Revolusi Iran
Revolusi Iran (juga dikenal dengan sebutan Revolusi Islam, Persia: انقلاب اسلامی, Enghelābe Eslāmi) merupakan
revolusi yang mengubah Iran dari Monarki di bawah Shah Mohammad Reza Pahlavi,
menjadi Republik Islam yang dipimpin oleh Ayatullah Agung Ruhollah Khomeini,
pemimpin revolusi dan pendiri dari Republik Islam. Sering disebut pula "revolusi
besar ketiga dalam sejarah," setelah Perancis dan Revolusi Bolshevik.
Walapun beberapa orang
berpendapat bahwa revolusi masih berlangsung, rentang-waktu terjadinya revolusi
terjadi pada Januari 1978 dengan demonstrasi besar pertama,[9] dan ditutup
dengan disetujuinya konstitusi teokrasi baru - dimana Khomeini menjadi Pemimpin
Tertinggi negara - pada Desember 1979. Sebelumnya, Mohammad Reza Pahlavi
meninggalkan Iran dan menjalani pengasingan pada Januari 1979 setelah pemogokan
dan demonstrasi melumpuhkan negara, dan pada 1 Februari 1979 Ayatullah Khomeini
kembali ke Teheran yang disambut oleh beberapa juta Bangsa Iran.Kejatuhan
terakhir Dinasti Pahlavi segera terjadi setelah 1 Februari dimana Angkatan
Bersenjata Iran menyatakan dirinya netral setelah gerilyawan dan pasukan
pemberontak mengalahkan tentara yang loyal kepada Shah dalam pertempuran
jalanan. Iran secara resmi menjadi Republik Islam pada 1 April 1979 ketika
sebagian besar Bangsa Iran menyetujuinya melalui referendum nasional.
Revolusi ini memiliki
keunikan tersendiri karena mengejutkan seluruh dunia.Tidak seperti berbagai
revolusi di dunia, Revolusi Iran tidak disebabkan oleh kekalahan dalam perang,
krisis moneter, pemberontakan petani, atau ketidakpuasan militer; menghasilan
perubahan yang sangat besar dengan kecepatan tinggi ;mengalahkan sebuah rejim,
walaupun rejim tersebut dilindungi oleh angkatan bersenjata yang dibiayai
besar-besaran dan pasukan keamanan;dan mengganti monarki kuno dengan ajaran
teokrasi yang didasarkan atas Guardianship of the Islamic Jurists (atau
velayat-e faqih). Hasilnya adalah sebuah Republik Islam "yang dibimbing
oleh ulama berumur 80 tahun yang diasingkan ke luar negeri dari Qom,"
sebagaimana seorang cendekiawan menyatakan, "jelas sebuah kejadian yang
harus dijelaskan. ..."
Revolusi ini terjadi
kepada dua peringkat. Peringkat pertama bermula pada pertengahan 1977 hingga
tahun 1979 yang dipimpin oleh pihak liberal, golongan haluan kiri dan kumpulan
agama. Kesemua mereka memberontak menentang Shah Iran. Peringkat kedua yang
turut dikenali sebagai Revolusi Islam menyaksikan naiknya Ayatollah menjadi
pemimpin revolusi.Sebab-sebab terjadinya revolusi
Penjelasan dari
pertanyaan, "Mengapa revolusi terjadi?" Dapat dilihat dibawah ini:
[sunting]
Kesalahan-kesalahan Shah
Shah Muhammad Reza Pahlevi menjalankan
pemerintahan yang brutal, korup, dan boros. Kebijakan-kebijakan ekonomi
pemerintah yang terlalu ambisius menyebabkan inflasi tinggi, kelangkaan, dan
perekonomian yang tidak efisien. Kebijakan Shah yang kuat untuk melakukan
westernisasi dan kedekatan dengan kekuatan barat (Amerika Serikat) berbenturan
dengan identitas Muslim Syi'ah Iran Hal ini termasuk pengangkatannya oleh
Kekuatan Sekutu dan bantuan dari CIA pada 1953 untuk mengembalikannya ke
kekuasaan, menggunakan banyak penasihat dan teknisi militer dari Militer
Amerika Serikat dan pemberian kekebalan diplomatik kepada mereka. Ia, seperti
ayahnya, Shah Reza Pahlevi merupakan orang yang sekuler, berbeda dengan cara
pandang rakyat Iran pada umumnya yang sangat menghormati agama (Islam Syiah)
dalam kehidupan mereka sehari-hari. semua hal tersebut membangkitkan
nasionalisme Iran, baik dari pihak relijius dan sekuler.menganggap Shah sebagai
boneka barat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar