NAMA :
TAUFIK
PRODI :
SEJARAH 1
CERITA PERJALANAN
Pagi yang indah dan cerah yang
kurasa hanyalah suasana yang tenang,damai dan bersahabat dengan apa yang di
sekelilingnya. Tiupan angin yang menyatu dengan embun pagi beserta matahari
yang sdikit menampakan dirinya dengan malu-malu. Disaat ku terbangun dari
tidurku, yang kurasakan hanyalah satu hal dalam hati kecilku yang kemarin lusa
masih di dalam pikir ku, “ apakah benar pemberangkatan observasi siang ini ?“
saya tidak menyangka begitu cepat waktu ini berputar, berarti banyak sekali hidupku
tertinggal oleh ilmu dan pengetahuan apa yang harus saya dapatkan pada hari
itu.Saya bergegas mandi walau terburu buru,setelah selesai mandi saya menghubungi
teman-teman kelompok saya untuk berkumpul dan membeli peralatan yang belum saya
beli.lalu saya pergilah untuk membeli peralatan seperti meteran, kompas, dll
walau tersendat dalam dana kita semua saling menutupi kekuranganya. Sesampai
pasar saya dan teman-teman membagi untuk membeli peralatan kembali agar cepat
selesai dan semua bekerja tanpa ada teman yang hanya menjadi manusia pelengkap
saja, semua kerjasama.dan ternyata saya mendapat job untuk membeli kompas,
ternyata saya salah masuk toko, makanya mahal harganya karna berbeda tempat di
mana tempat itu harganya mahal-mahal dari pada tokoh yang lain, walau sudah di
tawar dan di rayu tuh ibu-ibu penjualnya walaw saya tidak pernah merayu ibu-ibu
saya berusaha sekuat jiwa raga saya rayu tuh,itung itung ladang pembelajaran
untuk mengungkapkan perasaan kepada wanita.eeeehhhhh cma turun harga 2000
saja.tidak kurang tidak lebih,berarti rayuan saya di hargain 2000 oleh ibu-ibu
itu.Ya udah tidak jadi masalah lalu saya belituh kompas, setelah itu kita semua
kembali ke kampus.dan pulang ke rumah masing-masing untuk sholat jum’at,setelah
itu saya kembali kumpul pada jam 13.00 untuk menerima pengarahan dan cek
peralatan untuk memastikan peralatan-peralatan yang di perlukan sudah terbawa
atau belum, kami membuat setengah lingkaran dan duduk berkelompok. Semua
teman-teman mendengarkan dengan SERSAN ( serius tapi santai ). Seselesainya
pengarahan kita semua berdoa untuk pemberangkatan, dan dipimpin oleh dosen kita
bapak dadan suedjana, agar kita selamat sampai tujuan dan sukses dalam
menjalankan observasi ini. Saya dan teman-teman seselesainya berdoa kita semua
bergegas untuk menuju ke kecamatan, kerna kendaraan itu menunggu kita di sana,
pas sesampai disana kita agak terkejut, karna perjanjian kita menggunakan
kendaraan pariwisata, ternyata menggunakan kendaraan HERRY POTTER alias
kendaraan bus angkutan umum,karna sama yang ada di film HERRY POTTER karna
jeleknya, dan kita hanya bisa pasrah dan menerimanya, kita semua tidak
merisaukan itu, dan berangkatlah kita semua, melihat teman-teman terlihat semangat
dan bahagia sekali seperti burung yang lepas bebas dari sangkarnya, di situ
semua terbaca semua sifat dan karakternya masing-masing. Mereka semua bahagia
sampai meluapkan kebahagiaanya dengan bernyanyi, bercanda gurau, dll. Dan ada
yang aneh pada teman saya setelah saya liat dan perhatikan yaitu nurul haq, dan
saya tanya kepada dia ,kenapa ga ngobrol, ngomong, dll. tapi yang aneh, dia
hanya menjawab dengan senyum dan senyum saja,dan saya tanya ke temenya,
ternyata memang dia sifatnya pendiam. Dan teman kita pun ada yang membawa
rambutan, yah ternyata membawa hanya ½ karung kenapa ga 1 karung kan lumayan
bwat bagi-bagi warga tapi segitu jg kita sudah bersyukur karna bisa makan
rambutan gratis. Saya semakin menikmati suasana itu, karna lajunya mobil itu
lambat, dan perkebunan sewit menghiasi pandanganku, dan tembang tembang canda
yang menyegarkan ku dalam berfikir, sesampai pertengahan perjalanan ternyata
