dan pemikirannya.
B. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Prosa
Dalam kesusasteraan Indonesia kita
mengenal jenis Prosa Lama dan Prosa Baru.
o
Prosa Lama meliputi :
o Prosa Baru meliputi
1. Dongeng. 1.
Cerpen
2. Hikayat. 2.
Novel.
3. Sejarah. 3. Biografi.
4. Epos.
4. Kisah
5. Cerita Pelipur Lara. 5. Otobiografi
Istilah prosa biasanya kita
kenal dengan fiksi dan tidak jarang sering diartikan sebagai cerita
rekaan,prosa cerita dan juga sebagai cerita.
C. Nilai-nilai dalam prosa fiksi
Adapun nilai-nilai yang diperoleh
pembaca lewat sastra antara lain :
1. Prosa fiksi memberikan kesenangan
pembaca mendapatkan pengalaman
sebagaimana mengalami sendiri peristiwa tersebut.
2. Prosa fiksi memberikan informasi
Fiksi memberi informasi yang tidak
terdapat di dalam ensiklopedi.
3. Prosa fiksi memberikan warisan
kultural
merupakan sarana bagi pemindahan yang
tak henti dan warisan budaya bangsa.
4. Prosa memberikan keseimbangan
wawasan
Lewat prosa fiksi seseorang dapat
menilai kehidupan berdasarkan pengalaman-pengalaman dengan banyak individu.
karya sastra dapat dibagi menjadi
dua:
1. Karya sastra yang menyuarakan aspirasi
zamannya, mengajak pembaca untuk mengikuti apa yang dikehendaki zamannya.
2. Karya sastra yang menyuarakan gejolak
zamannya, biasanya untuk merenung.
D. Ilmu Budaya Dasar Yang Dihubungkan
Dengan Puisi
Puisi adalah ekspresi pengalaman jiwa
penyair mengenai kehidupan manusia, alam dan Tuhan melalui media bahasa yang
artistik/estetik yang secara padu dan utuh dipadatkan kata-katanya.
Kepuitisan, keartistikan atau
keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam membangun
puisinya dengan menggunakan :
1.Figura bahasa seperti gaya
personifikasi (penjelmaan), metafora (kiasan), Perbandingan, alegori (kiasaan),
sehingga puisi menjadi segar dan menarik.
2.Kata-kata yang ambiquitas , yaitu
kata-kata yang bermakna ganda.
3.Kata-kata yang berjiwa yaitu kata-kata
yang sudah diberi suasana tertentu, berisi
perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup.
4.Kata-kata yang konotatif yaitu
kata-kata yang sudah diberi tambahan
nilai rasa dan asosiasi tertentu.
Puisi
termasuk dalam seni sastra, sedangkan sastra merupakan bagian dari kesenian,
dan kesenian itu sendiri merupakan bagian dari kebudayaan.
Jika kita pikirkan puisi
adalah suatu rangkaian kata-kata yang membentuk beberapa kalimat yang penuh
dengan makna hidup, alam, bahkan keTuhanan yang di ekspresikan oleh sang
penyair dalam bentuk tulisan maupun ekspresi dari puisi yang dibacakan.
Alasan yang mendasari penyajian puisi
pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut:
1. Hubungan puisi dengan pengalaman
hidup manusia
Pendekatan terhadap pengalaman
perwakilan itu dapat dilakukan dengan suatu kemampuan yang disebut “imaginative
entry”, yaitu kemampuan menghubungkan pengalaman hidup sendiri dengan
pengalaman yang dituangkan penyair dalam puisinya.
2.Puisi dan keinsyafan/kesadaran
individual;
Dengan membaca puisi, mahasiswa dapat
diajak untuk menjenguk hati/pikiran manusia, baik orang lain maupun diri
sendiri, karena melalui puisinya sang penyair menunjukkan kepada pembaca bagian
dalam hati manusia.
3. Puisi dan keinsyafan sosial.
Puisi juga memberikan kepada manusia
tentang pengetahuan manusia sebagai mahluk sosial yang terlibat dalam isue dan
problem sosial. Secara imajinatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia
sosial yang bisa berupa:
o
Penderitaan atas ketidakadilan;
o
Perjuangan untuk kekuasaan;
o
Konflik dengan sesamanya;
o
Pemberontakan kepada hukum Tuhan.
Puisi–puisi umumnya sarat akan
nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Salah satu nilai kemanusiaan
yang banyak mewarnai puisi-puisi adalah cinta kasih yang terdapat di dalamnya
kasih sayang, cinta, kemesraan dan renungan.
Cinta kasih itu kadang-kadang tidak
berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai kemanusiaan yang lain
seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan dan lain-lain).