jalan di sana EXTREAM juga, banyak jalan yang berlubang dan belokan, tikungan
yang mencuram seperti di puncak, serasa saya tidak menuju observasi tetapi
wisatya, di situlah terjadi konflik yaitu 1 dari teman kita sakit yang benar
benar berbahaya yaitu mabok dan mual mual,saya sangat khawa bisatir kepada
teman teman di sekitarnya, karna orang sakit seperti itu bisa mencelakai orang
yang di sekitarnya yaitu muntah di orang terdekat bisa bisa menimbulkan bau
yang tidak sedap, untungnya teman saya itu tidak terlalu parah hingga tidak
terjadi yang saya bayangkan. Padahal dia yang lebih aktif ternyata dia juga
yang awal mabok, untungnya ada 1 teman kita yang tidak masuk jadi dia bisa
tiduran. Sesampai di sana teman teman saya bahagi sekali berada di sana
sampai-sampai tidak lepas dari foto-foto saya jadi bingung apa karna ingin
foto-foto apa ga pernah foto-foto. Sesampai di rumah warga dimana tempat kita
menginap dan di situ kita semua istirahat sejenak untuk menghadapi hari esok
untuk observasi sambil menikmati rambutan yang di bawa oleh salah satu teman
kita.setelah kita semua istirahat dan men unaikan sholat maghrib kita semua
menuju rumah pa atma untuk makan malam yang di mana itu acara yang di nanti
oleh teman-teman karna perut kita semua sudah lapar karna lambung sudah di
ombang ambing oleh bus yang perjalanan kurang baik,di situ saya merasakan
kebersamaan yang belum saya rasakan sebelumnya, memang benar apa kata penulis
buku dalam karyanya kalau kebersamaan itu indah,maka saya tidak akan melewatkan
momen ini,setelah kita berdoa dan memulai makan ternyata ada 2 teman kita yang
belum datang,dia telat karna dia mandi terlebih dahulu sebelum makan,yang
anehnya dan tidak menyangka kalau dia datang bersama, hati saya selalu
bertanya-tanya, ternyata benar apa yang di bayangkan itu benar, ternyata dia
mandi bersama, oh….tidak tapi tidak terlalu khawatir karna sesama jenis,coba
kalo lawan jenis saya pasti ga trima karna tidak ngajak-ngajak,hahahahaha tapi
tidak itu kan dosa, karna bukan hak kita. Setelah makan kita semua kembali lg
ke tempat kita menginap/tidur lalu istirahat dan pagi hari menyapa di situlah
seni dari kebersamaan yaitu rebutan untuk mandi lalu kita setelah mandi kita
semua sarapan dan siap-siap untuk observasi,kita semua setelah melakukan
sarapan kita berkumpul untuk apel penelitian dan pengecekan persiapan peralatan
sebelum peneliian, setelah selesai itu kita semua menuju ke prasasti pasir
muara, prasasti itu yang pertama kita datangi lalu kita beraksi untuk
penelitian dan belajar ngobrol dengan batu, dari mengukur sampai membuat
rekaman untuk pembelajaran di sana kami bergerak perkelompok, sangat bingung
juga ternyata mendengar pertanyaan pertanyaan dari teman yang benar tidak
nyambung, karna kondisi panas, cape, dll. Kebetulan saya bagian terakhir untuk
penelitian seselesai itu kita menuju ke gunung letik teryata kelompok kita di
tinggal, sempat si kesasar,jadi malu sama teman-teman yang lain karna telat,
tapi kayanya teman-teman lagi asik jadi ga terlalu memperhatikan kita, lalu
yang ke 2 kita meneliti gunung letik, ternyata lebih cape lg karna letak
prasasti itu di dataran tinggi jadi kita harus naik lagi, wah ternyata di
tempat itu banyak nyamuk yang siap menghisap darah kita, aduuuuhhhhh,,,,,kaya
di rumah drakula deh jadinya. setelah itu kita ke arca dan menhir yang di mana
letaknya ada di belakang rumah bapanya pa tata juru kunci prasasti itu,dari
tenaga kita mulai terkuras jadi daya pikir kita mulai berkurang sampe sampe
tidak menyadari sebenarnya kita sedang apa kita di lokasi ini,malah teman teman
kita hanya foto-foto dirinya sendiri ternyata saya juga ikut2an sih….tapi ga
banyak ko,aduuuuuhhhhhh…..hari yang aneh, tapi tetap saya lakukan karna demi