Puisi–puisi umumnya sarat
akan nilai-nilai etika, estetika dan juga kemanusiaan. Cinta kasih itu
kadang-kadang tidak berdiri sendiri, ia sering berpadu dengan nilai-nilai
kemanusiaan yang lain seperti penderitaan (kesepian, kesedihan, keputusasaan
dan lain-lain).
Kepuitisan, keartistikan
atau keestetikaan bahasa puisi disebabkan oleh kreatifitas penyair dalam
membangun puisinya
BAB IV
MANUSIA DAN CINTA KASIH
A. Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya W.J.S. Poerwadarminta cinta adalah rasa sangat suka, sayang, ataupun
sangat tertarik hatinya. Pengertian
cinta menurut Dr. Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta,
Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak
hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penuh gairah,
lembut, dan kasih sayang.
Cinta adalah
rasa sangat suka atau sayang (kepada) ataupun rasa sangat kasih atau sangat
tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih, artinya perasaan sayang atau cinta
(kepada) atau sangat menaruh belas kasihan. Dengan demikian cinta kasih dapat
diatikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan
menaruh belas kasihan.
Terdapat perbedaan antara
cinta dan kasih, cinta lebih mengandung pengertian tentang rasa yang mendalam
sedangkan kasih merupakan pengungkapan untuk mengeluarkan rasa,
Cinta dan Kasih adalah
sesuatu yang sangat berkesan bagi semua manusia Makna cinta dan kasih yaitu
sama semua menghasilkan makna yang tiada batas. Cinta adalah kekuatan manusia
yang paling tinggi oleh karena itu semua orang memiliki cinta. Selain itu Cinta
juga sumber kekuatan dari segalanya, kita tidak akan dapat mewujudkan setiap
impian kita tanpa cinta karena cinta dapat memberikan dorongan dan motivasi
terhadap diri seseorang.untuk menghasilkan sesuatu yang dinginnkan dapat
tercapai dengan indah.
Cinta menurut Dr. Sarlito W. Sarwono
memiliki tiga unsur, yaitu :
1. Keterikatan (Cinta Setia)
2. Keintiman (Cinta Saudara)
3. Kemesraan (Cinta Rayuan)
Cinta memiliki tiga tingkatan: tinggi
(Allah dan Rasulnya dan berjihad di jalan Allah), menengah (orang tua, anak,
saudara, istri/suami,keluarga) dan rendah ( kerabat, harta dan tempat tinggal).
Cinta tingkat rendah adalah cinta
yang paling keji , hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah
cinta rendahan, bentuknya beraneka ragam misalnya :
1. Cinta kepada thagut (syetan),
selain Allah
2. Cinta berdasarkan hawa nafsu
3. Cinta lebih mengutamakan kecintaan
kepada orang tua, anak, istri, perniagaan dsb
Hikmah cinta adalah sangat besar,
hanya orang yang telah diberi kefahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang
mampu merenungkannya. Diantara hikmah-hikmah tersebut adalah :
1. Cinta itu adalah merupakan ujian yang
berat dan pahit dalam kehidupan manusia,
2. Cinta yang telah melekat di dalam
jiwa manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam
melestarikan lingkungan
3. Cinta merupakan faktor utama di dalam
kelanjutan hidup manusia
4. Cinta merupakan pengikat yang paling
kuat di dalam hubungan antar anggota keluarga, kerukunan bermasyarakat,
Hikmah Cinta itu sebenarnya
sesuatu yang paling di butuhkan manusia (cinta) untuk menjalani hidupnya dengan
lebih baik atau tidak ,pada awalnya mungkin cinta itu indah seperti perasaan
yang sedang bahagia ,namun cinta dapat di
bagi-bagi dalam beberapa bagian ,contoh :
Cinta pada orang tua dari
sang anak yaitu kasih sayang yang begitu pentingnya dalam arti apapun akan di
lakukan agar orang tua bahagia dari anaknya .
Cinta pada pasangan yaitu
kasih sayang yang dilakukan agar sang pasangan merasa lebih bahagia dan
mencintainya juga ,dalam hal ini cinta dapat di artikan umpan balik ,jika kita
mencintai seseorang maka secara tak sadar atau sadar dia juga akan mencintai
kita juga .
Cinta terhadap benda yaitu
benda yang paling ia suka sampai-sampai tak mau kehilangan benda itu ,mungkin
dalam hal ini cinta di artikan dalam bentuk nilai atau harga barang . Cinta
yang hakiki adalah sebentuk perasaan yang mendorong kita untuk semakin semangat
mendekat kepada allah.Cinta hakiki
adalah ibadah hati yang membantu kita untuk lebih ringan mengerjakan perintah
allah dan menjauhi larangannya
B. Cinta Menurut Ajaran Agama
1. Cinta Diri (QS. Al Adiyat, 100:8,
QS. Fushilat, 41:49).
2. Cinta Kepada Sesama Manusia
3. Cinta Seksual (QS. Ar Rum, 30:21)
4. Cinta Kebapakan (QS. Maryam,
19:4-6, QS. Yusuf 12:84, QS. Hud, 11:45)
5. Cinta Kepada Allah (QS. Al Imran,
3:31)
6. Cinta Kepada Rasul.
Cinta Diri
Al-Qur’an telah
mengungkapkan cinta alamiah manusia terhadap dirinya sendiri, kecenderungan
untuk menuntut segala sesuatu yang bermanfaat dan berguna bagi dirinya, melalui
ucapan Nabi Muhammad SAW bahwa seandainya beliau mengetahui hal-hal gaib, tentu
beliau akan memperbanyak hal-hal baik bagi dirinya dan menjauhkan dirinya dari
segala keburukan.
Cinta Kepada Sesama
Al-Qur’an menyeru kepada
orang-orang beriman agar saling cinta mencintai seperti mencintai diri sendiri.
Cinta kepaad sesame dapat merealisasikan kebaikan individu dan masyarakat.
Cinta Seksual
Islam mengakui dorongan
seksual dan tidak mengingkarinya. Jelas
dengan sendirinya ia mengakui cinta seksual yang menyertai dorongan tersebut.
Sebab merupakan emosi alamiah dalam diri yang tidak bisa diingkari. Yang
diserukan dalam Islam hanyalah pengendalian dan penguasaan cinta ini melalui
jalur yang sah yaitu pernikahan.
Cinta Ke Ayah
Cinta kepada orang tua laki
laki sangatlah perlu, karena beliaulah yang telah menafkahkan keluarga. Cinta
seorang Ayah dapat dilihat dari perhatian, asuhan, nasihat, dan pengarahan yang
diberikan kepada keluarganya.
Cinta Kepada Allah SWT
Cinta yang ikhlas manusia
kepada ALLAH SWT akan menjadi kekuatan pendorong yang mengarahkan dalam
kehidupannya dan menundukkan semua bentuk kecintaan lainnya.
C. Kasih Sayang
Cara pemberian cinta kasih ini dapat
dibedakan:
1. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat pasif.
2. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat aktif.
3. Orang tua bersifat pasif, Si Anak
bersifat pasif.
4. Orang tua bersifat aktif, Si Anak
bersifat aktif.
Dalam hal ini orang tua dan anak
saling memberikan kasih sayang dengan sebanyak-banyaknya
Kasih sayang adalah satu
istilah yang konotatif, dan tidak denotatif. Akan tetapi ia tidak akan muncul
dan berkembang tanpa adanya kehendak sesuatu pihak yang memberikannya. Sebelum
kita memberi kasih sayang kepada orang lain, sayangilah diri anda sendiri
terlebih dahulu dengan mencerminkan akhlak dan moral yang baik.
Kasih sayang ini sadar atau
tidak, menuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling
pengertian, saling terbuka masing-masing pihak sehingga antar keduannya
merupakan kesatuan yang bulat dan utuh.
D. Kemesraan.
Kemesraan ialah hubungan yang akrab
baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah
berumah tangga. Kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian kemesraan. Kemesraan adalah
perwujudan dari cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia.
Dengan kemesraan orang dapat menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan
kemampuan dan bakatnya.
kemesraan
berarti hal yang menggambarkan keadaan sangat erat atau karib. Kemesraan juga
bersumber dari cinta kasih dan merupakan realisasi nyata. Kemesraan dapat
diartikan sama dengan kekerabatan, keakraban yang dilandasi rasa cinta dan kasih.
Kemesraan
merupakan perwujudan kasih sayang yang telah mendalam. Cinta yang berlanjut
menimbulkan pengertian mesra atau kemesraan. Kemesraan adalah perwujudan dari
cinta. Kemesraan dapat menimbulkan daya kreativitas manusia. Kemesraan dapat
menciptakan berbagai bentuk seni sesuai dengan kemampuan bakatnya.
G. Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih sering kali dicampur
baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa jatuh cinta, dalam cinta kasih
terdapat eksklusivitas yang tidak terdapat dalam cinta kasih persaudaraan dan
cinta kasih keibuan.
Dengan demikian maka bahwa cinta
kasih erotis merupakan atraksi individual
belaka maupun pandangan bahwa cinta kasih erotis itu tidak lain dari
pada perbuatan kemauan keduanya, lebih
tepat jika dikatakan bahwa tidak terdapat pada yang satu, juga tidak pada yang lain.
Pertama-tama cinta kasih
erotis kerap kali di campur baurkan dengan pengalaman yang eksplosif berupa
jatuh cinta, tetapi seperti yang di katakan yang terlebih dahulu, pengalaman
intimitas, kemesraan yang tiba tiba ini pada hakekatnya hanya sementara saja.