pembuktian dan metode pembelajaran di masa yang akan datang, setelah ke menhir
kita semua ke batu dakon dimana tempat itu konon katanya batu ini untuk meramu
obat-obatan saat di masanya, kita semua setelah ke batu dakon menuju ke telapak
kaki gajah memang dekat sih dengan rumah penginapan kita, tapi ternyata tempat
prasasti itu mutar-mutar sampe bener-bener pusing, di sampainya di sana kita
hanya meneliti sebentar karna waktu kita sudah dekat dengan jam 12 di mana jam itu bersamaan dengan istirahat
jadi kami semua buru-buru karna faktor lapar juga sih…..hahahaha maklum
manusiawi harus makan, dan kita semua istirahat,sholat dan makan siang, karna
lapar,cape sampe makan tidak ada yang sedikit,semua banyak dan nambah,sangat
memalukan si tapi wajar bagi saya kan udah bayar dan cape dalam acara ini,
setelah jam 2 siang kami menuju tempat penelitian yang terakhir yaitu di
prasasti ciaruten dimana prasasti ni sangat bagus bagi saya karna tempatnya
yang sejuk di dukung dengan suara gemercik air hujan yang memang saat kita
menuju prasasti itu mendung dan grimis rintik-rintik , di situ kita melakukan
penelitian setelah pemaparan juru kunci yang di situ, sampai selesai kita adzan
ashar dan kita kembali ke penginapan, karna kita semua sudah selesai melakukan
tugas, dan kami siap-siap untuk sholat ashar dan mandi shore, saya dan teman
laki laki yang lain bertujuan mandi di sungai di mana kita semua sepakat untuk
mandi,lalu saya berjalan menuju sungai dengan pakaian seadanya dan peralatan
mandi,hehehehehe teryata sesampai di sungai ternyata sungi itu deras sekali
sampai bebatuan yang awalnya terlihat jadi tidak terlihat, sampe saya takut untuk mendekati sungai itu, dan kami
semua kembali tidak jadi mandi, dan jadinya mandi di rumah tempat kami tinggal,
setelah mandi kami bersiap siap untuk sholat maghrib kita semua berjamaah walaw
yang perempuan tidak, seselesainya kita sholat kita siap-siap untuk makan malam
yang dimana malam itu yang terakhir kita makan malam karna besok pagi kita
pulang,dan karna capenya kita sesudah makan langsung bersiap-siap tidur karna
capenya penelitian,tapi sebelum kita tidur kita siap-siap untuk persentasi
hasil dari penelitian, saya jadi bingung kepada teman-teman karna semua
kelompok pemaparanya tidak ada yang benar,apa karna faktor cape apa emang ga
bisa,,,,,tapi tidak jadi masah karna di bahas oleh dosen pembimbing kita yaitu
bapa dadan sujana,setelah lamanya kita persentasi semua lelah untuk menanti
pulau kapuk,yaitu tidur, tapi yang
laki-laki ada juga yang bergadang. Pagi hari datang dan matahari terbit kami
semua bersiap siap untuk pulang,kami semua berkemas-kemas untuk pulang, sebelum
pulang kami di jamu dengan sarapan terlebih dahulu yang di mana lauk itu
terdapat obat gantengbagi yang suka yaitu pete dan jengkol banyak juga si yang
suka, tapi bener saya ga suka sampe ga enak makan tapi banyak juga sih habisnya
karna bumbu makanan itu pas dari segi pedas,manis,asin,dllnya seselesainya
makan kita semua berpamitan kepada pemilik rumah yang kami tempati, ehhhh
ternyata masih menunggu juga karna mobil yang ingin kita naiki habis mogok,
jadi di perbaiki dulu deh, setelah selesai kita semua bergegas untuk pulang dan
perjalanan pulang kami mampir di pasar luwiliang untuk membeli oleh-oleh tapi
saya tidak turun dan tidak beli karna menurut saya yang di jual disana sama
yang ada di pasar dekat rumah, jadi lebih baik istirahat apalagi suasananya
grimis, lalu kami melanjutkan perjalanan untuk pulang sesampai di sini kita
semua turun di kecamatan yang di mana grimis pun semakin lebat jadi kita tidak
langsung pulang melainkan berteduh terlebih dahulu. Setelah itu kami plang
masinh-masing ke rumah dan orang tua kita masing-masing.
Terima kasih
jangan sekali kali penuh dengan penderitaan
BalasHapus