Dalam surat Yohanes
dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia kepada Tuhan.
Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga
cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan wanita.Beda antara cinta
amor dan eros ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan
perempuan, sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar,
misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda
yang kerdil.
Cinta terhdap sesame
merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame ini diberikan
istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua,
pria-wanita, cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah
belas kasihan, karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya,
cantiknya,penderitaannya.
kesimpulan:
jadi c
inta kasih sesungguhnya penting untuk kehidupan manusia dan tidak hanya itu
saja kita harus dapat menyaring segala
apapun yg kita cintai dan kasihi oleh sebab itu kita juga harus dapat mengatur
agr tidak berlebihan dalam mencintai yg mengasihi segala sesuatu
BAB V
MANUSIA DAN KEINDAHAN
A. KEINDAHAN
a. Pengertian
Kata keindahan berasal dari kata
indah yang artinya bagus, cantik, elok, molek, dan sebagainya. Perbedaan
keindahan:
Keindahan dalam arti yang luas. Pengertian keindahan yang seluas-luasnya
meliputi keindahan seni, keindahan alam, keindahan moral, dan keindahan
intelektual.
Keindahan dalam arti estetis murni, menyangkut pengalaman estetis dari
seseorang dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang diserapnya.
Keindahan dalam arti terbatas, lebih disempitkan sehingga hanya
menyangkut benda yang diserapnya dengan penglihatan.
Keindahan itu suatu konsep
abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas
jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan
kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu
bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi.
b.Nilai Estetik
Nilai estetik adalah nilai suatu
benda yang menyebabkan menarik minat seseorang atau suatu golongan.Nilai adalah
semata-mata suatu realita psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada benda itu sendiri.
Nilai digolongkan menjadi:
Nilai ekstrinsik : sifat baik suatu benda sebagai alat untuk sesuatu hal
lainnya
Nilai intrinsik : sifat baik dari benda yang bersangkutan atau sebagai
suatu tujuan ataupun demi kepentingan benda itu sendiri
Nilai adalah suatu relaitas
psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari kegunaan, karena terdapat
dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu sendiri.
pengertian keindahan
dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya.
c. Kontemplasi dan Ekstansi
Keindahan dapat dinikmati menurut
selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada selera seni
didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstansi.
Kontemplasi adalah: dasar dalam diri
manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah.
Ekstansi adalah: dasar dalam diri
manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
Apabila kedua dasar tersebut
dihubungkan dengan bentuk di luar diri manusia, maka akan terjadi penilaian
bahwa sesuatu itu indah.
Kontemplasi adalah dasar
dalam diri manusia untuk menciptakan sesuatu yang indah yang merupakan suatu
proses bermeditasi merenungkan atau berpikir penuh dan mendalam untuk mencari
nilai-nilai, makna, manfaat dan tujuan atau niat suatu hasil penciptaan.
Ekstansi adalah dasar dalam
diri manusia untuk menyatakan, merasakan dan menikmati sesuatu yang indah.
d. Sebab Manusia Menciptakan
Keindahan
Tata nilai yang telah usang
Kemerosotan zaman
Penderitaan manusia
Keagungan Tuhan
e. Keindahan Menurut Pandangan
Romantik
Dalam buku An Essay on Man (1954),
Erns Cassirer mengatakan bahwa arti keindahan tidak bisa pernah selesai
diperdebatkan. Meskipun kita menggunakan kata-kata penyair romantik John Keats
(1795- 1821) sebagai pegangan. Dalam Endymion dia berkata :
A thing of beauty is a joy forever
its loveliness increases; it will never pass into nothingness (bahwa sesuatu
yang indah adalah keriangan selama-lamanya, kemolekannya bertambah, dan tidak
pernah berlalu ketiadaan).
Kata keindahan bersal dari
kata indah, artinya bagus, permao, cantik, elok, molek, dan sebagainya.bandayg
mempunyai sifat indah ialah segala hasil seni, pemandangan alam, manusia,
rumah, tatanan, perabotan rumah tangga, suara, warna, dan sebagainya . kawasan
keindahan bagi manusia sangat luas, seluas keanekaragaman manusia dan sesuai
pula dengan perkembangan peradaban teknologis, sosial, dan budaya . karena itu
keindahan dapat dikatakan bahwa keindahan merupakan bagian hidup manusia.
B. RENUNGAN
Renungan artinya diam-diam memikirkan
sesuatu dengan dalam-dalam. Dalam merenung untuk menciptakan seni ada beberapa
teori, yaitu :
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini adalah ‘art is an
expression of human feeling’. Tokoh:
Benedeto Croce, Leo Tolstoi
Teori Metafisik.
Orang yang menggunakan firasat
sebagai dasar merenung. Tokohnya : Plato dan Arthur Schopenhauer (1788-1860)
Renungan berasal dari kata
renung, artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu dengan
dalam - dalam.
Teori Psikologis.
Penciptaan seni didasarkan pada
kejiwaan. Suatu teori lain tentang sumber seni adalah teori permainan
(dikembangkan oleh Freedrick Schiller 1757- 1805 dan Herbert Spencer 1820 – 1903).
Renungan adalah aktifitas
berfikir mendalam (deep thinkings) yang sungguh berbeda dengan termenung.
termenung adalah gambaran tentang kondisi hanyutan sebuah pikiran, tentu saja
ia kehilangan ofektivitasnya karena memang sedang out of control. Biasanya
manusia akan merenung apabila ada sesuatu atau musibah yang terjadi.
C.
KESERASIAN
Keserasian, artinya cocok, kena
benar, dan sesuai benar. Kata cocok, kena dan sesuai itu mengandung unsur
perpaduan, pertentangan, ukuran dan seimbang
The Liang Gie dalam bukunya garis
besar estetika menjelaskan bahwa dalam menciptakan seni ada 2 teori yaitu :
a. Teori Objektif dan Teori Subjektif
Teori objektif yang mencipta nilai estetik adalah sifat (kualitas) yang
memang benar melekat dalam bentuk indah yang bersangkutan, terlepas dari orang
yang mengamatinya.
Teori subjektif perasaan dalam diri seseorang yang mengamati sesuatu
benda.
b. Teori Perimbangan
Teori perimbangan tentang keindahan
dari bangsa Yunani Kuno dahulu dipahami pula dalam arti yang lebih terbatas
yakni secara kualitatif yang diungkapkan dengan angka
Teori perimbangan berlaku dari abad
ke-5 SM sampai abad ke-17 Masehi selama 22 abad. Teori tersebut runtuh karena
desakan dari filsafat empirisme dan aliran-aliran termasuk dalam seni. Bagi
mereka keindahan hanyalah kesan yang subjektif sifatnya.
Para seniman romantik umumnya
berpendapat bahwa keindahan sesungguhnya tercipta dan tidak adanya keteraturan,
yakni tersusun dari daya hidup, penggambaran, pelimpahan dan pengungkapan
perasaan.
Keserasian berasal dari
kata serasi dan kata dasar rasi, artinya cocok, karena benar, dan sesuai benar.
kata cocok, kena dan sesuai itu menandung unsur perpaduan, pertentangan, ukuran
dan seimbang .
Pertentangan menghasilkan
keserasian misal, dalam dunia musik pada hakekatnya irama yang mengalun itu
merupakan pertentangan suara tinggi rendah, panjang, pendek dan keras lembut.
BAB VI
MANUSIA DAN PENDERITAAN
A. Pengertian Penderitaan
Penderitaan berasal dari kata derita.
Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra. Derita artinya menanggung atau
merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan itu dapat lahir atau
batin atau lahir batin.
penderitaan adalah
menanggung atau menjalani sesuatu yang sangat tidak menyenangkan. Penderitaan
itu ada tiga macam yaitu penderitaan yang dialami secara lahir (fisik),
penderitaan yang dialami secara batin (mental/ psikologis), dan yang ketiga
gabungan dari penderitaan lahir dan penderitaan batin (fisik dan psikologis).
Tentu saja penderitaan tidak akan mucul jika tidak ada yang menyebabkannya
untuk muncul. Disini saya akan lebih membahas tentang sebab – sebab munculnya sebuah
penderitaan.
Jika Diklasifikasikan
berdasarkan sebab – sebab munculnya penderitaan manusia itu ada dua, yang
pertama yaitu Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia, dan yang
kedua Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan / azab tuhan.
Penderitaan
bertingkat-tingkat ada yang berat ada yang ringan, namun peranan individu juga
menentukan barat tidaknya intensitas penderitaan. Suatu peristiwa yang dianggap
penderitaan oleh seseorang belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain.
B.
S i k s a a n
Siksaan dapat diartikan sebagai
siksaan badan atau jasmani dan dapat juga berupa siksaan jiwa atau rohani.
Akibat siksaan yang dialami seseorang,
timbullah penderitaan.
Siksaan atau penyiksaan digunakan
untuk merujuk pada penciptaan rasa sakit untuk menghancurkan kekerasan hati
korban.
Siksaan yagn sifatnya
psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan. Ketakutan yang
berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak sebab yang
menjadikan seseorang merasa ketakutan antara lain : ketakutan, kesakitan,
kegagalan.
Siksaan yang sifatnya psikis
misalnya:
1. Kebimbangan: dialami seseorang bila
ia pada suatu saat tidak dapat menentukan pilihan b.Kesepian: dialami seseorang
yang merasa kesepian walaupun berada di keramaian.
2. Ketakutan: rasa ingin menghindar dari
sesuatu yang menyebabkan ketakutannya.
Sebab Seseorang Merasa Ketakutan :
Claustrophobia : takut terhadap ruangan tertutup
Agorophobia : takut terhadap ruangan terbuka
Gamang : takut berada di tempat ketinggian
Kegelapan : takut bila
berada di tempat gelap
Kesakitan : takut yang disebabkan rasa sakit
Kegagalan : takut akan mengalami kegagalan.
C.
Kekalutan Mental
Kekalutan mental adalah gangguan
kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang menghadapi persoalan yang harus
diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah kurang wajar
Penderitaan maupun siksaan
yang dialami oleh manusia memang merupakan beban berat, sehingga dunia ini
benar-benar merupakan neraka dalam hidupnya.
kekalutan mental sangat
mungkin terjadi pada setiap individu terutama di usia remaja.kekalutan mental
dapat terjadi karena adanya faktor-faktor tertentu baik secara
lingkungan,ekonomi atau keluarga.kekalutan mental dapat dicegah dan di atasi
oleh faktor agama dan keluarga juga lingkungan pergaulan yang baik.
.Gejala-gejala permulaan seseorang
mengalami kekalutan mental :
1. Nampak pada jasmani : pusing, sesak
napas, demam, nyeri pada lambung
2. Nampak pada kejiwaan:cemas, takut
patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahapan-tahapan gangguan kejiwaan :
1. Gangguan kejiwaan nampak dalam gejala
kehidupan baik jasmani maupun rohani
2. Usaha mempertahankan diri dengan cara
negatif;
3. Kekalutan merupakan titik patah
(mental breakdown).
Sebab-sebab timbulnya kekalutan
mental :
1. Kepribadian yang lemah akibat kondisi
jasmani /mental yang kurang sempurna
2. Terjadinya konflik sosial budaya
akibat norma, tidak dapat menyesuaikan diri
3. Cara pematangan batin yang salah
dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial.
Kekalutan mental yang dialami
seseorang mendorongnya ke arah :
Positif : trauma (luka jiwa), survive dalam hidup;
Negatif : trauma diperlarutkan atau diperturutkan akhirnya frustasi.
Bentuk-bentuk frustasi
Agresi : kemarahan yang meluap-luap akibat emosi tidak terkendali
Regresi : kembali pada pola reaksi primitif atau kekanak-kanakan
Fiksasi : pembatasan pada satu pola yang sama;
Proyeksi : memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negatif
pada orang lain;
Identifikasi : menyamakan diri dengan seseorang yang sukses
Narsisme : merasa dirinya lebih superior daripada orang lain
Autisme : menutup diri secara total dari dunia riil, puas dengan
fantasinya sendiri.
Penderitaan jiwa,
berat maupun ringan, sudah menjadi bagian dari kehidupan manusia di zaman
modern ini. Sadar atau tak sadar, banyak orang merasakan penderitaan dan
rintihan dalam batinnya. Terhibur dalam keramaian tapi gelisah dalam
kesendirian, menjerit dalam kesunyian, menemukan orang yang tepat untuk curhat
sulit, orang tua tidak mengerti, Mengatasi penderitaan jiwa dengan
bentuk-bentuk hiburan tidak akan menyelesaikan apa yang sedang kita rasakan.
Yang kita dapatkan dari hiburan hanyalah kegembiraan atau kesenangan sesaat yang
ketika pulang ke rumah atau kembali pada kesendirian, derita-derita itu datang
lagi. Begitulah seterusnya. Karena sudah menjadi sistem kesadaran yang
berlangsung lama, akhirnya penderitaan muncul terus-menerus. Di hadapan orang,
mungkin penderitaan itu bisa kita sembunyikan, kita seolah biasa-biasa saja,
tapi hati tidak bisa dipungkiri apalagi saat-saat menyendiri.
Setiap orang selalu
berharap kebahagiaan di dalam kehidupan keluarganya langgeng, abadi, sehingga
terkadang lupa hidup berkeluarga pada suatu hari nanti akan meninggalkan atau
ditinggalkan oleh pasangan hidupnya karena kematian ataupun perpisahan yang
kita mengenal dengan istilah 'perceraian.' Kehilangan teman hidup karena
kematian ataupun perpisahan merupakan pengalaman yang menimbulkan luka perih
dihati yang cukup dalam sekaligus menghancurkan kondisi kejiwaan.
D. Penderitaan Dan Perjuangan
Penderitaan sebagai kodrat manusia,
artinya sudah menjadi konsekuensi manusia hidup bahwa manusia hidup ditakdirkan
bukan hanya untuk bahagia melainkan juga menderita. Karena itu manusia hidup
tidak boleh pesimis yang menganggap hidup sebagai rangkaian penderitaan.
Manusia harus optimis, ia harus berusaha mengatasi kesulitan hidup.
Setiap manusia pasti
mengalami penderitaan, baik berat ataupun ringan yang bersifaat kodrati yang
sudah menjadi konsekwensi hidup manusia. Karena terserah kepada manusia itu
sendiri untuk berusaha mengurangi penderitaan itu semaksimal mungkin, bahkan
menghindari atau menghilangkan sama sekali.
E. Penderitaan, Media Masa Dan Seniman
Dalam dunia modern sekarang ini
kemungkinan terjadi penderitaan itu lebih besar. Hal ini telah dibuktikan oleh
kemajuan teknologi dan sebagainya
mensejahterakan manusia dan sebagian lainnya membuat manusia menderita.
Media masa merupakan alat yang paling
tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan manusia secara
cepat kepada masyarakat. Tetapi tak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan
para seniman melalui karya seni sehingga para pembaca, penontonnya dapat
menghayati penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
Berita mengenai penderitaan
manusia silih berganti mengisi lembaran koran, layar TV, radio, internet,
dengan maksud supaya semua orang yang menyaksikan ikut merasakan dari jauh
penderitaan manusia. Dengan demikian dapat menggugah hati manusia untuk berbuat
sesuatu.
Media masa merupakan alat
yang paling tepat untuk mengkomunikasikan peristiwa-peristiwa penderitaan
manusia secara cepat kepada masyarakat. Dengan demikian masyarakat dapat segera
menilai untuk menentukan sikap antara sesama manusia terutama bagi yang merasa
simpati. Tetapi tidak kalah pentingnya komunikasi yang dilakukan para seniman
melalui karya seni, sehingga para pembaca, penontonnya dapat menghayati
penderitaan sekaligus keindahan karya seni.
F. Penderitaan Dan Sebab-Sebabnya
Berdasarkan sebab timbulnya
penderitaan, maka penderitaan manusia dapat diperinci sebagai berikut :
A)
Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia :
Perbuatan semena-mena kepada pembantu rumah tangga
Perbuatan buruk orang tua yang menganiaya anak
Perbuatan buruk para pejabat zaman orde lama
Perbuatan buruk manusia terhadap lingkungan : banjir dan tanah longsor,
perbuatan lalai : gas beracun.
B)
Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Seorang anak lelaki buta sejak dilahirkan;
Nabi Ayub mengalami cobaan Tuhan
Tenggelamnya Fir’aun di laut Merah.
Akibat yang terjadi dari
penderitaan yaitu jika penderitaan yang dialami seseorang atau banyak orang
tidak dapat di atasi menggunakan hati, maka kemungkinan besar akan berdampak
pada emosi,dan hal buruk lainnya.
G. Pengaruh penderitaan
Sikap yang timbul pada orang yang
mengalami penderitaan berupa sikap positif ataupun sikap negatif. Contoh sikap negatif yaitu penyesalan karena
tidak bahagia, sikap kecewa, putus asa, ingin bunuh diri. Kelanjutan dari sikap
negatif ini dapat timbul sikap anti, misalkan tidak mau kawin, tidak punya
gairah hidup.
Kita sudah tahu bahwa
faktor – faktor yang mempengaruhi penderitaan itu adalah faktor internal dan
faktor eksternal. Eksternal datangnya dari luar diri manusia. Factor ini dapat
dibedakan atas dua macam ; yaitu eksternal murni dan tak murni. Eksternal murni
adalah penyebab yang benar – benar berasal dari luar diri manusia yang
bersangkutan. Penderitaan itu bukan merupakan akibat ulah manusia yang
bersangkutan.
Sikap positif yaitu sikap optimis mengatasi
penderitaan hidup bahwa hidup bukan rangkaian penderitaan. Sikap positif
biasanya kreatif dan tidak mudah menyerah.
Apabila sikap negatif dan sikap
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilaiannya.
Sikap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin timbul sikap keras atau sikap
anti, misalnya anti kawin paksa, ia berjuang menentang kawin paksa, anti ibu
tiri,ia berjuang menentang kekerasan dan lain-lainnya Apabila sikap negatif dan
positif ini dikomunikasikan oleh para seniman kepada para pembaca, penonton,
maka para pembaca, para penonton akan memberikan penilainnya.
manusia dan penderitaan
saya berpendapat bahwa sebuah penderitaan dan cobaan hidup itu merupakan bagian
dari kehidupan seseorang,jadi kita harus bisa menghadapi berbagai penderitaan
di hidup ini dan kita jadikan sebagai pelajaran dan perenungan agar melakuka
hal yang lebih baik.
BAB VII
MANUSIA DAN KEADILAN
A. Pengertian Keadilan
Keadilan menurut Beberapa para
pemikir yang mendefinisikan keadilan adalah :
Aristoteles, adalah kelayakan dalam tindakan manusia..
Plato, adalah orang yang dapat mengendalikan diri, dan perasaannya
dikendalikan oleh akal.
Socrates, memproyeksikan keadilan pada
pemerintahan.
Kong Hu Chu, keadilan terjadi apabila
anak sebagai anak,ayah sebagai ayah, dan raja sebagai raja, masing-masing telah
melaksanakkan kewajibannya.
Menurut pendapat yang lebih umum
dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan perlakuan yang seimbang
antara hak dan kewajiban.
adil berarti tidak berat
sebelah atau tidak memihak atau sewenang-wenang, sehingga keadilan mengandung
pengertian sebagai suatu hal yang tidak berat sebelah atau tidak memihak atau
sewenang-wenang.
Keadilan adalah pengakuan
dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban.
Jika kita hanya menuntut
hak dan lupa menjalankan kewajiban , maka sikap dan tindakan kita akan mengarah
pada pemerasan dan memperbudak orang lain. Sebaliknya pula jika kita hanya menjalankan
kewajiban dan lupa menuntut hak, maka kita akan mudah diperbudak atau diperas
orang lain.
B. Keadilan Sosial
Pancasila sila kelima yang berbunyi
“keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia” ini mengandung pengertian tidak
ada kemiskinan dalam Indonesia merdeka.
Bung Hatta dalam uraiannya mengenaai sila kelima Pancasila menulis bahwa
keadilan sosial adalah langkah yang menentukan untuk melaksanakan Indonesia
yang adil dan makmur. Selanjutnya untuk mewujudkan keadilan sosial itu
diperinci perbuatan dan sikap yang perlu dipupuk yaitu :
1. Perbuatan luhur yang
mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan
2. Sikap adil terhadap sesama,
menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban serta menghormati hak-hak orang
lain
3. Sikap suka memberi
pertolongan kepada orang yang memerlukan
4. Sikap suka bekerja keras
5. Sikap menghargai hasil
karya orang lain yang bermanfaat untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan
bersama
Selanjutnya diuraikan bahwa para pemimpin Indonesia yang menyusun
UUD 45 percaya bahwa cita-cita keadilan sosial dalam ekonomi ialah dapat
mencapai kemakmuran yang merata. Langkah-langkah menuju kemakmuran yang merata
diuraikan secara terperinci.
Panitia ad-hoc majelis permusyawaratan rakyat sementara 1966
memberikan perumusan sebagai berikut :
"Sila keadilan sosial mengandung prinsip bahwa setiap orang di
Indonesia akan mendapat perlakuan yang adil dalam bidang hukum, politik,
ekonomi dan kebudayaan".
Dalam
ketetapan MPR RI No.II/MPR/ 1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman
Pancasila (ekaprasetia pancakarsa) dicantumkan ketentuan sebagai berikut Dengan
sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia manusia Indonesia menyadari
hak dan kewajiban yang sama untuk untuk menciptakan keadilan sosial dalam
kehidupan masyarakat Indonesia.
Asas terciptanya keadilan sosial
dituangkan melalui 8 jalur pemerataan yaitu :
1. pemerataan pemenuhan kebutuhan pokok
2. pemerataan memperoleh pendidikan dan
pelayanan kesehatan
3. pemerataan pembagian pendapatan
4. pemerataan kesempatan kerja
5. pemerataan kesempatan berusaha
6. pemerataan kesempatan berpartisipasi
dalam pembangunan
7. pemerataan penyebaran pembangunan
8. pemerataan memperoleh keadilan
Keadilan dan ketidak adilan
tidak dapat dipisahkan dalam kehidupan manusia karena dalam hidupnya manusia
menghadapi keadilan / ketidak adilan setiap hari. Oleh sebab itu keadilan dan
ketidak adilan, menimbulkan daya kreativitas manusia. Banyak hasil seni lahir
dari imajinasi ketidakadilan, seperti drama, puisi, novel, musik dan lain-lain.
C. Berbagai macam keadilan
1.
Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat bahwa keadilan dan
hukum merupakkan substansi rohani umum dari masyarakat yang membuat dan menjaga
kesatuannya. Dalam suatu masyarakat yang adil setiap orang menjalankan
pekerjaan yang menurut sifat dasarnya paling cocok baginya (The man behind the
gun).
Pendapat Plato itu disebut
keadilan moral
Keadilan timbul karena
penyatuan dan penyesuaian untuk memberi tempat yang selaras kepada
bagian-bagian yang membentuk suatu masyarakat. Keadilan terwujud dalam
masyarakat bilamana setiap anggota masyarakat melakukan fungsinya secara baik
menurut kemampuannya.
2.
Keadilan distributive